5 Tantangan saat Ikut Aksi Boikot Produk yang Terafiliasi Israel

Tantangan terbesar ada pada tekad diri sendiri

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia dibuat geram oleh serangan Israel atas Palestina. Bukan tanpa sebab, serangan Israel sudah masuk ke dalam aksi genosida yang tentunya bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Banyak nyawa tidak bersalah jadi korbannya.

Meski sudah mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak, Israel tidak henti menyerang secara membabibuta. Aksi boikot produk akhirnya mencuat sebagai salah satu bentuk protes. Warga dunia beramai-ramai memboikot produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel.

Tidak semudah yang dibayangkan, aksi boikot agak sulit dilakukan. Berbagai tantangan harus dihadapi. Mulai dari tekanan sosial hingga sulitnya menemukan produk alternatif, berikut lima tantangan saat ikut aksi boikot produk yang terafiliasi Israel.

1. Tekanan sosial dari lingkungan sekitar

5 Tantangan saat Ikut Aksi Boikot Produk yang Terafiliasi Israelilustrasi saling diam saat bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Aksi boikot selalu menuai pro-kontra di kalangan masyarakat, termasuk saat ikut memboikot produk yang diduga pro terhadap Israel. Sebagian gencar melancarkan aksinya, tetapi sebagian lainnya malah tidak setuju. Aksi boikot itu pun menjadi tidak mudah untuk dilakukan.

Sejatinya aksi boikot didasari rasa empati terhadap rakyat Palestina. Hati tergerak untuk menunjukkan keberpihakan. Kendati demikian, hal ini dianggap merugikan pihak-pihak tertentu. Komentar pedas acapkali menimbulkan perdebatan. Tekanan sosial pada akhirnya turut mewarnai aksi tersebut.

Baca Juga: 3 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Membuat Hidup Produktif

2. Sulitnya mencari produk alternatif yang sebanding

5 Tantangan saat Ikut Aksi Boikot Produk yang Terafiliasi Israelilustrasi belanja di minimarket (pexels.com/かわい サムライ)

Selama ini, produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel cukup mendominasi di pasaran. Masyarakat suka dan sudah terbiasa mengonsumsinya. Tidak dapat dimungkiri, produk-produk itu memang punya kualitas yang bagus.

Namun, sangat disayangkan, rata-rata merek terkenal terlibat atau pro terhadap Israel. Hal ini tentu menyulitkan kita yang ingin ikut melakukan aksi boikot. Sulit menemukan produk alternatif yang kualitasnya sebanding dengan produk yang biasa dikonsumsi atau digunakan.

3. Ketergantungan pada produk tertentu

5 Tantangan saat Ikut Aksi Boikot Produk yang Terafiliasi Israelilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/Hobi industri)

Tanpa kita sadari, produk yang biasa dikonsumsi ternyata selama ini terafiliasi dengan Israel. Bahkan, kita tidak menyadarinya setelah penggunaan bertahun-tahun lamanya. Usai aksi boikot disuarakan, satu per satu produk mulai dipilah untuk disingkirkan.

Namun, mengganti produk yang biasa dikonsumsi tidak mudah dilakukan. Bukan karena ego semata, tetapi ada sebagian produk yang benar-benar tidak bisa digantikan, karena terlanjur ketergantungan. Misalnya, produk tertentu yang sudah cocok dan apabila digantikan akan mengganggu kesehatan atau semacamnya.

4. Berbagai risiko dan situasi yang kurang mendukung

5 Tantangan saat Ikut Aksi Boikot Produk yang Terafiliasi Israelilustrasi sedang belanja di supermarket (unsplash.com/Atoms)

Saat memutuskan ikut ke dalam aksi boikot, kita harus kuat menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Risiko terhadap kenyamanan keluarga, misalnya. Sebab, awal mula beralih ke produk alternatif akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Tidak hanya itu, dalam situasi tertentu, kadang kita tidak bisa menghindari produk-produk yang diboikot. Misalnya, sulit menolak hadiah dari seorang teman. Daripada dibuang atau menjadi mubazir, kita pun terpaksa mengonsumsinya.

5. Tantangan dalam menjaga konsistensi diri

5 Tantangan saat Ikut Aksi Boikot Produk yang Terafiliasi Israelilustrasi belanja di minimarket (pexels.com/Jack Sparrow)

Sebenarnya, tantangan paling kuat datang dari tekad diri sendiri. Sebanyak apapun godaan dari luar, yang menentukan konsistensi tetaplah diri kita sendiri. Terkadang kita tergoda iklan dan diskon, sehingga lupa pada tujuan awal saat ikut aksi boikot produk.

Di sinilah keberpihakan dan kesetiaan dipertaruhkan. Jangan sampai tujuan utama dari aksi boikot ini teralihkan dan lama-lama malah kita lupakan. Oleh karena itu, kuatkan tekad dengan mengingat kembali penderitaan yang dialami rakyat Palestina.

Aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel menunjukkan solidaritas kita terhadap kemanusiaan. Namun, perlu diingat bahwa ada tantangan saat ikut aksi boikot produk yang terafiliasi Israel. Jangan sampai jadi paksaan yang menimbulkan banyak kerugian.

Baca Juga: 5 Sisi Positif Aksi Boikot Produk yang Berafiliasi dengan Israel

Akromah Zonic Photo Verified Writer Akromah Zonic

Dont be yourself, but be better :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya