7 Cara agar Keputusan Tidak Menyalahi Prinsip dan Nilai yang Dianut

Setiap orang pasti memiliki prinsip dan nilai yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Tentu ini menjadi pegangan dalam setiap tindakan dan tingkah laku. Dengan mematuhi prinsip dan nilai yang sudah dianut, kehidupan akan berjalan dengan teratur.
Namun, ada kalanya keputusan yang kita buat justru menyalahi prinsip serta nilai-nilai tersebut. Pada akhirnya menimbulkan kekacauan dan ketidakseimbangan. Situasi demikian sudah pasti harus diminimalisir. Bagaimana cara agar keputusan tidak menyalahi prinsip dan nilai yang dianut? Mari terapkan deretan cara berikut.
1. Mengenali nilai dan prinsip pribadi

Prinsip dan nilai menjadi pedoman dalam setiap tindakan dan tingkah laku. Kita harus menjaga keduanya dengan baik untuk memperoleh kehidupan yang seimbang. Tidak terkecuali saat kita dituntut mengambil keputusan dalam situasi penting dan mendesak.
Bagaimana cara agar keputusan tidak menyalahi prinsip dan nilai yang dianut? Kita perlu mengenali nilai dan prinsip pribadi terlebih dahulu. Seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, atau kepedulian. Tentukan prioritas, sehingga kamu tahu mana yang lebih penting ketika harus memilih di antara nilai-nilai tersebut.
2. Mempertimbangkan setiap dampak yang mungkin terjadi

Keselarasan antara prinsip dan nilai tentu harus dijaga dengan baik. Karena ini yang berperan besar dalam menentukan keteraturan hidup. Hal ini juga harus diperhatikan saat kita hendak mengambil keputusan.
Pastikan untuk mempertimbangkan dampak dari keputusan yang hendak diambil. Bahkan mengenai konsekuensi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Evaluasi apakah keputusanmu akan tetap sejalan dengan nilai-nilai di masa mendatang.
3. Mengevaluasi objek secara objektif

Kita memang dituntut agar memiliki kemampuan mengambil keputusan. Di sisi lain, juga terdapat nilai dan prinsip yang harus diperhatikan. Ketika keputusan menyalahi prinsip dan pedoman hidup, kita akan menghadapi kekacauan setelahnya.
Dalam hal ini, kemampuan mengevaluasi secara objektif memegang peranan penting. Setiap keputusan didasarkan pada pertimbangan matang. Hindari keputusan yang memberikan keuntungan sesaat tetapi melanggar prinsip penting.
4. Fokus pada konsistensi dan integritas

Tanpa sadar banyak orang mengambil keputusan secara asal. Mereka hanya menuntut emosi sesaat, atau dikendalikan oleh orang lain sepenuhnya. Tanpa disadari jika keputusan yang diambil ternyata bertentangan dengan prinsip dan nilai yang dijadikan pedoman hidup.
Hal inilah yang harus kita antisipasi saat hendak mengambil keputusan. Kuncinya dengan berfokus pada konsistensi dan integritas. Kita harus mampu membiasakan diri mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan nilai dan prinsip yang dianut.
5. Belajar dari setiap pengalaman

Mempertahankan prinsip dan nilai yang dianut memang menjadi tantangan. Apalagi kita diharapkan dengan tuntutan mengambil keputusan dalam waktu mendesak. Lantas, bagaimana caranya agar keputusan tidak menyalahi prinsip dan nilai?
Kita perlu belajar dari setiap pengalaman. Jika keputusan ternyata tidak sejalan dengan nilai, gunakan momen itu sebagai pembelajaran. Dari pengalaman, kita memiliki sudut pandang yang lebih luas untuk keputusan yang tepat sasaran.
6. Menghindari tindakan gegabah

Permasalahan utama saat mengambil keputusan adalah tindakan gegabah. Kita hanya menuruti kemauan emosi dan tuntutan sesaat. Tapi tidak memikirkan dampak yang akan dihadapi setelahnya. Tentu ini menjadi aspek penting jika kita ingin keputusan selaras dengan prinsip dan nilai yang dianut.
Dalam situasi apapun, kita harus meredam tindakan gegabah. Sebelum mengambil keputusan harus mempertimbangkan aturan serta batasan. Jangan sampai mengambil keputusan melebihi batasan tersebut. Hindari tindakan nekat yang berpotensi menjerumuskan diri.
7. Melibatkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan

Keputusan yang kita ambil turut mempengaruhi perjalanan hidup ke depan. Setiap dari kita tentu menginginkan keputusan yang efektif dan efisien. Tentunya ini membantu menciptakan keselarasan hidup. Ternyata, keputusan demikian harus selaras dengan prinsip dan nilai yang dianut.
Dalam hal ini, kita perlu melibatkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Contohnya bisa berdiskusi dengan orang yang memiliki nilai dan pedoman serupa. Mereka dapat menghadirkan perspektif baru yang membantu menghindari bias dan kesalahpahaman.
Terkadang keputusan justru menyalahi prinsip dan nilai yang dianut. Padahal ini dapat mempengaruhi keselarasan hidup. Kita harus mampu memastikan antara keputusan dan pedoman hidup tetap berada pada jalan yang sama. Saat keduanya sudah selaras, keteraturan akan mengikuti.