Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Icip-Icip Tanpa Takut Cepat Gemuk, Perhatikan Jenis dan Porsi

ilustrasi bersantap (pexels.com/Karolina Kaboompics)
ilustrasi bersantap (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Icip-icip makanan merupakan salah satu aktivitas yang cukup sering dilakukan orang. Apalagi kalau kamu bekerja sebagai juru masak atau sebatas selalu memasak untuk keluarga di rumah. Bila masakan belum dicicipi ada perasaan takut hambar, keasinan, dan sebagainya.

Kalaupun dirimu jarang sekali bergelut di dapur, icip-icip juga dapat menjadi hobimu. Kamu gampang penasaran pada rasa berbagai minuman dan makanan. Tidak hanya jenis minuman serta makanan yang terbilang baru saja yang membuatmu ingin mencobanya.

Selama pembuat atau penjualnya berbeda, dirimu juga menginginkannya biar tahu letak perbedaannya. Gak apa-apa kamu bertualang rasa. Akan tetapi, pahami risiko kegemukan apabila kegiatanmu mencoba aneka minuman dan makanan tidak terkendali. Biar kamu bisa icip-icip sekaligus badan tetap singset, perhatikan rambu-rambu berikut ini.

1. Mencicipi berarti sedikit saja

ilustrasi bersantap (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bersantap (pexels.com/RDNE Stock project)

Mencicipi berarti kamu mengambil sedikit makanan atau menyesap sedikit minuman hanya untuk mengetahui rasanya. Kalau masih belum yakin dengan rasanya, ulangi sekali lagi. Namun, jangan kebablasan menjadi berkali-kali menyuap makanan atau sekalian menenggak minuman. 

Sering kali kamu keasyikan mencicipi atau merasa sayang apabila suatu makanan gak sekalian dihabiskan sehingga makan lebih banyak. Misalnya, ketika dirimu bikin gorengan. Untuk sekadar mencicipi, kamu bisa mencuil sedikit saja dan menaruh sisanya di piring terpisah.

Nanti sisa gorengan yang telah dicuil itu dapat buat laukmu. Namun, kamu menghabiskannya sekalian dan bikin ingin menambah lagi. Tak terasa dirimu makan beberapa potong gorengan sampai semua adonan selesai digoreng. Adonan yang seharusnya menjadi gorengan dua piring penuh tinggal tersisa satu setengah piring.

2. Mencicipi lauk dan sayur gak usah pakai nasi

ilustrasi bola-bola daging (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi bola-bola daging (pexels.com/Cats Coming)

Mayoritas masyarakat Indonesia memang merasa belum lengkap kalau tidak menyantap nasi. Sekalipun ada banyak sumber karbohidrat, jika belum makan nasi rasanya belum kenyang. Akan tetapi, bukan artinya setiap dirimu mencicipi lauk serta sayur perlu ditambah nasi.

Begitu kamu mengambil nasi agak banyak, nanti ada alasan untukmu menambah lauk. Akhirnya niat awal yang hanya mencicipi malah menjadi kegiatan bersantap yang tak selesai-selesai. Makan sumber karbohidrat maksimal 3 kali dalam sehari. Jangan sumber karbohidrat seperti dijadikan kudapan dengan alasan buat teman mencicipi lauk atau sayur.

3. Jika sudah kenyang icip-icip nanti jangan makan lagi

ilustrasi bersantap (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bersantap (pexels.com/RDNE Stock project)

Bila kamu sering memasak untuk keluarga atau itulah pekerjaanmu, mencicipi sekian banyak masakan mungkin sudah membuatmu kenyang. Alarm tubuh ini harus diperhatikan. Dirimu makan teratur tiga kali sehari memang baik. Namun, isyarat kenyang bila diabaikan akan membuatmu terbiasa makan secara berlebihan. 

Walaupun sedari tadi dirimu hanya mencicipi makanan yang bukan sumber utama karbohidrat, kenyang tetaplah kenyang. Ini sudah tanda perutmu belum memerlukan makanan lagi. Kamu dapat meniadakan jam makan terdekat atau menundanya sampai muncul rasa lapar.

4. Perhatikan kandungan dari setiap minuman dan makanan yang dicicipi

ilustrasi es krim (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi es krim (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau kamu hanya mencicipi sayur bayam, sayur sop, urap, atau ikan kukus tentu risiko cepat gemuk amat kecil. Akan tetapi apabila menu yang dicicipi sarat karbohidrat, gula, dan lemak yang tidak sehat berat badanmu bisa melonjak drastis dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, cara aman buatmu mencicipi makanan bukan hanya sedikit, tapi juga kamu wajib menyadari kandungannya.

Biasanya, minuman atau makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh bikin kamu sulit berhenti mengonsumsinya. Tadinya dirimu hanya ingin mencicipi satu sendok es krim, tapi akhirnya satu gelas habis juga. Padahal, kandungan gulanya sangat tinggi. Setelah ini kamu malah menginginkan rasa es krim yang lain buat perbandingan. Makin tinggi kandungan gula, karbohidrat, dan lemaknya cicipi sesedikit mungkin.

5. Icip-icip kuah dan bumbunya saja

ilustrasi mencicipi kuah (pexels.com/Farhad Ibrahimzade)
ilustrasi mencicipi kuah (pexels.com/Farhad Ibrahimzade)

Faktor penentu lezat atau tidaknya rasa makanan adalah bumbu. Bila bumbunya sudah pas, rasa masakan pasti enak. Ini artinya, kamu tak harus mencicipi makanan sampai ke bahan utamanya. Contohnya, dirimu memasak rendang atau bola-bola daging.

Untuk mengetahui rasanya, cukup ambil sedikit bagian bumbu atau kuahnya dan rasakan. Buat mengecek tingkat kematangan daging dapat cukup ditusuk dengan garpu atau dipotong dengan sendok dan lihat bagian dalamnya. Jika dirimu memakan sepotong daging dari berbagai menu yang dimasak, kalori dan kolesterolnya menumpuk di dalam tubuh.

6. Cari partner icip-icip

ilustrasi icip-icip bersama (pexels.com/Israel Torres)
ilustrasi icip-icip bersama (pexels.com/Israel Torres)

Mencicipi makanan atau minuman dengan cara terlebih dahulu membelinya juga bisa membuatmu mengonsumsi lebih banyak. Pasalnya, kamu tidak mungkin membeli makanan hanya sesendok atau setengah gelas minuman. Mau tak mau dirimu membelinya satu porsi. Belum lagi dirimu mungkin mencicipi beberapa menu. 

Hasilnya, beberapa piring hidangan tersaji di hadapanmu. Meski nanti sebagiannya dibawa pulang, akhirnya kamu juga yang mesti menghabiskannya. Milikilah partner icip-icip biar satu porsi dapat dinikmati berdua. Lebih banyak kawan untuk mencicipi lebih baik. Namun buat menjaga kesopanan, makanannya dibungkus saja dan dinikmati di rumah.

7. Tetap aktif bergerak

ilustrasi lari pagi (pexels.com/Pexels LATAM)
ilustrasi lari pagi (pexels.com/Pexels LATAM)

Orang yang hanya makan biasa tiga kali sehari saja perlu olahraga rutin buat menjaga kesehatan. Apalagi kamu yang gemar icip-icip aneka minuman serta makanan. Aktif bergerak menjadi kewajiban buat mengimbangi kebiasaanmu makan di luar waktunya. Dengan rajin berolahraga diharapkan kalori yang masuk segera dibakar lagi.

Akan tetapi, bukan berarti bila kamu sudah rutin olahraga lantas boleh lebih bebas dalam icip-icip. Dirimu tidak akan kuat berolahraga sekeras mungkin buat menyeimbangkan asupan makanan yang terlalu banyak. Olahraga rutinmu bisa kurang berefek kalau icip-icipmu malah kebablasan.

Di satu sisi, icip-icip menjadi keharusan untukmu yang bekerja di dapur. Di sisi lain, kamu yang pekerjaannya tak berhubungan dengan memasak pun menghadapi banyak godaan aneka makanan dan minuman yang dijual. Lakukan icip-icip dengan kesadaran penuh bahwa apa yang masuk ke tubuhmu memengaruhi berat badan serta kesehatanmu secara keseluruhan. Dengan begitu, kamu akan lebih berhati-hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us