8 Cara Konkret Mencintai Diri Sendiri, Berani Terapkan?

Mengucapkan terima kasih pada orang-orang di sekitar kita tampaknya merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda halnya dengan berterima kasih pada diri sendiri. Apakah kamu sudah pernah melakukannya? Tak apa jika hal ini terasa asing bagimu.

Mengucapkan terima kasih pada diri sendiri memang terkadang tampak aneh dan tak biasa dilakukan. Padahal, sikap ini bisa dikatakan penting karena dapat membuat kita merasa berharga. Dengan mengucapkan terima kasih pada diri sendiri, kita juga akan mengingat hal-hal positif yang sudah pernah kita lakukan, sehingga bisa memotivasi kita dalam menjalani kehidupan, khususnya di masa-masa berat yang harus dilalui.

Jika kamu merasa bingung mengenai hal apa yang bisa kamu syukuri, kamu bisa memulainya dari hal yang sederhana. Misalnya, kamu bisa berterima kasih pada dirimu sendiri di penghujung hari karena telah berhasil menjalani hari beserta berbagai tantangan di dalamnya dengan baik.

Setiap orang pasti memiliki pengalaman diremehkan oleh orang lain. Namun, sadarkah kamu bahwa terkadang kita juga tidak menghargai diri kita sendiri? Misalnya, ketika terlintas di benakmu bahwa kamu tak berhak bahagia atau kamu merasa tak layak dicintai. Contoh lainnya adalah ketika kamu membiarkan orang lain menyia-nyiakan dirimu.

Percayalah bahwa pada hakikatnya semua insan manusia berharga, begitu pula dirimu. Sayangnya, dewasa ini status sosial dan penampilan fisik seakan menjadi tolak ukur mutlak apakah seseorang layak dihargai atau tidak. Padahal setiap orang pasti memiliki sisi positif dan keunikannya tersendiri yang menjadikannya tak tergantikan. Oleh karena itu, marilah kita mengembangkan kemampuan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan demi kebaikan sesama dan diri sendiri.

Pernahkah kamu merasa minder dengan dirimu sendiri? Atau mungkin kamu pernah berharap untuk menjadi orang lain yang menurutmu sempurna? Tak apa, rasanya setiap orang pasti pernah berada di suatu titik dalam hidupnya di mana ia merasa tidak percaya diri. Meski begitu, jangan sampai perasaan rendah diri tersebut mendominasi dirimu ya. Secara perlahan, cobalah untuk melihat 'luka-luka'-mu dengan penuh penerimaan dan kasihilah 'luka-luka'-mu karena 'luka-luka' itulah yang akan membantumu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Percayalah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Mereka yang sempurna di matamu pasti memiliki sisi lain dari dirinya yang tidak mudah untuk mereka terima. Sebaliknya, kamu pun memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri yang tak dimiliki oleh orang lain.

Dalam menjalani kehidupan tentu terdapat sikap-sikap yang kita sesali, entah sesuatu yang kita harap tak kita lakukan atau sebaliknya, sesuatu yang kita harapkan sudah kita lakukan pada waktu tersebut. Adalah hal yang wajar jika kamu menyesalinya, namun jangan sampai berlarut-larut apalagi hingga mengutuk diri.

Ketahuilah bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Yang terpenting adalah bagaimana menjadikan kesalahan tersebut sebagai bahan pembelajaran dan bukan sebagai pemberat kakimu dalam melangkah ke jenjang kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu, secara perlahan cobalah untuk memaafkan dirimu sendiri atas kesalahan yang pernah kamu lakukan. Hal ini penting supaya perasaan bersalah tak lagi menghantuimu, sehingga meringankan langkahmu ke depannya.

Banyaknya peran yang kita jalani dan berbagai tanggung jawab yang harus dipenuhi seringkali membuat kita tenggelam dalam hiruk-pikuk rutinitas sehari-hari. Akibatnya, kita lupa bahwa diri kita juga memerlukan waktu untuk melakukan hal-hal yang menjadi kegemaran kita atau untuk sekadar bersantai.

Padahal hal ini penting dilakukan karena akan membuat kita merasa segar kembali dan bersemangat untuk menjalani agenda-agenda kegiatan selanjutnya.

Padatnya aktivitas sehari-hari juga berdampak pada sikap abai terhadap kesehatan jasmani. Salah satu contoh yang paling sering dijumpai adalah mengonsumsi makanan cepat saji yang relatif praktis dan terasa nikmat. Hayo ngaku, apakah kalian termasuk orang yang makan hanya supaya kenyang dan memanjakan lidah alih-alih memberi nutrisi pada tubuh?

Sikap lain yang menunjukkan bahwa kita kurang memperhatikan kesehatan tubuh adalah tidak berolahraga dan kurangnya jam tidur. Hal ini mungkin tampak sepele, padahal keduanya penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, yuk biasakan diri mengonsumsi makanan bergizi dan berlatih mengatur waktu supaya masih memiliki waktu tidur yang cukup dan dapat berolahraga.

Eitss, ternyata nggak cuma tubuh saja yang membutuhkan asupan nutrisi, pikiran kita pun juga memerlukan 'pupuk' untuk bisa berfungsi secara optimal. Salah satu caranya adalah dengan membaca hal-hal yang bersifat positif baik dari media cetak maupun dari media sosial, misalnya bacaan tentang kisah inspiratif, tips-tips yang berguna bagi kehidupan, berita terkini, ataupun bacaan yang sesuai dengan minatmu.

Hal ini penting dilakukan karena ketika pikiran kita terpapar informasi-informasi yang bersifat positif, kita pun akan terdorong untuk berpikir dan bersikap secara positif. Ingatlah, kamu adalah apa yang kamu baca.

Setelah membaca uraian di atas, sekarang kamu sudah tahu'kan bagaimana langkah konkret untuk memberikan cinta pada dirimu sendiri? Ingatlah bahwa setiap orang membutuhkan perasaan dikasihi. Oleh karena kita tak selalu bisa mengharapkan cinta dari orang lain apalagi memaksanya untuk mencintai kita, maka ada baiknya jika kita mencintai diri sendiri.

Selain itu, jika kita sendiri tak mencintai diri kita, lalu bagaimana bisa kita mengharapkan orang lain mencintai kita? Secara perlahan tapi pasti, yuk praktikkan 8 sikap di atas!