7 Sebab Seseorang Terjebak Siklus Perencanaan Tanpa Tindakan

Perencanaan merupakan panduan saat kita hendak melangkah atau meraih suatu tujuan. Dengan adanya perencanaan, kita dapat mengetahui strategi yang efektif dan efisien. Tapi sebagian orang pada kenyataannya justru terjebak siklus perencanaan tanpa tindakan. Rencana yang tidak terealisasi tidak hanya terjadi satu kali, tapi seperti mata rantai yang terus berlangsung.
Bahkan ini menjadi permasalahan dalam jangka panjang yang memicu terjadinya kegagalan. Siklus ini berlangsung secara terus-menerus tidak terlepas dari penyebab di baliknya. Entah kebiasaan buruk yang berasal dari diri sendiri, maupun pengaruh lingkungan sekitar. Sudahkah kamu mengetahui sebab-sebab berikut?
1. Pengaruh dari sikap perfeksionis yang kuat
Rencana yang tidak dapat terealisasi secara penuh adalah situasi yang wajar. Karena kita tidak bisa menebak kapan perubahan akan terjadi. Namun, perlu diwaspadai jika kita justru terjebak dalam siklus perencanaan tanpa tindakan. Rencana yang gagal ini terjadi dalam waktu berkelanjutan.
Dalam hal ini, perlu mencari tahu penyebab dibaliknya. Barangkali dipengaruhi oleh sikap perfeksionis yang kuat. Seseorang disibukkan dengan memperbaiki rencana namun tidak pernah mengambil langkah nyata. Mereka tidak pernah merasa siap untuk memulai tindakan.
2. Terlalu banyak memikirkan skenario terburuk
Perencanaan menjadi pedoman saat kita ingin meraih suatu tujuan. Tentunya tidak hanya tertulis di atas kertas, namun peran dari rencana direalisasikan sebagai strategi yang efektif dan efisien. Di sisi lain, seseorang justru terjebak siklus perencanaan tanpa tindakan. Hal ini berlangsung dalam waktu lama.
Kita harus segera mencari tahu berbagai hal yang melatarbelakangi situasi tersebut. Diantaranya terlalu banyak memikirkan skenario terburuk. Kita cenderung dikuasai oleh perasaan cemas dan ragu. Keputusan yang sebenarnya sederhana berakhir menjadi rumit.
3. Terjebak dalam perasaan takut gagal
Setiap orang pasti pernah merasakan pengalaman kegagalan. Ini bisa bersumber dari kecerobohan maupun kesalahan dalam menganalisis risiko. Tapi lain halnya saat kita terjebak dalam perasaan takut gagal. Sebelum berusaha sudah dipenuhi oleh pemikiran terburuk.
Perasaan takut gagal yang mendominasi diri menjadi sebab seseorang terjebak siklus perencanaan tanpa tindakan. Seseorang memilih berdiam di fase yang sama daripada usaha yang dilakukan sia-sia. Akibatnya, rencana yang sudah disusun selalu berakhir dari waktu ke waktu.
4. Ketidakjelasan visi-misi yang hendak dicapai
Tahukah kamu apa fungsi dari perencanaan? Salah satunya menjadi landasan saat kita hendak meraih visi-misi. Ini bisa menyangkut rencana karier yang akan dijalani dalam waktu ke depan. Atau rencana mengenai perjalanan hidup yang diinginkan. Namun menjadi permasalahan saat kita terjebak siklus perencanaan tanpa tindakan.
Fenomena ini seperti mata rantai yang tidak pernah terputus. Sudah menjadi keharusan kita mencari tahu penyebab dibaliknya. Bisa jadi ini bersumber dari ketidakjelasan visi-misi yang hendak dicapai. Seseorang terus-menerus merencanakan namun tidak diimbangi dengan tindakan konkret.
5. Kurangnya sumber daya atau dukungan
Siklus perencanaan tanpa tindakan seperti mata rantai yang menyambung. Ini tidak hanya terjadi dalam satu waktu. Namun menjadi fenomena yang selalu menyertai kegagalan. Sudah saatnya kita mencari tahu penyebab dari seseorang yang terjebak siklus perencanaan tanpa tindakan.
Situasi yang beruntun ini bisa disebabkan oleh kurangnya sumber daya atau dukungan. Seperti waktu, uang, maupun support dari orang-orang di lingkungan terdekat. Mereka terus menyusun rencana sampai merasa siap dan memperoleh seluruh sumber daya tersebut. Tanpa disadari jika rencana sudah tidak lagi relevan.
6. Pengambilan keputusan yang lambat
Siklus perencanaan tanpa tindakan harus segera diputus. Jika terjadi dalam waktu terus-menerus, kita tidak akan pernah memperoleh kehidupan yang tertata. Bahkan tujuan kecil saja harus berakhir tanpa hasil memuaskan. Tapi sebelum itu, kita harus segera mencari tahu penyebab di baliknya.
Barangkali ini dipengaruhi oleh pengambilan keputusan yang lambat. Seseorang tidak tahu kapan rencana harus direalisasikan dan dievaluasi. Hal ini bisa menyebabkan penundaan tindakan, seseorang terlalu lama berpikir namun tidak diimbangi dengan keputusan yang tepat.
7. Tumbuh menjadi orang yang tidak memiliki rasa percaya diri
Sampai kapan kamu mau terjebak dalam siklus perencanaan tanpa tindakan? Situasi yang terus berlanjut ini menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan. Sebelum menjadi mata rantai yang semakin beruntun, kita harus segera mencari tahu penyebab di baliknya.
Ini terjadi karena seseorang tumbuh menjadi individu yang tidak memiliki rasa percaya diri. Rasa ragu dan pesimis ini pada akhirnya akan menghambat langkah. Seseorang menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan apapun yang dapat memperbaiki keadaan.
Siklus perencanaan tanpa tindakan ibarat mata rantai yang tidak pernah terputus. Ini terus terjadi jika kita tidak mau mengetahui penyebab di baliknya. Padahal, terjebak siklus perencanaan tanpa tindakan merupakan penyebab utama terjadinya kegagalan. Hanya kita sendiri yang dapat memutus mata rantai tersebut.