Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hal yang Harus Diketahui tentang Siklus Prokrastinasi

ilustrasi bermalasan (pexels.com/George Milton)

Prokastinasi merupakan sebutan untuk kebiasaan menunda-nunda. Tentu kita sudah paham jika ini menjadi sikap kurang baik. Akibat menunda-nunda, kita kehilangan banyak waktu dan kesempatan berharga. Namun demikian, banyak orang tanpa sadar mempertahankan siklus prokastinasi.

Menunda-nunda ini tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali. Namun menjadi rutinitas wajib dan berkelanjutan. Bahkan menjadi mata rantai yang tidak pernah terputus dari waktu ke waktu. Menjadi orang yang terjebak siklus prokrastinasi, kamu harus mengetahui tujuh hal di bawah ini untuk selanjutnya membangun kesadaran keluar dari kebiasaan tersebut.

1. Berasal dari kebiasaan menunda dalam skala kecil

ilustrasi bermalasan (pexels.com/RODNAE Productions)

Tanpa sadar kita sering memandang remeh siklus prokastinasi. Menunda-nunda dibiarkan menjadi kebiasaan yang berkelanjutan. Kemudian mengacaukan seluruh rencana dan strategi yang sudah tertata sejak awal. Tentu harus mencari tahu kembali mengenai hal-hal di balik siklus prokrastinasi.

Justru ini berasal dari kebiasaan menunda dalam skala kecil. Contohnya dengan alasan lima menit lagi, atau dengan alasan masih ada cukup waktu. Terlalu sering menunda kegiatan-kegiatan kecil, kita akan memiliki tanggungan yang terbengkalai. Untuk selanjutnya menjadi hambatan saat dihadapkan dengan urusan penting dan mendesak.

2. Cenderung mengandalkan waktu yang sudah mepet

ilustrasi jam tangan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi jam tangan (pexels.com/Pixabay)

Mungkin kamu sudah pernah mendengar istilah the power of kepepet. Ini sebutan bagi orang-orang yang mengandalkan batas waktu akhir. Mereka lebih memilih bersantai di awal, kemudian mengerjakan rangkaian tugas saat batas waktu sudah hampir selesai.

Mungkin terlihat sebagai kebiasaan yang sudah menjadi budaya. Tapi ini menjadi sebab orang-orang terjebak siklus prokrastinasi. Mereka terbiasa tidak memanfaatkan waktu dengan baik sejak awal. Bahkan sebagian besar waktu digunakan untuk kegiatan yang kurang bermanfaat.

3. Siklus prokrastinasi dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar

ilustrasi bermalasan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seringkali kita tidak memperhatikan siklus prokrastinasi yang terus berlanjut. Kebiasaan menunda-nunda dianggap sebagai suatu sikap yang sepele. Ini terjadi karena kita tidak terlalu memahami tentang siklus prokrastinasi. Tanpa sadar membiarkan sikap buruk tersebut berlanjut dalam diri.

Ternyata siklus prokastinasi dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Kita dikelilingi oleh orang-orang dengan kebiasaan menunda-nunda. Ini tidak dianggap sebagai sikap yang berpotensi menurunkan kinerja, namun sebagai budaya kerja yang sudah mendarah daging dan tidak perlu dipermasalahkan.

4. Dapat berakhir jika kita memiliki pengaturan waktu yang efektif

ilustrasi melihat jam (pexels.com/Liza Fotios)

Apakah kamu termasuk tipe orang yang masih mempertahankan sikap prokrastinasi? Kebiasaan menunda-nunda dilakukan dengan tanpa sadar. Bahkan menganggapnya bukan sebagai suatu masalah. Tapi apakah kamu sudah mengetahui beberapa hal mengenai siklus prokrastinasi?

Kebiasaan menunda-nunda yang terjadi secara berkelanjutan disebabkan oleh pengaturan waktu. Ini akan berakhir jika kita mampu mengelola waktu secara efektif dan efisien. Utamakan yang benar-benar penting dan prioritas. Baru kemudian menggunakan waktu untuk kegiatan-kegiatan lain yang tidak terlalu penting.

5. Dapat berujung pada kualitas kerja yang menurun

ilustrasi kelelahan (pexels.com/RODNAE Productions)

Kunci keberhasilan saat kita mengalami peningkatan kualitas kerja. Tapi ini kembali lagi dari cara kita dalam mengatur sikap dan perilaku. Terutama dalam mengatasi kebiasaan menunda-nunda yang selama ini sudah mengakar kuat. Di sinilah pentingnya mengetahui beberapa hal tentang siklus prokastinasi.

Selama kita mempertahankan kebiasaan menunda-nunda, kualitas kerja akan terus mengalami penurunan. Prokrastinasi sering berujung pada pekerjaan yang terburu-buru dan kurang teliti. Kurangnya waktu untuk perencanaan dan revisi dapat mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.

6. Untuk keluar dari siklus prokrastinasi konsistensi

ilustrasi sosok konsisten (pexels.com/Kampus Production)

Prokrastinasi tanpa sadar kerap menjadi mata rantai yang tidak terputus. Kebiasaan menunda-nunda terjadi lebih dari satu waktu. Bahkan menjadi budaya yang terlanjur mengakar kuat dalam suatu lingkungan. Tapi apakah mungkin kita bisa keluar dari siklus menunda-nunda berkelanjutan seperti ini?

Jawabannya tentu saja bisa. Untuk keluar dari siklus prokrastinasi, kita hanya perlu membangun konsistensi. Niat, tekad kuat, dan keteraturan merupakan kunci utama. Ketika konsistensi sudah terbangun, kedisiplinan perlahan akan mengikuti.

7. Dapat menghambat produktivitas secara keseluruhan

ilustrasi lelah (pexels.com/RODNAE Productions)

Kita masih kerap mengabaikan kebiasaan menunda-nunda yang terjadi secara berkelanjutan. Bahkan menganggap sebagai hal yang tidak perlu dimasalahkan. Sudah saatnya kita mengetahui beberapa hal di balik siklus prokrastinasi yang tidak kunjung dihentikan.

Kebiasaan ini dapat menghambat produktivitas secara keseluruhan. Siklus prokastinasi sering menjadi lingkaran setan. Seseorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengatasi pekerjaan yang tertunda daripada menyelesaikan tugas baru.

Apakah kamu termasuk tipe orang yang masih mempertahankan siklus prokrastinasi? Bahkan tanpa sadar membiarkan sikap menunda-nunda sebagai mata rantai berkelanjutan. Memiliki kebiasaan tersebut, sudah seharusnya mengetahui beberapa hal di balik siklus prokrastinasi. Kita harus membangun kesadaran bahwa kebiasaan menunda-nunda sudah seharusnya dihentikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us