5 Penyebab Dirimu Sulit Berempati, Sejak Kecil Dididik Individualis

Ada alasan di balik dirimu yang sekarang bodo amat ke orang

Sebagai makhluk sosial yang selalu berdampingan dengan orang lain, menjadi suatu hal yang wajar kalau peduli pada satu sama lain dan saling berempati. Akan tetapi bicara tentang kewajaran, gak semua orang bisa memiliki rasa kepedulian dan empati yang sama pada orang lain. 

Orang yang sulit berempati pada orang lain kerap dilabeli sebagai orang tak punya hati, dingin, kejam karena tak merasa kasihan pada orang sekitar. Padahal kalau ditelusuri lebih dalam, bisa jadi ada penyebab di baliknya kenapa seseorang sulit berempati. Jika kamu salah satu yang mengalaminya, mungkin lima poin di bawah ini membantu untuk mencari tahu penyebabnya. 

1. Sejak kecil dididik individualis dan mementingkan diri sendiri

5 Penyebab Dirimu Sulit Berempati, Sejak Kecil Dididik Individualisilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/August de Richelieu)

Jika dirimu tipe yang sulit berempati pada orang lain coba pikirkan ke belakang tentang bagaimana orangtua mendidikmu. Bisa jadi penyebabnya adalah didikan orangtua yang dari dulu mengajarkan untuk mementingkan diri sendiri. 

Dimana kamu diajarkan untuk selalu mengutamakan diri sendiri dibanding orang lain, mengerjakan apapun sendiri, menang, jatuh dan bangun pun sendiri, maka gak heran kalau lama-kelamaan empatimu terkubur dalam. Karena kamu dilatih untuk menanggung semuanya sendiri dan tak melibatkan orang lain, sehingga tidak ada kontribusi orang lain yang membuatmu merasa harus peduli padanya. 

2. Dulu pernah jadi korban bully

5 Penyebab Dirimu Sulit Berempati, Sejak Kecil Dididik Individualisilustrasi bully (pexels.com/Cottonbro)

Penyebab lainnya yang bisa membuatmu sulit berempati pada orang lain ialah jika dulu pernah punya pengalaman pahit dibully. Dimana kamu merasakan bagaimana sakit hatinya dirundung, entah itu dengan teman sebaya atau justru yang lebih tua, namun tak ada yang menolong atau membelamu. 

Trauma dan rasa sakit hati menjadi satu, yang kemudian membuat perasaanmu mati rasa terhadap orang lain. Sebagaimana mereka tidak peduli kesakitanmu, maka kamu tak peduli juga pada mereka. Karakter yang terbentuk dari pengalaman pahit. 

Baca Juga: Melelahkan, 6 Kesedihan Ini Hanya Dirasakan Orang Berempati Tinggi

3. Suka membandingkan diri dengan orang lain

dm-player
5 Penyebab Dirimu Sulit Berempati, Sejak Kecil Dididik Individualisilustrasi melirik (pexels.com/Cottonbro)

Hal lainnya yang juga bisa menyebabkan hilangnya rasa empati pada orang lain ialah jika kamu suka sekali membandingkan diri dengan orang lain. Membandingkan kesulitan orang lain dengan yang kamu pernah alami, begitu juga dengan pencapaian dan kemampuan hidup orang lain dengan dirimu. 

Ketika kamu suka membandingkan diri seperti itu dan merasa bahwa dirimu yang lebih kesulitan, lebih patut dikasihani, lebih patut di bantu, lebih pantas untuk sukses, maka hilanglah kepedulian tulus untuk orang lain. Dimana kamu. Merasa tidak perlu berempati pada orang lain terhadap apa yang mereka alami. 

4. Tumbuh di lingkungan orang-orang egois

5 Penyebab Dirimu Sulit Berempati, Sejak Kecil Dididik Individualisilustrasi marah (pexels.com/RDNE Stock Project)

Penyebab sulitnya dirimu berempati pada orang lain juga harus dilihat dari lingkunganmu tumbuh selama ini. Bisa jadi rasa empati pada dirimu tidak ada karena kamu dibesarkan di lingkungan orang-orang egois yang tak mengajarkan apa itu empati pada orang lain. 

Lingkungan dimana keluarga bahkan orangtuamu sangat egois untuk selalu mementingkan diri sendiri dan tak pernah kasihan pada anak atau orang lain. Sehingga tertanam karakter dari lingkungan toxic tersebut yang membuatmu tidak tahu bahwa empati pada orang lain itu penting. 

5. Pernah sangat peduli tapi dikecewakan

5 Penyebab Dirimu Sulit Berempati, Sejak Kecil Dididik Individualisilustrasi pasangan bicara (pexels.com/SHVETS production)

Terkadang penyebab yang satu ini mempengaruhi timbulnya suatu sifat pada diri seseorang, yaitu ketika dirinya dikecewakan hingga jadinya kapok untuk menjadi baik. Salah satunya ketika orang yang dulunya sangat peduli dan baik pada orang lain namun berakhir dikecewakan, hingga akhirnya berubah menjadi bodo amat. 

Kepedulian dan empati pada orang lain seperti habis ketika balasan yang diterima justru menyakiti hati. Walaupun berempati mestinya dilakukan atas dasar ketulusan, namun luka hati akibat kecewa tidak bisa diukur, dan setiap orang mengalami efek trauma yang berbeda-beda. 

Jadi kesimpulannya, kalau dirimu atau bahkan ada orang sekitar yang sulit berempati, jangan langsung di-judge, ya. Karena mungkin saja ada penyebab dan alasan di balik hal tersebut. 

Baca Juga: Studi: Manusia Lebih Berempati pada Hewan Dibanding Sesama Manusia

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya