Dalam menjalani kehidupan sosial sehari-hari, interaksi dengan orang lain menjadi hal yang tak terhindarkan. Setiap individu akan bersinggungan dengan emosi, perasaan, serta persoalan yang datang dari berbagai arah. Dalam banyak situasi, empati menjadi jembatan penting yang membantu memahami dan mendekatkan diri kepada orang lain.
Namun, saat empati berubah menjadi kebiasaan menyerap terlalu dalam emosi dari lingkungan sekitar, hal tersebut justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental dan emosional seseorang. Ketika seseorang terlalu larut dalam perasaan orang lain, batas antara emosi pribadi dan emosi eksternal menjadi kabur, yang pada akhirnya menciptakan kelelahan emosional yang mendalam.
Supaya kamu dapat mengenalinya lebih dini, yuk simak ketujuh tanda kamu terlalu banyak menyerap emosi orang sekitar berikut ini. Scroll sampai habis!