Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hal yang Harus Kamu Ingat Ketika Merasa Not Good Enough

ilustrasi merasa tidak berharga (pexels.com/Keenan Constance)

Dunia semakin kesini, semakin kompetitif. Seringkali kita terjebak membandingkan diri dengan orang lain. Apalagi didukung dengan mudahnya akses media sosial semakin membuat kita merasa minder dengan pencapaian orang lain.

Kamu akan merasa kecil hati dan ‘not good enough’ seperti mereka. Kebiasaan ini yang akan membawa kita kepada rasa insecure dan tidak berharga. Dilansir YouTube PsychGo terdapat tujuh hal yang harus kamu ingat ketika pemikiran ini muncul. Tujuh hal ini akan membuatmu berdamai dengan perasaan not good enough. Segera simak penjelasannya berikut.

1. Rumput tetangga tidak selalu lebih hijau

ilustrasi membandingkan diri (pexels.com/Samson Katt)

Pepatah ini memang sangat relate dengan kehidupan kita. Kita sering membandingkan diri karena mereka terlihat jauh lebih baik dan lebih sempurna. Nyatanya tidak, mereka yang kamu lihat lebih sempurna juga manusia yang terkadang sering membandingkan diri sama sepertimu. Bahkan mungkin mereka iri dengan hal kamu miliki.

2. Pemikiramu bukanlah realita

ilustrasi pemikiran bukanlah realita (pexels.com/cottonbro studio)

Pemikiran kita kadang sering menjebak diri kita sendiri. Pemikiran kita terkadang terlalu kejam karena seringkali merendahkan, ragu, dan insecure terhadap diri kita sendiri. Percayalah pemikiranmu hanyalah sebuah pemikiran dan bukanlah realitas yang terjadi. Jangan sampai pemikiranmu malah menjadi musuhmu sendiri.

3. Kesalahanmu tidak mendefinisikan dirimu

ilustrasi terjebak masa lalu

Kesalahanmu di masa lalu bukalah suatu alasan untuk menghentikan dirimu menjadi lebih baik. Karena dalam kehidupan, kita selalu berproses dari masa lalu kita. Kamu harus terus mengingat bahwa kesalahanmu tidak menentukan siapa dirimu.

4. Percayalah kamu itu enough

ilustrasi merasa berharga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mungkin jalan yang kamu tempuh memang masih jauh. Tetapi percayalah kamu sudah berani melangkah sejauh ini, you have doing great. Kamu selalu berproses menjadi lebih itu adalah hal yang cukup. Mulai sekarang banggalah terhadap dirimu sendiri dan keep going.

5. Kamu deserve untuk terus dicintai

ilustrasi kamu berhak dicintai (pexels.com/Monstera)

Kamu sama seperti orang lain yang pantas untuk dicintai dan diperhatikan. Sering kali kita merasa tidak pantas juga malu untuk menerimanya. Padahal kita juga membutuhkan kasih sayang dan kebaikan dari orang lain. Tidak ada salahnya jika kita menerima kebaikan dan kasih sayang yang mereka berikan kepadamu.

6. Yang terpenting 'here and now'

ilustrasi here and now (pexels.com/Oleksandr Canary Islands)

Terkadang kita membuang waktu dengan terjebak dengan masa lalu atau malah mencemaskan masa depan. Sekarang fokuslah dengan apa yang ada di sini dan saat ini. Jangan sampai kamu melewatkan hal-hal penting yang kamu miliki saat ini.  Ini akan membuatmu lebih tenang, bersyukur, dan menikmati waktu yang kamu miliki saat ini.

7. Kamu berharga dan penting

ilustrasi kamu berharga dan penting (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tekankan pada dirimu kamu itu berharga dan penting. Setiap orang itu unik dan kamu juga memiliki keunikanmu sendiri. Kamu sama berharganya seperti mereka. Kamu memiliki prosesmu dan mereka memiliki prosesnya masing-masing. Kita mungkin tidak melihat bagaimana struggle seseorang di balik layar indah yang mereka sembunyikan.

Gimana masih merasa not good enough? Jika kamu perasaan itu datang ingat tujuh hal di atas. Yakinlah bahwa setiap orang memiliki prosesnya dan struggle-nya masing-masing. Ketika kamu mencintai dirimu sendiri dan yakin pada dirimu sendiri kamu akan terkejut ternyata kamu sudah melangkah sejauh itu. Semoga bermanfaat dan keep going.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Nur Holifah
EditorSiti Nur Holifah
Follow Us