5 Tips Mengatasi Impostor Syndrome, Jangan Terus Merasa Bersalah

Kamu bukan penipu atas pencapaianmu kok!

Impostor syndrome banyak sekali dialami oleh orang-orang, terutama di lingkungan kerja. Sindrom ini dapat dialami oleh siapa saja, dengan profesi apa pun, dan aktivitas apa pun. Dilansir Health Line, menurut Crystal Raypole dan Vara Saripalli, Psy.D., impostor syndrome merupakan perasaan penuh self-doubt dan inkompetensi akan kemampuan diri sendiri terlepas edukasi, pengalaman, dan pencapaian yang kamu miliki.

Untuk menghadapi perasaan tersebut, kamu akhirnya bekerja terlalu keras dan membuat standar yang lebih tinggi untuk dirimu sendiri. Hal seperti ini bisa berdampak buruk ke kesehatan dan performansi pekerjaanmu. Untuk itu, ini dia sederet tips mengatasi impostor syndrome

1. Terima perasaanmu

5 Tips Mengatasi Impostor Syndrome, Jangan Terus Merasa Bersalahilustrasi laki-laki melihat dirinya di cermin (pexels.com/Evelyn Chong)

Terima rasa bersalahmu dan jangan terus menghindarinya. Kamu bisa coba bicara dengan teman terdekatmu mengenai rasa bersalah dan tekanan yang kamu alami supaya kamu bisa dapat sudut pandang orang luar akan permasalahan yang kamu hadapi. Membagikan perasaan impostor yang kamu alami juga bisa membantu bebanmu merasa lebih ringan.

Gak hanya itu, coba lihat rasa bersalahmu ini dari perspektif lain. Coba perhatikan pikiran itu dan jangan berinteraksi dengannya. Pertanyakan pikiran-pikiran itu. Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah pikiran seperti itu membantu atau justru menjatuhkanmu? Terlihat jelas bahwa merasa bersalah dan meragukan diri sendiri atas pencapaian yang kamu peroleh saat ini bukan hal yang membangun.

2. Cari mentor

5 Tips Mengatasi Impostor Syndrome, Jangan Terus Merasa Bersalahilustrasi bos di kantor (pexels.com/Sora Shimazaki)

Untuk kamu yang merasa memiliki impostor syndrome selama di tempat kerja, coba cari mentor yang bisa aktif membimbingmu. Dihadapkan pada suasana baru dan asing di tempat kerja bisa membuat seseorang menjadi tertekan dan berujung pada impostor syndrome. Memiliki mentor yang baik dan pernah melalui apa yang kamu alami saat ini bisa membuat perbedaan yang besar.

Mentor bisa memberi dukungan, menawarkan pola pikir dan pelajaran baru, juga terus menyemangati hari-hari kamu di tempat kerja. Mereka juga bisa memberikan kritik dan saran yang membangun berdasarkan pengalaman mereka. Untuk itu, memiliki mentor bisa sangat membantumu membangun karier.

3. Bertemanlah dengan kelemahanmu

5 Tips Mengatasi Impostor Syndrome, Jangan Terus Merasa Bersalahilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Ron Lach)
dm-player

Setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Gak ada satu orang pun yang sempurna di dunia ini. Bahkan bintang-bintang dan public figure pun punya kelemahannya masing-masing. Alih-alih menghakimi sisi ketidaksempurnaan ini, lihatlah kelemahanmu sebagai sisi untuk bisa bertumbuh.

Jadilah sahabat dengan kelemahanmu. Belajar bertumbuh bersama dengannya dan jadikan ia sebagai kelebihanmu juga. Jangan malah merasa ragu dan gak percaya diri karena kelemahanmu ini.

Baca Juga: 5 Cara Ajarkan Anak Bersemangat Jalani Pola Hidup Sehat

4. Tetapkan tujuan yang masuk akal

5 Tips Mengatasi Impostor Syndrome, Jangan Terus Merasa Bersalahilustrasi pria sedang menulis (unsplash.com/Devn)

Orang dengan impostor syndrome cenderung menetapkan tujuan yang terlalu tinggi dan ekspektasi yang terlalu besar pada dirinya sendiri. Hal ini karena mereka merasa selalu kurang dan gak pernah pantas akan pencapaian yang mereka miliki saat ini. Untuk mengatasi impostor syndrome, kamu harus berhenti membuat standar dan ekspektasi yang gak akan bisa dicapai oleh dirimu sendiri. Berhenti berpikir bahwa faktor keberuntunganlah yang membawamu sampai ke titik ini.

Tetapkan tujuan yang masuk akal dan memang bisa kamu capai. Jangan terus menerus menyalahkan diri atas keggagalan dan kelemahanmu sendiri. Kegagalan adalah bagian gak terpisahkan dari hidup. Standar yang terlalu tinggi membuatmu akan sering mengalami kegagalan. Untuk itu, berhenti menyiksa diri terlalu keras.

5. Pergi konsultasi ke terapis

5 Tips Mengatasi Impostor Syndrome, Jangan Terus Merasa Bersalahilustrasi perempuan memeluk diri sendiri (pexels.com/John Diez)

Kalau kamu sudah berusaha keras tapi masih belum bisa membuang jauh-jauh pikiran negatif yang dihasilkan dari impostor syndrome ini, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi minta bantuan ke orang yang lebih ahli. Selama ini selalu ada stigma negatif ketika seseorang pergi ke terapis atau psikolog. Padahal, berkonsultasi dengan ahli adalah hal yang wajar dan normal dilakukan oleh semua orang.

Terapi bisa membantu kamu mencari titik terang akan masalah yang kamu hadapi. Coba cari tempat yang memang cocok untukmu. Pergi ke terapis bukanlah kelemahan. ini bukti bahwa kamu mau berubah menjadi lebih baik.

Itulah dia sederet tips mengatasi impostor syndrome yang bisa coba kamu terapkan. Jangan pernah merasa ragu akan kemampuan diri sendiri dan selalu percaya bahwa kamu bisa. Kalau kamu aja meragukan diri sendiri, gimana orang lain nantinya?

Baca Juga: 5 Hal yang Sebaiknya Kamu Cari agar Hidup Jadi Lebih Bermakna

Agnes Z. Yonatan Photo Verified Writer Agnes Z. Yonatan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya