Sempat ada tren unik yang muncul di media sosial, yaitu bed rotting. Istilah ini menggambarkan gimana kebiasaan seseorang yang menuai pro dan kontra. Fenomena bed rotting menunjukkan kebiasaan seseorang berlama-lama di tempat tidur, tetapi gak melakukan kegiatan yang produktif.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bed rotting? Apakah berdampak pada kesehatan mental? Yuk, simak ulasan singkatnya lewat artikel ini!
Aktivitas Rebahan Jadi Tren di Kalangan Gen Z, Apa Itu Bed Rotting?

Intinya sih...
Fenomena bed rotting menjadi tren di kalangan Gen Z, menunjukkan kebiasaan berlama-lama di tempat tidur tanpa aktivitas produktif.
Bed rotting diartikan sebagai tinggal di tempat tidur sepanjang hari tanpa batas waktu, dilakukan saat stres atau untuk kesenangan.
Bed rotting dapat menenangkan tubuh namun juga berpotensi memberikan efek negatif terhadap fisik dan kesehatan mental.
1. Fenomena bed rotting sempat menjadi tren yang diperbincangkan di media sosial
Tren bed rotting populer di kalangan gen Z. Dilansir Health, orang-orang yang mengalami bed rotting merasa burn out dengan aktivitas mereka baik di sekolah, kantor, atau saat berinteraksi.
Bed rotting ditunjukkan dengan melakukan aktivitas rebahan di tempat tidur sepanjang hari. Warganet ada yang beranggapan bahwa bed rotting merupakan bentuk self care. Namun, ada juga yang merasa bed rotting bisa berdampak negatif untuk kesehatan mental.
2. Apa arti dari bed rotting?
Lantas, apa arti sebenarnya dari bed rotting? Menurut Merriam Webster, bed rotting diartikan sebagai tindakan atau praktik tinggal di tempat tidur sepanjang hari tanpa batas waktu. Kegiatan ini umumnya dilakukan ketika merasa stres, overwhelmed, dan sesekali untuk kesenangan.
Dilansir Dictionary, bed rotting merupakan kegiatan menghabiskan banyak waktu di tempat tidur seharian. Kegiatan ini dilakukan tanpa snack atau gadget sebagai bentuk mengistirahatkan diri. Bed rotting gak selalu dilakukan karena stres, tapi juga merawat diri secara fisik dan mental.
3. Dampak bed rotting
Nyatanya, fenomena bed rotting ini menuai pro dan kontra. Psikolog dari Columbia University Irving Medical Center, Courtney DeAngelis kepada Health, menjelaskan bahwa bed rotting akan menenangkan tubuh dan membantu meredakan stres serta kelelahan.
Psikoterapis berlisensi Amy Morin dalam Psychology Today mengatakan, bersantai di tempat tidur, kalau terlalu lama, bisa memberikan efek negatif ke fisik dan kesehatan mental. Menurutnya, penting untuk mengasosiasikan tempat tidur untuk tidur daripada tempat kerja, makan, menonton TV, atau sekadar terjaga. Dengan begitu, otak akan terlatih untuk istirahat dan gak menyebabkan insomnia.
Selain itu, Amy juga mengatakan bahwa bed rotting berpotensi meningkatkan screen time. Bed rotting dilakukan karena orang-orang cenderung menghindari stres. Di sisi lain, fenomena ini juga bisa meningkatkan stres alih-alih mengatasi stres.
Itu dia sedikit ulasan seputar bed rotting. Kamu tim yang rebahan aja atau produktif banget, nih?