Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Membebaskan Diri dari Kendali Lingkungan Toksik, Wajib Tegas!

ilustrasi lingkungan toksik (pexels.com/Keira Burton)

Lingkungan toksik selalu berusaha mengambil kendali atas orang-orang di dalamnya. Mulai dari keputusan yang dibuat sampai kebiasaan dalam menjalani kehidupan. Mereka yang tergabung dalam circle pergaulan tersebut seolah tidak memiliki kebebasan.

Tumbuh di bawah kendali lingkungan toksik bisa membawa pengaruh buruk. Termasuk menghambat perkembangan diri. Dibutuhkan keberanian membebaskan diri dari kendali lingkungan toksik. Tanyakan kepada dirimu, apakah sudah siap menerapkan tujuh cara ini?

1. Tidak mengizinkan setiap orang ikut campur urusan privasi

ilustrasi lingkungan toksik (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kehilangan kendali atas diri sendiri bisa membawa kekacauan. Seringnya, ini terjadi pada lingkungan yang didominasi orang-orang toksik. Kamu tidak memiliki keputusan menentukan arah dan tujuan hidup. Kondisi demikian terjadi terus-menerus.

Berencana membebaskan diri dari kendali lingkungan toksik, segera mulai dari sekarang. Jangan pernah mengizinkan setiap orang ikut campur urusan privasi. Terlebih menyangkut aspek penting dan prioritas. Tegaskan jika kamu juga memiliki cara sendiri dalam menentukan kebijakan.

2. Fokus pada perkembangan pribadi

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fokus pada perkembangan pribadi bisa memperluas wawasan dan pengetahuan. Pengetahuan dan keterampilan tidak berhenti di satu fase, tapi terus mengalami kemajuan secara berkala. Fokus pada perkembangan pribadi juga menjadi tonggak penting penentu kesuksesan.

Langkah ini juga bisa membebaskan diri dari kendali lingkungan toksik. Ketika sudah fokus pada perkembangan pribadi, seseorang tidak akan mudah goyah. Ia sudah tahu cita-cita dan tujuan hidup yang ingin diraih. Tanpa ada keinginan untuk menuruti permintaan orang lain.

3. Mencari dukungan dari orang-orang yang dianggap bijaksana

ilustrasi memperoleh dukungan (pexels.com/SHVETS Production)

Dalam beberapa sisi, kita kerap mengalami kerapuhan. Terlebih mendapat tekanan dari orang-orang sekitar. Jika tidak menuruti kehendak mereka, takut dianggap sebagai orang yang membangkang. Fenomena demikian menjadi bukti kamu sedang terjebak di tengah kendali lingkungan toksik.

Memungkinkan sekali untuk kamu keluar dari lingkungan tersebut. Jangan ragu mencari dukungan dari orang-orang yang dianggap bijaksana. Saran serta nasihat mereka bisa menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut. Kamu mendapat berbagai solusi untuk keluar dari lingkungan yang dianggap tidak baik.

4. Beralih ke lingkup pergaulan orang-orang inspiratif

ilustrasi pertemanan inspiratif (pexels.com/Kampus Production)

Lingkup pergaulan di lingkungan sekitar terbagi ke dalam dua jenis, yakni lingkup pergaulan yang didominasi oleh orang-orang toksik dan lingkup pergaulan yang diisi oleh orang-orang inspiratif.

Sudah keharusan bagi kita membebaskan diri dari kendali lingkungan toksik. Hal penting yang perlu dilakukan dengan beralih menuju lingkup orang-orang inspiratif. Pertemanan bukan untuk bersenang-senang, tapi juga mendorong diri agar bisa maju dan berkembang.

5. Meningkatkan rasa percaya diri

ilustrasi sosok percaya diri (pexels.com/Moose Photos)

Hidup di bawah kendali orang lain bisa mengganggu kenyamanan hidup. Jika kendali itu mengarahkan ke arah kebaikan mungkin tidak masalah. Tapi berbeda jadinya saat terjebak dalam lingkup orang-orang toksik.

Mengikuti kendali mereka justru menghancurkan seluruh rencana. Dalam rangka membebaskan diri dari kendali lingkungan toksik, perlu meningkatkan rasa percaya diri. Kamu memperoleh keyakinan secara utuh saat mengambil keputusan.

6. Hindari melibatkan diri ke dalam konflik yang tidak perlu

ilustrasi konflik (pexels.com/Yan Krukau)

Jika kita membicarakan lingkungan toksik, ada banyak sekali konflik di dalamnya. Di bawah kendali suatu lingkungan, kamu diharuskan turut terlibat dalam perpecahan. Tetapi ini bukan keputusan yang bijaksana. Kamu justru menjerumuskan diri ke dalam situasi tak diharapkan.

Tiap orang bisa keluar dari kendali lingkungan toksik. Kamu harus bisa menahan diri agar tidak terlibat ke dalam konflik. Jika seseorang menyeretmu ke dalam permasalahan, harus berani menolak dan menetapkan batasan. Upaya menghindar yang kamu tunjukkan bisa membuat orang-orang sekitar segan.

7. Mengisi waktu dengan aktivitas yang lebih produktif

ilustrasi melukis (pexels.com/Valeriia Miller)

Salah satu upaya mengisi waktu luang dengan bergabung ke dalam circle pertemanan. Namun sayangnya, kamu salah dalam memilih lingkup pertemanan yang tepat. Yang terjadi justru bergabung ke dalam lingkup pergaulan kurang baik. Termasuk berada di bawah kendali orang-orang toksik.

Butuh upaya agar bisa membebaskan diri dari kendali lingkungan demikian. Mulailah mengisi waktu dengan aktivitas yang lebih produktif. Kamu bisa mengasah minat dan hobi sebagai upaya pengembangan diri. Perlahan, kamu tidak lagi ketergantungan dengan lingkup pergaulan yang sudah seharusnya ditinggalkan.

Hanya dirimu sendiri yang bisa membebaskan dari kendali lingkungan toksik. Kuncinya terletak pada ketegasan, rasa percaya diri, sekaligus keberanian. Saat terbebas dari kendali lingkungan toksik, kamu akan melihat jika banyak pulang berharga yang bisa diraih. Sungguh disayangkan jika kesempatan meningkatkan kualitas diri terhambat oleh orang-orang tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us