ilustrasi belanja online (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Saat ingin membeli sesuatu yang sebenarnya dirasa tidak penting, mungkin kamu sering memaksakan suatu alasan kepada diri sendiri. Contohnya, beli skincare dan berjanji untuk memakainya secara rutin supaya bisa lebih mencintai diri sendiri ketika kulit terawat. Bisa juga beli banyak makanan sebagai penyemangat menyelesaikan suatu pekerjaan. Apa pun barangnya, pasti ada saja alasannya.
Kamu tidak sedang melakukan impulsive buying, tapi memaksa diri sendiri berpikir bahwa pembelian yang kita lakukan itu penting dan bermanfaat. Meskipun sebenarnya tidak demikian.
Kamu berpikir bahwa tujuan yang dibuat-buat itu akan terpenuhi ketika barangnya sudah terbeli. Padahal, kenyataannya itu jarang terjadi. Mungkin di awal kamu merasa senang dan bersemangat memenuhi janji yang kita buat. Namun, itu biasanya tak akan bertahan lama.
Dibandingkan membeli di awal, coba lakukan dulu apa yang ingin kamu lakukan menggunakan apa yang dimiliki. Gak perlu membeli produk skincare baru, coba dulu rutin menggunakan yang masih ada. Tak perlu beli jajanan mahal untuk menemani bekerja, coba selesaikan dulu baru membeli reward setelahnya.
Intinya, jangan terlalu banyak memberi alasan pada diri sendiri untuk membeli sesuatu yang tidak penting untuk dibeli. Sebab nantinya, kamu pasti merasa bahwa sebenarnya kamu bisa-bisa saja tidak membelinya.