Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sosok bertanggung jawab (pexels.com/Christina Morillo)

Menyanggupi tanggung jawab bukan tentang kebanggaan sesaat. Kamu harus benar-benar siap dengan tugas yang diemban. Termasuk memikirkan risiko dan dampak jangka panjangnya secara teliti.

Dalam hal ini, kecermatan berpikir sangat diperlukan. Kamu tidak boleh bertindak gegabah sebelum menyanggupi tanggung jawab. Setidaknya terdapat tujuh alasan berpikir cermat sebelum pada akhirnya kamu mengambil tanggung jawab tersebut. Pahami dan terapkan dalam hidupmu, ya.

1. Berkaitan dengan kualitas pekerjaan

ilustrasi sosok bertanggung jawab (pexels.com/Christina Morillo)

Mengambil tanggung jawab tidak bisa dilakukan secara gegabah. Apalagi kamu hanya memenuhi tuntutan orang-orang sekitar. Karena yang namanya tanggung jawab harus dipertimbangkan dengan cermat. Bukan hanya bertindak menuruti emosi.

Secara tidak langsung berkaitan dengan kualitas pekerjaan yang kamu jalani. Dengan berpikir cermat, kamu bisa merencanakan yang terbaik untuk pekerjaan tersebut. Termasuk mendedikasikan waktu dan usaha sepenuhnya. Pekerjaan bisa selesai dengan hasil maksimal.

2. Mencerminkan kesungguhan dan integritas diri

ilustrasi sosok bertanggung jawab (pexels.com/Christina Morillo)

Mengambil tanggung jawab bukan tentang jabatan sesaat. Apalagi mendamba perlakuan istimewa dari lingkungan sekitar. Justru ini menjadi ajang yang harus dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh. Sebelum mengambil tanggung jawab harus berpikir cermat.

Perlu digarisbawahi, tanggung jawab mencerminkan kesungguhan dan integritas diri. Saat kamu tidak bisa melaksanakan tanggung jawab dengan baik, justru wibawa sendiri yang akan memudar. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dirimu akan menurun. Kapasitas dan kemampuanmu juga diragukan.

3. Berkaitan dengan dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar

ilustrasi rapat kantor (pexels.com/Christina Morillo)

Mengambil tanggung jawab tidak sesederhana yang terlihat. Bukan sekadar mengatakan iya dan sanggup. Tapi ada serangkaian tugas dan pertimbangan di baliknya. Termasuk dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Fakta tersebut menunjukkan kamu harus berpikir cermat sebelum mengambil tanggung jawab. Terlebih mengenai tugas dan wewenang tentang tujuan bersama. Jika kamu tidak sanggup melaksanakan tugas, tujuan dan situasi lingkungan sekitar yang akan terdampak.

4. Mengambil tanggung jawab berarti harus siap berkomitmen

ilustrasi sosok bertanggung jawab (pexels.com/Christina Morillo)

Alasan berpikir cermat sebelum mengambil tanggung jawab yang selanjutnya adalah memahami bahwa hal tersebut merupakan sebuah komitmen. Sebab, bersedia mengambil tanggung jawab bukan tugas dan wewenang untuk sementara waktu. Dalam beberapa hal, yang namanya tanggung jawab harus dilakukan secara berkelanjutan. Pastinya kita tidak boleh bertindak secara asal.

Sebelum menyanggupi tanggung jawab, alangkah baiknya berpikir secara cermat. Saat kamu mengatakan sanggup, berarti harus siap memegang komitmen. Tanggung jawab yang diambil harus dilaksanakan dengan baik. Bukan sekadar sanggup dari segi janji dan ucapan.

5. Secara tidak langsung kamu harus menyesuaikan dengan kemampuan

ilustrasi sosok bertanggung jawab (pexels.com/Christina Morillo)

Pernahkah kamu mengambil tanggung jawab secara asal? Mendengar desakan dari orang-orang sekitar langsung menyanggupi. Kebiasaan seperti ini yang harus segera diperbaiki. Karena sebelum mengambil tanggung jawab harus berpikir cermat.

Tentu ada alasan menyertai. Secara tidak langsung kamu harus menyesuaikan dengan kemampuan. Saat kamu mengambil tanggung jawab tidak sesuai kapasitas, justru memforsir diri di luar batas kemampuan. Akibatnya merasa tertekan dan terbebani.

6. Terdapat tugas dan amanah yang harus diemban dengan sungguh-sungguh

ilustrasi sosok bertanggung jawab (pexels.com/Christina Morillo)

Ketika kamu menyanggupi tanggung jawab, berarti harus mendedikasikan diri untuk tujuan bersama. Terkadang ini yang tidak dipikirkan dalam jangka panjang. Hanya karena pertimbangan sesaat, seseorang langsung menyanggupi tanggung jawab diluar batas kemampuan.

Sekarang saatnya kamu berpikir matang sebelum mengiyakan tanggung jawab tersebut. Karena ada tugas dan amanah yang harus diemban dengan sungguh-sungguh. Saat kamu mengambil tanggung jawab berdasarkan pemikiran sesaat, pasti kebingungan arah. Tugas dan amanah tidak bisa terselesaikan dengan baik.

7. Gegabah dalam mengambil tanggung jawab bisa menimbulkan penyesalan

ilustrasi menyesal (pexels.com/Eman Genatilan)

Setiap orang seharusnya memiliki kemampuan berpikir cermat. Sebelum bertindak, kamu memikirkan segala sesuatunya dengan detail dan terukur. Tapi sayangnya, kemampuan ini jarang dimiliki oleh orang lain. Apakah kamu tipe orang yang seperti itu?

Ternyata ini memiliki keterkaitan dengan sikap tanggung jawab. Saat kamu bertindak gegabah, justru menimbulkan penyesalan. Tanggung jawab yang tidak terlaksana dengan baik ibarat bumerang bagi diri sendiri. Sejumlah persoalan muncul dan mengacaukan rencana.

Menyanggupi tanggung jawab bukan tentang memenuhi ekspektasi orang-orang sekitar. Bukan juga upaya memuaskan ambisi pribadi. Tapi segala sesuatunya harus dipikirkan dengan cermat. Karena ini berkaitan dengan integritas juga komitmen jangka panjang. So, setelah membaca alasan berpikir cermat sebelum mengambil tanggung jawab, setelah ini jangan asal berkomitmen, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team