Novel Paradigma merupakan novel tunggal kedua karya Syahid Muhammad. Melalui buku-buku yang ditulisnya, penulis muda satu ini memaparkan hal-hal yang sebenarnya sederhana dan sering terjadi dalam kehidupan kaum millenial.
Tetapi hal-hal sederhana yang seringkali diremehkan tersebut ternyata berdampak bagi kehidupan setiap orang. berikut 8 kutipan dari novel Paradigma ini bisa jadi pengingat diri buat kamu, lho.
Terkadang orang-orang yang ditinggalkan adalah mereka yang terlalu posesif dan pencemburu. Orang-orang yang menunjukkan ketakutannya bahwa seakan-akan ia tidak bisa hidup tanpa seseorang yang ia anggap istimewa. Padahal sesuatu yang selayaknya kita lakukan ketika takut kehilangan adalah memantaskan diri agar tidak ditinggalkan.
Tidak semua orang menjalani kehidupan yang sama, memiliki cerita yang sama, melewati bahagia dan luka yang sama antara manusia satu dan yang lainnnya. Karenanya cerita-cerita perlu didengar agar kita bisa mendewasakan diri.
Hal-hal yang menurut kita, kita lakukan untuk kebaikan, belum tentu menjadi kebaikan pula bagi si penerima. Sebaliknya, terkadang kebaikan-kebaikan yang saling diberikan, justru melukai tanpa disadari.
Rasa percaya yang membuat manusia tunduk, terkadang membuat mereka tidak mampu memahami dan menghargai manusia lain.
Luka yang diciptakan oleh manusia itu sendiri adalah rasa bersalah, yang apabila berlebihan, justru bisa menimbulkan keburukan.
Manusia seharusnya terus belajar untuk memanusiakan manusia lain. Cara paling dekat kita untuk mengenal Tuhan adalah dengan mengenal sesama kita.
Meminta orang-orang untuk menerima kita tanpa kita menerima mereka terlebih dahulu adalah egois. Kita perlu belajar memahami lalu menerima mereka untuk kemudian memperoleh penerimaan dari orang-orang.
Kita harus menyediakan ruang untuk diri kita sendiri agar setidaknya diri kita punya tempat untuk bersandar tanpa memedulikan siapa pun yang membedakan maupun mengasingkan kita.
Semoga kutipan-kutipan ini bisa menjadi pengingat untuk kita.