8 Cara Menumbuhkan Self-Love agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga

Dalam mencintai, baik untuk diri sendiri maupun orang lain hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengenal sosok yang akan dicintai tersebut. Dilansir Healthline, meditasi merupakan salah satu cara untuk membantu kita mengenali diri sendiri. Meditasi membantu dalam mendapatkan perspektif baru, mengelola stres, dan memperbaiki suasana hati.

Contoh meditasi yang sederhana adalah dengan mindfulness. Mindfulness bisa dilakukan kapan dan di mana saja, bahkan ketika kita menyapu lantai. Apabila kita mampu mindfulness ketika menyapu lantai, maka tubuh akan merasakan kesadaran penuh. Tubuh kita sadar penuh bahwa tangan memegang sapu, pikiran dan tubuh benar-benar terfokus pada detik itu. Bila pikiran fokus pada detik sekarang, rasa cemas akan masa depan akan berkurang. Dengan demikian diri kita mampu fokus pada diri kita di detik ini, mengenalinya, dan mencintainya. 

Menuliskan hal-hal baik yang ingin didengar oleh diri sendiri, jangan terlalu sering menghakimi dan mengkritik. Selain menuliskan, perlu juga diucapakan pada diri sendiri yang biasa dikenal dengan positive affirmation.

Kegiatan tersebut bisa dilakukan setiap malam sebelum tidur, atau pagi hari setelah bangun tidur. Karena mencintai adalah bersikap baik, begitu pula dengan self-love. 

Menerima setiap hal negatif maupun positif yang datang di hidup kita. Mungkin hal-hal positif mudah untuk diterima, tapi bagaimana dengan hal-hal negatif yang datang? Ketika diri sedang menerima hal negatif jangan dengan seketika menolak hal tersebut dengan mencoba menciptkan emosi yang positf. Semisal kita memperoleh kabar buruk, bila kabar tersebut dirasa membuat hatimu bersedih maka terimalah dan rasakan. 

Setelah menerima dan merasakan, jadikan hal tersebut sinyal untuk melanjutkan tindakan apa yang seharusnya dilakukan dalam menghadapinya. Jangan berpura-pura sedang baik-baik saja. Namun bersedihlah secukupnya dan lanjutkan kehidupan. Karena cinta itu bukan berpura-pura. Begitu pun dengan self-love. 

Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak selamanya mendulang keberhasilan. Terkadang kita juga sering mengalami kegagalan dan membuat kesalahan. Di kala diri membuat kesalahan, ambillah tanggung jawab atas peran diri kita pada kesalahan tersebut. Lepaskan bagian-bagian yang bukan tanggung jawab kita. 

Sebagai contoh semisal kita gagal dalam wawancara kerja, yang perlu kita lakukan adalah intropeksi diri lalu memperbaikinya. Bukannya menyalahkan koneksi internet yang lemot semisal kita wawancara kerja secara online dan tiba-tiba koneksi internet mati. Koneksi internet yang jelek tidak bisa kita kendalikan. Namun, kita bisa menyiasatinya di wawancara kerja berikutnya semisal menyiapkan dua koneksi internet yang berbeda. Dengan demikian bila yang satu koneksinya jelek bisa diganti dengan yang satunya lagi. 

Ketika kita memulai hal baru atau sesuatu yang menantang, di awal selalu ada rasa takut dan ragu. Namun ketika sudah masuk ke dalam tantangan tersebut, rasa takut dan ragu akan perlahan menghilang. Pada fase tersebut akan disadari bahwa kita mampu melakukan sesuatu lebih dari apa yang kita pikirkan. 

Intinya jangan meremehkan diri sendiri. Love yourself, dan yakin bahwa kita mampu dan bisa melewati segala masalah yang datang. Jangan meragukan kemampuan diri sendiri hanya karena rasa takut yang muncul. 

Bermain gadget memiliki dampak positif dan negatifnya. Bila berlebihan dan tidak bijak dalam menggunakannya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak buruk tersebut dapat menyerang kesehatan fisik maupun mental. Bagi kesehatan fisik tidak baik untuk mata. 

Bagi kesehatan mental, ini bisa terjadi bila diri kita sering membandingkan apa yang kita miliki dengan apa yang terlihat "sempurna" di sosial media. Kita bisa mengurangi penggunakan gadget dengan cara menyisihkan waktu 1-2 jam per hari sebelum tidur. Kebiasaan tersebut juga akan memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik. 

Ada pepatah yang mengatakan "mens sana in corpore sano"  di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Caranya dengan mengkonsumsi makanan bergizi, dan olahraga yang teratur. 

Dengan tubuh yang sehat kamu juga bisa terpacu untuk berpikir lebih positif. Pikiran dan mental positif membuat kamu tak mudah rapuh ketika mendapatkan masalah dalam hidup.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah berterima kasih pada diri kita sendiri. Berterima kasih tidak melulu karena suatu hal yang luar biasa. Berterima kasih pada diri sendiri bisa karena hal yang sederhana. Misalnya, berterima kasih karena diri kita bisa bangun pagi, bisa memberi senyum untuk orang lain, dan bisa mengontrol emosi diri. 

Dalam prosesnya diperlukan kesabaran dan kegigihan dalam mempraktikkan self-love. Diperlukan pula konsistensi di setiap harinya. Jika kita sudah terlalu sulit menerapkan self-love dan dirasakan perasaan depresi yang sudah semakin parah maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada psikolog maupun psikiater.