Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kekurangan Sifat Mudah Akrab dengan Orang Lain, Gak Hati-Hati

ilustrasi keakraban (pexels.com/Tim Douglas)

Mudahnya kamu akrab dengan orang lain menjadi tanda dirimu bersikap terbuka pada kehadiran orang baru. Kamu juga senang menjalin pertemanan dengan siapa saja. Keluwesanmu dalam bergaul membuatmu relatif disukai oleh banyak orang.

Akan tetapi, sifat ini juga memiliki sisi negatifnya. Apalagi saat kamu berhadapan dengan orang-orang yang belum dikenal dengan baik. Lebih jelasnya, berikut tujuh sisi negatifnya yang perlu diimbangi dengan kehati-hatian.

1. Kurang waspada pada orang asing

ilustrasi keakraban (pexels.com/Keira Burton)

Kamu terbiasa duduk dan mengobrol panjang lebar dengan siapa saja. Di setiap tempat, dirimu selalu menemukan teman baru. Hanya saja, apakah kamu bisa memastikan mereka tidak punya niat jahat padamu?

Akan sulit mencari tahu hal itu jika kamu baru mengenalnya. Ini yang membuatmu lebih rentan menjadi korban kejahatan. Jangan berpikir semua orang sama baiknya denganmu, ya.

2. Sebagian orang tidak nyaman sama kamu

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Monstera)

Kamu bisa cepat akrab dengan orang lain. Namun, orang itu belum tentu sama halnya. Sikapmu yang memperlakukannya bak kawan lama malah bisa membuatnya salah tingkah bahkan curiga. Salah-salah dirimu justru dikira punya niat yang kurang baik padanya.

Dirimu juga cenderung banyak bicara sehingga orang lain merasa terganggu. Kamu terkesan agresif dan tidak memberi mereka kesempatan buat mengenalmu perlahan-lahan. Tipe orang yang tenang dan pemalu biasanya gak nyaman dengan sikap seperti itu sekalipun kamu hanya ingin berteman.

3. Banyak teman, tetapi hubungan tidak mendalam

ilustrasi keakraban (pexels.com/Zen Chung)

Dengan mudahnya dirimu akrab bersama siapa saja sehingga kawanmu ada di mana-mana. Setiap kamu melakukan perjalanan, pasti dirimu mendapat kenalan baru. Akan tetapi, bagaimana kualitas pertemanan yang terbentuk?

Saking cepatnya kamu membentuk pertemanan baru dan mereka tersebar di banyak tempat, kualitas hubungan akan menurun. Kamu tak lagi berkontak dengan sebagian besarnya. Untuk membentuk relasi yang mendalam dibutuhkan komunikasi yang intensif tetapi bertahap. 

4. Terlalu mudah menceritakan segala tentang kehidupan sendiri

ilustrasi keakraban (pexels.com/Sarah Chai)

Tanpa sadar kamu bisa menjadikan setiap orang sebagai tempat curhatmu tentang apa pun. Bahkan hal-hal yang semestinya menjadi rahasiamu dapat mudah tersebar. Ini terjadi karena membicarakan diri sendiri lebih mudah daripada mengorek kehidupan orang lain di awal perkenalan.

Penyesalan baru akan datang setelahnya. Kamu ketar-ketir orang itu akan memanfaatkan informasi pribadimu. Bisa jadi, ia menyebarkan isi curhatmu yang sebetulnya gak ingin kamu bagi selain dengannya. Penting untukmu mampu membatasi perkataan pada orang asing.

5. Bersikap sok tahu tentang kehidupan orang lain

ilustrasi keakraban (pexels.com/Gary Barnes)

Cepatnya kamu merasa akrab dengan orang lain membuatmu seolah-olah sudah mengenalnya begitu lama. Faktanya, kalian baru bertemu akhir-akhir ini. Alhasil, kamu bersikap sok tahu mengenai orang itu.

Tentu banyak hal keliru yang kamu katakan tentangnya. Dalam percakapan, berkali-kali salah menebak kehidupan lawan bicara akan membuatnya kesal. Belum lagi kalau kamu bikin kesimpulan sendiri dan membagikannya pada pihak ketiga.

6. Kecewa ketika orang lain bersikap dingin

ilustrasi keakraban (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tidak banyak pribadi yang mampu cepat akrab dengan orang lain. Kebanyakan orang bersikap sangat hati-hati dan menjaga jarak dari teman yang baru dikenal. Ini berarti kecil kemungkinan orang membalas sikap akrabmu sesuai harapan.

Bagus jika kamu sudah menyiapkan diri untuk sambutan orang lain yang tidak antusias bahkan seperti menolakmu. Rasa tidak siap dalam menghadapi pengabaian akan membuatmu kecewa. Kamu dapat menyimpulkan orang lain gak baik, padahal mereka cuma butuh waktu lebih banyak buat bisa akrab.

7. Cepat akrab, tetapi juga cepat bosan

ilustrasi keakraban (pexels.com/Julia Larson)

Hati-hati dengan rasa bosanmu sendiri. Kamu sangat bersemangat di awal untuk bersikap hangat pada orang baru. Akan tetapi, tak lama kemudian dirimu sudah kehilangan minat padanya.

Akibatnya, orang lain yang baru hendak membalas keakrabanmu merasa dipermainkan. Citra dirimu pun menjadi kurang baik. Mereka menilaimu hanya berbasa-basi, tetapi aslinya tak ingin menjalin pertemanan.

Jangan mengubah sifatmu yang gampang akrab menjadi terlalu menjaga jarak dari orang lain. Boleh jadi sifat itu sudah bawaan lahir dan bermanfaat juga. Imbangi saja dengan kehati-hatian serta memahami orang-orang yang berbeda sifat darimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us