5 Etika Meminjam Barang Orang Lain, Jangan sampai Lupa Diri!

Jangan seenaknya sendiri, ya

Sebagai manusia, kita tidak bisa berdiri sendiri. Itu sebabnya, menjaga hubungan sosial dengan orang-orang di sekitar sangat penting. Kita gak akan segan apabila sewaktu-waktu butuh bantuan, termasuk saat ingin meminjam barang.

Namun, untuk menjaga hubungan tetap baik dengan orang terdekat, meminjam barang juga ada etikanya, lho. Sayangnya, kita tidak pernah secara langsung diajarkan tentang etika meminjam barang milik orang lain. Memangnya apa saja? Berikut ulasan lengkapnya. 

1. Sebaiknya utarakan maksud dengan jelas kepada pemilik barang

5 Etika Meminjam Barang Orang Lain, Jangan sampai Lupa Diri!ilustrasi orang sedang mengobrol (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Pertama, utarakan maksud dengan jelas kepada pemilik barang yang akan kita pinjam. Misalnya untuk apa barang tersebut digunakan, seberapa butuh kamu terhadap barang tersebut, kira-kira berapa lama akan dipinjam, serta perkiraan waktu akan dikembalikan.

Mungkin saja si pemilik tidak bisa meminjamkan terlalu lama karena barang akan digunakan. Lebih dari itu, siapa tahu pemilik tidak ikhlas jika barangnya digunakan untuk hal-hal negatif. Misalnya kamu ingin meminjam smartphone hanya untuk bermain game atau semacamnya.

2. Jangan memaksa jika pemilik tidak bersedia

5 Etika Meminjam Barang Orang Lain, Jangan sampai Lupa Diri!ilustrasi orang meminjam barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kedua, kita harus sadar bahwa posisi diri kita merupakan peminjam. Jadi barang yang ingin dipinjam sepenuhnya hak pemilik orang lain. Pinjamlah baik-baik. Jika pemilik tidak berkenan, tentu kita tidak punya hak untuk memaksa.

Kita hanya berhak bertanya, kenapa barang tersebut tidak bisa dipinjamkan. Jangan sampai marah-marah, ya. Sebab, urusan bersedia atau tidaknya itu sepenuhnya hak orang tersebut. Kita berhak meminjam dan orang lain berhak untuk menolak. 

Baca Juga: 6 Etika Menjaga Privasi Orang, Apalagi Kamu Sudah Dipercaya

3. Prioritaskan kebutuhan pemilik barang terlebih dahulu

dm-player
5 Etika Meminjam Barang Orang Lain, Jangan sampai Lupa Diri!ilustrasi orang meminjam barang (pexels.com/RODNAE Productions)

Niat meminjam pastinya karena kita sangat membutuhkan barang tersebut. Namun, karena keterbatasan, kita terpaksa untuk meminjamnya dari orang lain. Alasannya beragam, tiba-tiba barang kita hilang atau mau segera dipakai dan tidak ada waktu untuk membeli terlebih dahulu.

Namun, tetap ingat bahwa etika meminjam tidak boleh diabaikan. Barang yang hendak kita pinjam sedang digunakan atau tidak oleh pemiliknya. Kalau dalam waktu tertentu si pemilik masih menggunakannya, kita harus sabar menunggu atau cari orang lain yang memiliki barang serupa untuk dipinjam.

4. Ingat, barang pinjaman harus segera dikembalikan setelah kebutuhan selesai

5 Etika Meminjam Barang Orang Lain, Jangan sampai Lupa Diri!ilustrasi orang meminjam barang (unsplash.com/RoseBox رز باکس)

Banyak orang di sekitar kita yang ketika meminjam barang tidak langsung dikembalikan. Padahal kebutuhan mereka sudah selesai, tapi malas untuk mengembalikan. Kadang barang milik orang lain disimpan sembarangan sehingga berisiko hilang. 

Ingat, kalau sudah selesai, langsung kembalikan. Jangan sampai si pemilik menjemput barang, ada baiknya kita yang mengantarkannya secara langsung. Lebih baik lagi sambil ucapkan terima kasih supaya selanjutnya kita dipercaya kalau-kalau ingin kembali meminjam.

5. Harus siap bertanggungjawab apabila barang yang dipinjam rusak

5 Etika Meminjam Barang Orang Lain, Jangan sampai Lupa Diri!ilustrasi orang sedang merapikan barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebelum kamu meminjam barang orang lain, tanamkan dalam diri untuk bertanggung jawab apabila barang yang dipinjam mengalami kerusakan. Hati-hati ketika menggunakan dan siap menggantinya kalau rusak. Ketika hal tersebut terjadi, langsung beri tahu si pemilik dan segeralah meminta maaf.

Selanjutnya, jelaskan kenapa barang bisa rusak dan tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk bertanggung jawab. Setiap orang memiliki sifat yang berbeda. Ada yang cukup dibantu untuk diperbaiki, ada yang ingin diganti dengan uang, ada juga yang ingin diganti dengan barang baru yang serupa. Intinya, bicarakan dulu biar sama-sama lega.

Kita cenderung akan meminjam barang kepada orang terdekat dan ini sangat erat kaitannya dengan kepercayaan. Jadi, tanamkan etika meminjam barang dengan baik agar kepercayaan orang terdekat terhadap kita bisa tetap terjaga.

Baca Juga: 5 Etika Hubungi Seseorang Lewat WhatsApp, Jangan Sepelekan

Akromah Zonic Photo Writer Akromah Zonic

Follow my Instagram account: @akromahzonic_1421

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya