5 Alasan Seseorang Lakukan Sabotase Diri, Trauma Masa Lalu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tindakan apapun yang berusaha menghalangi niatmu melakukan sesuatu merupakan sabotase diri, lho. Misalkan kamu sedang fokus menyelesaikan target tugas, namun kamu malah mendahulukan nonton drama episode terbaru.
Tindakan ini mungkin tidak terlalu kentara, namun bagaimana jika level sabotasemu sudah tinggi? Tentu akan berbahaya karena bisa merusak tujuan hidup. Agar kita tidak sabotase diri dan terus terjun ke dalam siklus ini, pahami dulu alasan dari munculnya sikap ini, ya.
1. Pandangan yang salah tentang diri sendiri
Sering insecure karena merasa diri tidak bisa apa-apa? Perasaan ini pasti sering muncul dan menyabotase diri kita untuk berhenti melakukan sesuatu. Nah, perspektif-perspektif negatif inilah yang melatarbelakangi pembatasan niat kita.
Mulailah berhenti berbicara negatif tentang dirimu. Tanpa sadar kamu telah menyabotase diri ketika kamu ragu dengan kemampuanmu, lho. Kamu sebenarnya punya hal hebat lebih dari apa yang kamu bayangkan.
2. Takut akan kegagalan, sering overthinkhing!
Terjebak pada kekhawatiran berlebih bisa menghambatmu dalam mencapai tujuan hidup. Coba bayangkan, ketika kamu fokus memberikan yang terbaik dalam salah satu proyek, namun konsentrasimu terpatahkan akan kekhawatiran apakah hasil itu akan berhasil.
Ingat, kita tidak harus selalu baik dalam segala hal di awal. Kita bisa belajar dari kegagalan dan kembali dengan versi yang lebih baik. Jangan biarkan kecemasan-kecemasan ini menyabotase tujuan kamu, ya. Kendalikan diri!
3. Kebiasaan bermalas-malasan
Editor’s picks
Lagi-lagi, kemalasan menjadi momok menakutkan yang sering menghambat diri melakukan sesuatu. Sekali saja kita memasukkan kemalasan dalam rutinitas kita, maka akan sulit untuk menghilangkannya.
Bukan tanpa alasan, kemalasan ini muncul karena beberapa aspek, lho. Salah satunya karena ketidaktahuan akan nilai diri. Cobalah untuk lebih aware lagi dengan diri sendiri, ya. Kenali diri lebih dalam dan jangan suka menunda-nunda pekerjaan lagi.
Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Suka Membandingkan Anaknya, Ada Trauma?
4. Punya trauma masa lalu
Ternyata trauma akan masa lalu bisa jadi alasan kenapa seseorang akhirnya menyabotase diri, lho. Sesuatu yang terjadi di fase hidupmu yang lalu, akan berefek di fase kehidupan masa mendatang.
Menyembuhkan trauma memang tidak semudah dikatakan, namun kita juga harus bisa mengontrolnya. Jangan sampai trauma masa lalu ini menghambat dirimu untuk bertumbuh. Kita semua punya kesempatan yang sama untuk sukses!
5. Faktor dari eksternal juga berpengaruh, lho
Doktrin yang berkembang di masyarakat seringkali juga menyabotase diri kita untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan sosial. Hingga pada akhirnya, banyak orang mengabaikan tujuan hidupnya agar bisa diterima masyarakat.
Rasa takut mengecewakan orang lain terus saja muncul dan merenggut kepercayaan diri kita. Kita memang tidak bisa menjadi sepenuhnya yang orang lain inginkan. Yang terpenting, terus lakukan yang terbaik dalam segala hal, ya.
Waktu terus berjalan dan drama kehidupan terus berlanjut. Mulailah berhenti sabotase diri lalu biarkan pribadimu terus bertumbuh. Jangan ada lagi alasan untuk membatasi diri. Lakukan yang terbaik!
Baca Juga: 5 Cara Menyembuhkan Pacar yang Punya Trauma Masa Kecil, Yuk Bantu!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.