5 Strategi Lebih Santai Hadapi Stres di Fase Quarter Life Crisis

Lakukan lima strategi ini biar gak kehilangan jati diri!

Di tengah rumitnya rintangan kehidupan, sebagian besar manusia pasti pernah merasa bingung dengan hidupnya. Banyaknya ekpektasi dan tekanan sosial di sekitarnya secara tidak langsung dapat mendatangkan beban yang harus dipikul. Fenomena itu biasa dirasakan oleh orang-orang dengan rentang usia 17-30 tahun yang sedang di tahap pencarian jati diri.

Fase yang biasa dikenal dengan fase quarter life crisis itu sering memperbesar rasa khawatir. Imbasnya, kekhawatiran itu dapat memperbesar peluang meningkatnya rasa depresi. Maka dari itu, simak lima strategi mengelola stress di fase quarter life crisis ini! Supaya kamu lebih santai menjalani setiap hari, tetapi tetap bisa mencapai mimpi-mimpi.

1. Mampu terapkan coping mechanism yang baik

5 Strategi Lebih Santai Hadapi Stres di Fase Quarter Life Crisisilustrasi perempuan yang sedang belajar daring (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Besarnya tanggung jawab dan kewajiban di usia dewasa, pasti pernah membuat merasa tertekan dan stres. Namun, kamu masih bisa mengendalikan semua itu. Cobalah untuk mengelola stres dengan menerapkan coping mechanism kesukaanmu.

Lakukan hal-hal yang kamu suka untuk meredakan hari-hari beratmu. Misal sehabis pulang kantor, kamu bisa melakukan hobi bermain musik atau berolahraga. Sebisa mungkin, hibur dirimu sendiri dengan hal-hal kecil yang bisa meringankan sedikit bebanmu.

2. Kurangi perbandingan sosial dengan kehidupan orang lain

5 Strategi Lebih Santai Hadapi Stres di Fase Quarter Life Crisisilustrasi seseorang yang sedang meratapi sesuatu (pexels.com/Liza Summer)

Sebenarnya melihat pencapaian orang lain justru bisa meningkatkan motivasi agar bisa bersinar di jalan sendiri. Namun, kadang saat melihat pencapaian orang, diri menjadi rentan untuk membanding-bandingkan. Padahal tiap orang memiliki keistimewaannya masing-masing yang tidak bisa disamaratakan.

Daripada waktumu habis untuk membandingkan, lebih baik manfaatkan waktu untuk mengembangkan diri lebih baik. Mulai sekarang, tanamkan mindset: "stop comparing and start doing the best thing”. Dengan begitu, kamu bisa mengelola stress dengan baik dan fokus pada dirimu sendiri.

Baca Juga: 5 Tips Memanfaatkan Teknologi untuk Atasi Quarter Life Crisis

3. Ikhlaskan apapun di masa lalu, fokus pada masa sekarang, dan kurangi khawatirkan masa depan

5 Strategi Lebih Santai Hadapi Stres di Fase Quarter Life Crisisilustrasi seorang high value single (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selesaikan luka-luka masa lalumu, berdamailah dengan rasa-rasa yang pilu. Sebab, semua itu yang bisa membuatmu lebih percaya diri untuk bisa fokus setiap waktu. Selain itu, kurangi juga mengkhawatirkan apa yang belum terjadi.

Hiduplah di hari ini, bukan di masa lalu atau masa depan. Jadi, hargai prosesnya dengan pasang ekspektasi yang sewajarnya, tapi eksekusi tetap yang sebaik-baiknya, ya? Jika semua itu sudah kamu lakukan, maka akan lebih mudah untukmu melewati fase quarter life crisis dengan baik.

4. Cari lingkungan suportif yang menghargai value-mu

5 Strategi Lebih Santai Hadapi Stres di Fase Quarter Life Crisisilustrasi orang-orang yang sedang fokus (pexels.com/Thirdman)

Putuskan semua hubungan toxic jika kamu tidak ingin memperberat fase quarter life crisis-mu. Rekatkan hubungan dengan orang-orang yang senantiasa mendukung dan mengajarkan banyak hal positif untukmu. Merekalah yang akan selalu menghargai value dirimu dan selalu percaya bahwa kamu bisa melewati segala sesuatunya dengan baik.

Sejauh ini, apakah kamu sudah menemukan lingkungan yang seperti itu? Kalau sudah, syukurlah. Kalau belum, carilah. Sebab, lingkungan terdekat sangat berpengaruh untuk kebiasaan baik yang akan terbentuk nantinya. 

5. Bangun kesibukan dan rutinitas yang positif

5 Strategi Lebih Santai Hadapi Stres di Fase Quarter Life Crisisilustrasi perempuan yang sedang meminum teh (pexels.com/Enes Çelik)

Selain empat hal tadi, membangun rutinitas yang positif juga bisa membuat diri semakin handal mengelola stres di fase quarter life crisis. Seperti bekerja dengan sepenuh hati, membangun bisnis, kuliah, membuat konten, dan lain-lain. Namun, di tengah padatnya kesibukan itu, beberapa orang pernah sampai lupa untuk mengisi energinya.

Misal sebelum bekerja atau kuliah, beberapa orang lupa sarapan. Lalu, saat sedang asyik-asyiknya mengerjakan tugas, beberapa orang lupa makan siang. Lebih parah lagi, jika ada orang yang suka mengonsumsi kopi berlebihan karena mendukung produktivitas seharian. Kurangi kebiasaan buruk itu ya, kalau perlu hentikan dengan rutinitas yang lebih positif.

Dengan membaca lima strategi tadi, semoga kamu bisa mengelola stres dengan baik ya! Supaya produktivitas dan positivity-mu tetap terjaga, meski fase quarter life crisis menyapa. Ingat, untuk menjaga keseimbangan pikiran dan perasaan di fase quarter life crisis, cukup melewatinya dengan langkah-langkah kecil dulu. Hidup juga harus dinikmati, bukan? Setiap proses kecil juga perlu dirayakan dan setiap harapan besar juga butuh waktu untuk jadi kenyataan. Jangan terlalu memaksa dan menekan diri, ok?

Baca Juga: 5 Indikasi Kamu sedang Mengalami Quarter Life Crisis, Krisis Identitas

Adira Putri Aliffa Photo Verified Writer Adira Putri Aliffa

A full time learner and a part time overthinker in life

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya