Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Banyak Orang Susah Banget Tepat Waktu

Mengecek Jam (freepik.com/freepik)
Mengecek Jam (freepik.com/freepik)

Tepat waktu terdengar seperti hal sederhana, tapi bagi banyak orang, ini adalah tantangan harian yang sulit ditaklukkan. Entah itu ke kampus, ke kantor, atau sekadar janji ketemu teman, selalu saja ada alasan yang membuat langkah jadi terlambat. Padahal, kebiasaan ini bisa merugikan, baik secara sosial maupun profesional. Nah, berikut ini lima alasan kenapa banyak orang susah banget tepat waktu! Scroll yuk!

1. Menunda persiapan

Mencari Pakaian (freepik.com/freepik)
Mencari Pakaian (freepik.com/freepik)

Sebagian orang punya kebiasaan mempersiapkan segala sesuatunya di menit-menit terakhir. Baru mencari baju, sarapan, atau mengemas barang lima menit sebelum berangkat. Kebiasaan ini membuat mereka buru-buru dan sering kali malah lupa sesuatu.

Kalau persiapan dilakukan lebih awal, banyak tekanan bisa dihindari. Tapi karena merasa masih ada waktu, akhirnya malah terjebak dalam siklus panik setiap hari. Perubahan sederhana seperti menyiapkan barang dari malam sebelumnya bisa membuat perbedaan besar.

2. Terlalu banyak distraksi

Cek Handphone (freepik.com/pvproductions)
Cek Handphone (freepik.com/pvproductions)

Scroll media sosial, nonton video, atau bahkan mengobrol bisa membuat waktu terasa cepat berlalu. Banyak orang baru sadar sudah mepet waktu ketika notifikasi sudah ramai atau sinar matahari sudah tinggi. Ini menunjukkan betapa distraksi bisa sangat menggerogoti waktu.

Apalagi jika tidak ada batasan penggunaan gadget, orang cenderung terjebak dalam aktivitas tanpa tujuan yang memakan waktu. Salah satu solusi efektif adalah membuat aturan pribadi, seperti tidak menyentuh HP saat waktu bersiap atau menggunakan timer.

3. Meremehkan waktu tempuh perjalanan

Naik Sepeda (freepik.com/pressfoto)
Naik Sepeda (freepik.com/pressfoto)

Banyak orang punya kebiasaan menyepelekan waktu perjalanan. Mereka sering berpikir, jaraknya dekat tanpa memperhitungkan kemacetan, waktu tunggu transportasi, atau hal-hal tak terduga lainnya. Alhasil, mereka baru berangkat ketika seharusnya sudah tiba.

Kebiasaan ini sering terjadi karena tidak adanya buffer time atau waktu cadangan. Jika terjadi hambatan sedikit saja, maka semuanya jadi terlambat. Mengubah cara berpikir ini dari secepatnya berangkat menjadi secepatnya sampai. Ini bisa jadi langkah awal mengatasi telat.

4. Kurangnya rasa tanggung jawab

Waktu (freepik.com/stockking)
Waktu (freepik.com/stockking)

Terkadang, keterlambatan berulang muncul karena tidak ada rasa tanggung jawab atas waktu. Orang merasa tidak masalah datang terlambat, apalagi jika tidak ada konsekuensi jelas. Ini bisa jadi tanda bahwa dia belum melihat pentingnya menghargai waktu orang lain.

Padahal, tepat waktu bukan hanya menunjukkan profesionalisme, tapi juga bentuk respect. Ketika kamu konsisten terlambat, orang lain bisa merasa tidak dianggap penting. Jadi, mengubah mindset soal tanggung jawab waktu bisa jadi langkah awal yang krusial.

5. Kurangnya rasa urgensi

Ilustrasi Nongkrong (freepik.com/tirachardz)
Ilustrasi Nongkrong (freepik.com/tirachardz)

Beberapa orang merasa terlambat bukan masalah besar, apalagi jika acara yang dituju tidak terlalu penting menurut mereka. Akibatnya, tidak ada tekanan atau dorongan untuk disiplin waktu. Sikap ini bisa terbentuk dari lingkungan yang permisif terhadap keterlambatan.

Padahal, kebiasaan ini bisa menular ke aspek hidup lainnya, termasuk dunia kerja atau relasi sosial. Jika tidak dilatih dari hal kecil, sulit untuk tiba-tiba jadi pribadi yang disiplin dan menghargai waktu orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us