7 Alasan Menghapus Unggahan di Medsos, Tanda Hubungan Berakhir?

Berada di situasi pro dan kontra tidaklah nyaman. Bahkan meski hanya di dunia maya, setiap dia membuka media sosial jadi harus membaca berbagai komentar yang bikin pusing.

Ia gak bisa cuek saja dengan perdebatan yang terjadi gara-gara unggahannya. Namun, dia mau ikut berkomentar dan meluruskan sesuatu pun dinilai sudah terlambat. Nanti malah komentar yang muncul tambah ramai.

Lebih mudah buatnya menghapus unggahan tersebut. Siapa pun menjadi tidak bisa lagi meninggalkan komentar. Tak ada tumpukan notifikasi lagi dan hidupnya kembali tenang.

Kesadaran memang kadang datang agak terlambat. Saat dia mengunggah sesuatu memang sadar, tetapi kesadarannya sebatas ada kesengajaan dan mengikuti langkah-langkah untuk mengunggah. Ia belum tentu memikirkan dengan lebih hati-hati mengenai isi dan dampak unggahannya.

Beberapa menit kemudian setelah smartphone ditaruh baru tiba-tiba ia merasa unggahannya tadi kurang tepat. Mungkin ada norma kesopanan yang ditabraknya seperti dalam pemilihan kata-kata atau pose saat berfoto. Dapat pula seseorang terlebih dahulu menegurnya secara pribadi dan baru dia menyadarinya. Unggahan itu pun buru-buru dihapus.

Kecurigaanmu akan adanya sesuatu yang tidak beres jauh lebih kuat jika unggahan yang dihapus seseorang adalah foto atau video pasangannya. Baik pasangannya berpose sendirian atau beramai-ramai semuanya dibersihkan. Gak salah jika kamu berpikir hubungan mereka sedang amat renggang bahkan mungkin tak dapat diselamatkan lagi.

Sering kali sinyal itu memang benar adanya. Apalagi foto-foto yang dihapus tergolong sopan. Kalau tidak ada persoalan serius di antara mereka pasti sayang buat dihapus. Unggahan itu bisa buat dokumentasi sekaligus menunjukkan rasa bangga satu sama lain telah dipersatukan dalam hubungan.

Namun, masih ada kemungkinan lain saat seseorang menghapus unggahannya termasuk foto atau video pasangan. Mereka yang bersepakat buat lebih menjaga privasi dalam hubungan memutuskan untuk tidak lagi mengunggah kebersamaan di media sosial. Tidak cukup sampai di situ, unggahan-unggahan lama pun ikut dihapus.

Mereka khawatir ada orang yang memanfaatkannya buat hal-hal yang kurang baik. Begitu pula unggahan yang menunjukkan lokasi diri sendiri akhirnya dihapus demi alasan keamanan. Dulu ketika ia mengunggahnya belum memikirkan hal tersebut. Baru sekarang dia sadar bahwa orang lain dapat memperhatikan setiap lokasi dalam unggahannya lalu memata-matai.

Membangun personal branding di media sosial tidak semudah kelihatannya. Tanpa dibantu oleh admin medsos, terkadang seseorang tak konsisten dalam membentuk citra dirinya di ruang maya. Ada saja unggahan-unggahan yang melenceng dari citra diri yang diharapkan.

Sebenarnya ini manusiawi, tetapi beberapa saat kemudian seseorang dapat merasa lebih baik bila ia menghapusnya. Itu akan mengurangi pengetahuan orang lain tentang sosoknya di luar citra diri yang sengaja ditampilkan. Kalaupun pengikut telah telanjur melihatnya, setidaknya calon follower yang baru gak tahu.

Mungkin kamu berpikir semua unggahan memang akhirnya akan basi. Hal-hal yang diunggah hari ini lama-lama hanya menjadi kenangan. Gak usah dihapus pun tak masalah karena orang lain mengetahui waktu mengunggahnya. Namun, sebagian orang ingin tampilan akunnya selalu fresh.

Oleh karena itu, mereka rajin sekali bersih-bersih unggahan sendiri. Bahkan ada orang yang setiap beberapa hari sekali menghapus unggahannya. Kalau gak ada lagi teman yang kasih komentar atau like berarti sudah saatnya untuk menghapus unggahan tersebut. Walaupun media sosial tidak bisa penuh seperti memori gadget, menurutnya akunnya lebih enak dilihat kalau tak terlalu sesak oleh unggahan.

Foto atau video yang kerap dihapus seseorang tidak hanya berkaitan dengan pasangan atau mantan. Foto dan video bersama teman atau saudara pun dapat tiba-tiba dihapus sekalipun hubungan mereka harmonis. Ketika salah seorang dalam foto atau video itu meninggal dunia, ia merasa gak nyaman membiarkannya terus berada di ruang maya.

Selain mengantisipasi ada orang yang menyalahgunakan foto mendiang, dia juga tak mau orang terdekatnya tidak nyaman ketika melihatnya. Menghapus dokumentasi tersebut dirasa lebih bijak sekalipun sosoknya masih lekat di ingatan. Terkadang juga diiringi harapan agar mendiang lebih tenang di alam yang berbeda.

Menghapus unggahan tidak selalu menandakan sesuatu yang buruk. Ini juga dapat menjadi tanda seseorang makin matang dalam berpikir. Sehingga meski agak terlambat, dia lantas menyadari mana unggahan yang dapat dibiarkan atau sebaiknya dihapus saja.

Pun mengunggah atau menghapus unggahan sepenuhnya hak pemilik akun sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Kecuali, kamu melihat tanda lain seperti unggahan terbarunya mendadak sangat tidak menggambarkan dirinya. Cobalah menghubunginya lewat medsos yang berbeda kalau-kalau akunnya diretas.