7 Alasan Kita Harus Berhenti Tanya "Kapan Nikah?" pada Teman

Kalau kamu saja punya pikiran buat bertanya "kapan nikah?", mungkin orang-orang lain juga berpikiran serupa. Coba deh bayangkan berapa orang yang sudah berbasa-basi hal serupa pada temanmu. Pernah gak kamu berpikir bagaimana dia harus menanggapi pertanyaan tersebut?

Bertemu dengan keluarga besar atau menghadiri reuni sekolah jadi mengerikan loh buat mereka yang selalu ditanyai "kapan nikah?". Dia harus memikirkan seribu macam cara untuk merespon pertanyaan tersebut. Padahal biasanya ada satu-dua orang yang bertanya dengan cara kurang baik hingga membuatnya tersinggung. Mungkin si dia juga sudah bosan dengan pertanyaan itu sampai-sampai tega menjawab dengan ketus.

Jadi, daripada terus-terusan mengajukan pertanyaan membosankan seperti "kapan nikah?", lebih baik kamu tanyakan hal lain saja seperti "kamu masih hobi main musik?" atau semacamnya.

Jangan selalu berpikir bahwa pertanyaan "kapan nikah?" adalah sebagian dari candaan normal yang wajar dilontarkan pada sahabat dekatmu atau sepupumu. Mungkin kamu menganggapnya lucu, tapi pernah gak kamu berpikir bahwa dia bisa jadi merasa marah dan tersinggung hanya saja gak mau menunjukkannya. Kenapa? Ya, semata-mata untuk menjaga hubungan persahabatan kalian.

Menikah itu bukan perkara mudah. Orang yang memutuskan menikah harus siap secara lahir dan batin. Menikah juga bukan melulu tentang dekorasi venue atau katering. Bisa saja lho kamu gak tahu kalau sebenarnya si dia yang selalu kamu tanyai "kapan nikah?" itu sedang mempersiapkan batin.

Bisa jadi dia juga sedang mengalami masalah dalam pekerjaan, dengan calon pasangan atau dengan keluarganya hingga menghambat berlangsungnya pernikahan itu. Jadi kalau kamu tidak tahu apa yang sedang dia perjuangkan, lebih baik diam saja.

Tanpa perlu "dibantu" oleh pertanyaan basa-basimu, mungkin si dia sebenarnya sudah punya rencana sendiri mengenai pernikahannya. Gak perlu lah kamu rewel terus-terusan. Bakalan lebih baik kalau kamu mendoakan teman atau saudaramu itu. Lebih baik lagi kalau kamu mau membantu untuk mewujudkan pesta pernikahan impiannya.

Jangan mentang-mentang dia adalah teman dekat atau saudaramu lalu kamu jadi punya freepas untuk ikut campur kehidupan privasinya. Biar bagaimanapun, kamu gak memiliki hak buat mengatur-atur hidupnya. Biarkan dia menjalani pilihannya sendiri. Berikanlah dia dukungan atau bantuan saat memang dibutuhkan saja.

Sebagai seorang teman atau saudara, sudah sepantasnya kamu mendukung. Bantu si dia sampai menemukan rasa nyaman untuk memperjuangkan percintaan dan cita-cita pernikahannya. Malah bakalan lebih bagus lagi kalau kamu mau dengan senang hati membantu mewujudkan rencana-rencananya. Jangan hanya bisa mendorong-dorongnya untuk menikah tapi gak turut berkontribusi positif untuk mewujudkan pernikahan yang selalu kamu pertanyakan itu.

Mulai sekarang, yuk stop basa-basi "kapan nikah?".