Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Keterampilan yang Sering Dilupakan di Era Disrupsi Digital

ilustrasi era disrupsi digital (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tanpa sadar, kehidupan kita sangat dipengaruhi oleh keberadaan teknologi. Inilah yang dinamakan dengan era disrupsi digital. Keberadaan teknologi sudah mengubah cara bekerja, berinteraksi, juga berkomunikasi. Sudah keharusan bagi kita mampu menyesuaikan diri dengan bijaksana.

Untuk mampu bertahan di tengah era disrupsi digital, pastinya harus diiringi dengan beberapa keterampilan. Namun, pada faktanya justru sering dilupakan. Keberadaan teknologi membuat kamu terlena dan tidak mau mandiri. Apa sajakah keterampilan itu? Berikut tujuh di antaranya.

1. Kemampuan kolaborasi

ilustrasi kerja sama (pexels.com/Thirdman)

Kita memang tidak bisa menghindarkan diri dari era disrupsi digital. Sadar atau tidak, teknologi sudah mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Kita juga terbentuk menjadi manusia yang bergantung dengan keberadaan teknologi digital.

Ternyata beberapa keterampilan penting turut dilupakan di era disrupsi digital. Kamu lupa caranya menjalani kerja sama dengan orang lain. Sebab, keberadaan teknologi membuat seseorang tumbuh menjadi sosok apatis dan individualis. Ia bekerja hanya demi kepentingan sendiri.

2. Keterampilan berkomunikasi

ilustrasi berkomunikasi dengan orang tua (pexels.com/Andrea Piaquadio)

Bagaimanapun bentuk perkembangan teknologi yang berjalan seiring zaman, ini tidak mengubah takdir sebagai makhluk sosial. Beberapa keterbatasan membuat manusia tidak bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Ia tetap butuh komunikasi dengan orang-orang sekitar.

Era disrupsi digital sering membuat seseorang tidak peduli dengan keterampilan berkomunikasi. Ia cenderung menikmati kehidupan dunia maya daripada dunia nyata. Saat diharuskan berkomunikasi dengan orang lain, tidak tahu cara menempatkan diri yang tepat.

3. Kemampuan problem solving

ilustrasi berpikir (pexels.com/George Milton)

Penting bagi kita untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah. Inilah yang disebut dengan problem solving. Kamu bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk mencari solusi secara efektif dan efisien.

Namun, era disrupsi digital juga membawa beberapa perubahan. Kamu ketergantungan teknologi sehingga kehilangan kemampuan berpikir kritis. Saat menghadapi masalah, cenderung tidak tahu keputusan yang harus diambil. Langkah pemecahan masalah terbilang asal-asalan.

4. Keterampilan pengelolaan waktu

ilustrasi mengatur waktu (pexels.com/Energepic .com)

Setiap aktivitas yang kita lakukan selalu berkaitan dengan waktu. Oleh sebab itu, harus bisa mengelolanya secara efektif dan efisien. Hal itulah yang akan mempengaruhi keberhasilan dalam jangka panjang.

Memasuki era disrupsi digital, keterampilan mengenai pengelolaan waktu juga sering diabaikan. Seseorang terlalu fokus pada media sosial sampai tidak sadar banyak aktivitas terbengkalai. Pekerjaan mangkrak dan bagian-bagian penting terlewatkan karena tidak fokus.

5. Kemampuan mengelola stres

ilustrasi merasa terbebani (pexels.com/Energepic .com)

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan seseorang yang merasa tertekan karena terlalu fokus pada kehidupan maya. Ia berusaha menggapai suatu hal yang jelas-jelas mustahil. Kehidupan dunia nyata yang dijalani perlahan mengalami banyak permasalahan.

Era disrupsi digital sering kali membuat kita lupa dengan kemampuan mengelola stres. Kamu terpaku oleh tuntutan dunia maya tanpa memperhatikan kapasitas diri. Keberuntungan serta kebahagiaan dari hal kecil dan sederhana sudah tidak bisa lagi dirasakan.

6. Kemauan belajar berkelanjutan

ilustrasi belajar (pexels.com/RF._. studio)

Pelajaran tidak cukup hanya satu waktu. Untuk memiliki keterampilan yang benar-benar mumpuni, harus dilakukan secara berkelanjutan. Kamu sabar mengasah kemampuan diri secara berkala.

Kemauan belajar secara berkelanjutan termasuk keterampilan yang sering dilupakan di era disrupsi digital. Berbagai fasilitas instan membuat seseorang mengandalkan belajar hanya dalam satu waktu saja. Ia tidak benar-benar memiliki kemampuan yang bisa diandalkan dan menjadi sisi keunggulan diri.

7. Sikap kehati-hatian di setiap keadaan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Stephane Fabrice Bassangue)

Kunci keberhasilan yang tidak bisa dilupakan adalah sikap hati-hati dan tidak gegabah. Seseorang berpikir matang sebelum mengambil sebuah keputusan. Ia juga tidak akan bertindak nekat di luar batas yang seharusnya.

Keterampilan Ini seharusnya dimiliki setiap individu. Namun, pada faktanya justru sering dilupakan di era disrupsi digital. Teknologi sudah mempengaruhi cara berpikir dan bersikap. Seseorang sering bertindak nekat sehingga membahayakan diri sendiri dan orang-orang sekitar.

Era disrupsi digital jika dimanfaatkan dengan baik bisa berpeluang lebar membuka kesuksesan. Namun, juga tidak lepas dari bermacam tantangan. Beberapa keterampilan penting justru dilupakan, karena kemudahan dari segi teknologi. Kondisi seperti ini tentu menurunkan kualitas diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us