7 Hal yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui Tentang Mark Zuckerberg

Dilansir dari New Yorker, ayahnya adalah seorang dokter gigi yang mendapat julukan "Painless Dr. Z" dan memiliki minat dalam pemrograman komputer dasar Atari dan terbukti menular kepada putranya yang masih kecil.

Hal ini membuat Mark menciptakan perangkat lunak ZuckNet, layanan messenger instan yang mendahului AIM selama satu tahun, yang akhirnya digunakan resepsionis untuk memanggil pasien.

Sebagai seorang siswa sekolah menengah atas, Zuckerberg sudah berhasil menemukan Synapse, sebuah program kecerdasan buatan yang mempelajari selera musik pengguna untuk merekomendasikan musik baru kepada mereka jauh sebelum Pandora. Jadi gak mengherankan jika Microsoft dan AOL berusaha untuk mengambil Synapse dan mempekerjakan anak pintar ini untuk perusahaan mereka. Tapi Zuckerberg menolak tawaran dua perusahaan besar itu.

Orang yang mengenal Zuckerberg menggambarkan dirinya sebagai orang yang intens, suka menyendiri, dan selalu fokus pada penemuannya. Mengingat kecerdasannya, tak mengherankan kalau ia disebut "robot" oleh teman atau rekan kerjanya. The New Yorker menganggap cara bicaranya seperti pesan kilat, dengan keterusterangan yang jelas dan terbuka.

The New Yorker mengungkapkan bahwa secara pribadi, Zuckerberg sangat sadar akan ketidaksempurnaannya dalam bersosialisasi. Di atas panggung, dalam sebuah pembicaraan, dia mengatakan kepada para hadirin, "Ya, saya orang yang canggung."

Pernahkah kamu mengetahui kalau Zuckerberg mengenakan baju yang sama persis setiap harinya? Zuckerberg mengonfirmasi pada beberapa kesempatan bahwa dia mengenakan kaus abu-abu hampir setiap hari di sepanjang tahun, kadang-kadang dengan hoodie gelap sebagai pelengkapnya. Mengapa? Karena dia terlalu sibuk untuk memikirkan apa yang harus dipakai. Menurut Wall Street Journal, Zuckerberg sengaja membuat pakaiannya tetap sederhana dan klasik untuk menghemat waktu dan energinya, ketimbang dia harus membuang waktunya hanya untuk memikirkan apa yang akan dikenakan.

Mengapa ya Facebook dominan dengan warna biru? Dikutip dari New Yorker, Mark Zuckerberg sebenarnya buta warna terhadap merah-hijau. 

Zuckerberg mengatakan kalau warna biru adalah warna yang sering ia lihat. New Yorker memperlihatkan rumah CEO itu dicat dengan banyak warna seperti biru dan krem, kecuali dapur yang dicat dengan warna kuning cerah.

Milyaran orang di seluruh planet ini berbagi semua jenis detail pribadi mereka di Facebook. Dikutip dari Washington Post kalau Zuckerberg memiliki filosofi yang berbunyi, "information wants to be shared," yang merupakan bentuk harapan dan keyakinannya kalau Facebook bisa mengubah masyarakat menjadi lebih terbuka, terhubung, dan pengertian.

The Washington Post menunjukkan ketidaksukaannya terkait Facebook karena meluncurkan fitur baru yang mengubah privasi tanpa memperingatkan orangnya, dan The Guardian pun menyematkan bahwa tahun 2016 adalah tahun terburuk bagi Facebook.

Pembuat film besar seperti Aaron Sorkin dan David Fincher bekerja sama untuk membuat film The Social Network. The Social Network sendiri dibintangi oleh Jesse Eisenberg, menceritakan kisah tentang Zuckerberg dengan pendiri Facebook lainnya, Eduardo Saverin. Film ini menerima banyak pujian dan penghargaan, dan sering disebut sebagai sumber inspirasi bagi banyak startup dan pengusaha. Namun, Zuckerberg sendiri ternyata gak menyukai film tersebut.

Menurut The Guardian, Zuckerberg kecewa dengan film itu karena di film itu hidupnya digambarkan dengan sangat menderita. Ia juga mengatakan kalau pembuat filmnya banyak mengarang cerita yang tidak sesuai dengan kehidupan aslinya, yang menurutnya cerita di film itu dibuat lebih gelap dan glamor daripada yang sebenarnya.

Penulis skenario film, Aaron Sorkin, memiliki pandangan berbeda. Dalam sebuah wawancara dengan Groucho Reviews, Sorkin mengatakan dia dan Fincher berusaha seakurat mungkin menggarap film tersebut. Namun, dalam wawancara di Today, Sorkin meminta maaf jika telah menyakiti perasaan Zuckerberg.

Kalau Iron Man, superhero Marvel yang memiliki baju besi, rumah besar, dan semua perangkatnya dikelola oleh kecerdasan buatan bernama Jarvis, Mark Zuckerberg suka dengan idenya dan mendorong dirinya untuk membuat versinya sendiri. Dan dia pun membuatnya serta menamakan dengan sebutan yang sama.

Fitur tambahan Jarvis miliknya yaitu bisa berbicara dengan suara Morgan Freeman, Zuckerberg menyewa langsung Morgan Freeman yang asli untuk merekam suara sistem kecerdasan buatan khusus miliknya.

Itu dia 7 hal mengenai seorang Mark Zuckerberg. Walau cuma dari tulisan, kamu jadi lebih mengenal sosok seorang Zuckerberg.