5 Hal Menarik Tentang Sandwich Generation, Kamu Termasuk?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memenuhi kebutuhan banyak pihak bukan hal yang mudah lho. Namun, faktanya di zaman sekarang banyak orang yang berada pada usia produktif mengalami hal ini. Selain menanggung kebutuhan pribadi, mereka dibebani tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan generasi di atasnya serta di bawahnya. Layaknya sandwich dengan 2 lembar roti yang menghimpit isinya.
Isu mengenai sandwich generation pun menjadi sangat populer dengan berbagai pro kontranya. Nah, berikut akan dibahas hal-hal menarik mengenai sandwich generation yang perlu kamu ketahui.
1. Awal mula muncul istilah sandwich generation
Dilansir dari encyclopedia.com, Dorothy Miller menciptakan istilah sandwich generation di tahun 1981 merujuk pada ketidaksetaraan dalam pertukaran sumber daya dan dukungan antar generasi. Dorothy Miller secara khusus menyoroti segmen generasi di usia tengah yang menopang anggota keluarga tua serta muda tanpa menerima dukungan timbal balik.
Semakin berkembangnya zaman, sandwich generation malah semakin bertambah. Pasalnya, harapan hidup seseorang terus meningkat dengan dukungan berbagai layanan kesehatan. Generasi orang tua pun menjadi ikut bertambah. Hal ini membuat generasi usia tengah dituntut untuk memenuhi kebutuhan anak atau adik serta orang tua secara bersamaan.
2. Sandwich generation memikul tanggung jawab berat
Generasi sandwich tidak hanya fokus pada kebutuhan dirinya sendiri, namun juga generasi sebelumnya yaitu adik atau anak serta generasi setelahnya yaitu orang tua. Orang yang belum menikah dan memiliki anak pun juga bisa terjebak di generasi ini jika harus menanggung kebutuhan dari berbagai pihak.
Sandwich generation menopang baik itu kebutuhan finansial, kesehatan, serta berbagai kebutuhan lain. Tanggung jawab moral ini menjadikan sandwich generation harus mengambil peran dalam berbagai hal. Meskipun terkesan berat, tetap semangat ya.
3. Tantangan para pejuang sandwich generation
Editor’s picks
Merawat anak serta orang tua secara bersamaan bukan hal yang mudah lho. Bahkan perhatian ke diri sendiri seringkali terlupakan karena saking banyaknya hal yang perlu dipikirkan.
Banyak hal yang harus dikorbankan bagi para pejuang sandwich generation. Berkorban waktu, tenaga, pikiran, cita-cita, hingga kesehatan. Selain itu perlu kemampuan yang pintar dalam mengatur keuangan. Sampai-sampai harus menekan pengeluaran pribadi supaya semua kebutuhan dapat tercukupi.
4. Berdampak ke fisik dan mental
Banyaknya peran yang harus diambil mengakibatkan sandwich generation rentan mengalami gangguan fisik hingga mental. Bagaimana tidak? Tekanan-tekanan dari yang muda dan tua menuntut sandwich generation untuk selalu siap.
Padahal tubuh juga perlu di istirahatkan. Jika hal ini dilakukan terus menerus maka akan mengakibatkan stamina tubuh terkuras, stres, hingga depresi juga lho. Para pejuang sandwich generation tetap jaga kesehatan ya.
5. Meskipun berat, tetap hadapi dengan penuh bangga
Menjadi tulang punggung banyak orang memang bukan hal mudah. Ingin sekali rasanya menyerah dan bebas bisa melakukan apa saja untuk diri sendiri.
Namun percayalah, para pejuang sandwich generation adalah orang yang hebat. Buktinya, meskipun terkadang mengeluh kamu tetap bisa melewatinya. Untuk kedepannya, jangan lupa untuk membuat perencanaan finansial dengan lebih matang ya supaya sandwich generation ini bisa terputus.
Menjadi bagian sandwich generation memang bukan suatu hal yang diharapkan. Namun, tetap lakukan dengan semangat yang membara ya. Percaya semua akan indah jika kamu terus melihat dari kacamata positif. Apakah kamu termasuk sandwich generation juga?
Baca Juga: Ini Perbedaan Generasi Baby Boomer, Gen Z hingga Generasi Alpha
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.