5 Alasan Gen Z Memilih Berkarier daripada Menikah Muda

Bagi Gen Z, menikah bukan suatu hal yang menjadi tujuan utama. Mereka berpikir, bahwa ada sesuatu yang harus dipersiapkan secara matang sebelum membina rumah tangga yang sukses. Menunda pernikahan, bukan berarti menolak untuk menikah. Dalam agama Islam, pernikahan adalah ibadah yang mulia dan seumur hidup. Artinya, dengan menikah kita sudah menyempurnakan separuh agama dalam kehidupan.
Namun, adanya kasus akhir-akhir ini membuat Gen Z berpikir dua kali untuk menikah di usia muda. Terlebih bagi mereka yang mempunyai trust issue, tidak mudah untuk membangun kepercayaan dengan orang baru. Seperti artikel di bawah ini, mencakup lima alasan logis mengapa Gen Z memilih berkarier dulu daripada menikah muda.
1. Karena banyaknya berita perselingkuhan dan KDRT

Kalian sudah pasti tahu, berita belakangan ini menayangkan tentang banyaknya kasus perselingkuhan dan KDRT. Bahkan lebih kagetnya lagi, beritanya berasal dari keluarga yang agamis, tenang, seperti bukan orang dengan golongan red flag. Dan secara tidak sadar, kita lebih berhati-hati memutuskan menikah di usia muda.
Jika terjadi seperti ini, yang paling dirugikan adalah pihak perempuan. Maka tak heran, jika saat ini banyak Gen Z yang memilih untuk berkarier. Karena mereka mempersiapkan diri di masa depan, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mereka belajar untuk tidak bergantung pada orang lain, sebab manusia suka berubah. Dan hanya karier yang akan menyelamatkan kita di masa depan.
2. Mempersiapkan finansial dan mental yang matang

Perubahan zaman menuntut kita untuk siap dengan segala ketidakstabilan ekonomi. Akan banyak perbandingan, seperti halnya harga kebutuhan yang naik. Kita tidak bisa mengandalkan uang gaji yang tidak seberapa. Oleh karenanya, Gen Z saat ini mau tidak mau harus memutar otak bagaimana caranya menghasilkan ekonomi yang stabil.
Karena pernikahan itu bukan hanya tentang cinta. Tapi, bagaimana kita membangun cinta yang sukses sampai akhir hayat. Jangan mau hidup bersama, kalau tidak siap secara finansial dan mental. Sebab, pernikahan adalah awal di mana masalah demi masalah berdatangan. Jadi, pastikan kamu sudah siap secara mental agar pernikahan berlangsung sekali seumur hidup.
3. Memperbaiki kualitas pendidikan agar bisa setara

Melihat keadaan anak-anak bangsa zaman sekarang, memilih pasangan yang memprioritaskan pendidikan adalah sebuah keharusan. Terlebih, di era digital yang serba canggih anak usia dini sudah mengenal teknologi, bahkan sampai lupa waktu. Sebagai orang tua, kita harus pintar untuk mendidik anak.
Salah satunya dengan pendidikan. Jangan sampai anak-anak terlantar dan tidak tahu tentang apa yang dituju. Peran orang tua adalah membekali anak dengan ilmu. Sebab, orang tua yang berpendidikan pasti mendidiknya anak dengan sangat baik. Itulah mengapa banyak Gen Z yang memilih memprioritaskan pendidikan, sebab untuk memperbaiki keturunan di masa depan.
4. Karena trauma masa kecil dari didikan orang tuanya

Trauma bukan suatu hal yang tabu lagi di zaman sekarang. Banyak anak yang diam-diam menyembuhkan luka trauma masa kecilnya. Mereka tumbuh dengan didikan yang tidak manusiawi. Pukulan dan bentakan sudah menjadi makanan sehari-hari.
Oleh karenanya, anak muda saat ini benar-benar mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua yang baik. Sebab, masa lalunya sudah kelam dan hal itu tidak mau terjadi kepada anak cucunya nanti.
Mereka tidak mau menikah karena memang belum selesai dengan dirinya sendiri. Sehingga, pernikahan bukan sebagai ajang pelarian, yang nantinya justru menyakitkan banyak orang.
5. Perubahan mindset tentang komitmen pernikahan

Semakin banyak kasus tentang pernikahan, maka tak heran jika orang-orang membuat komitmen yang kuat selama menikah. Hal ini sebagaimana hubungan pernikahan yang beredar di media sosial, bahwa orang baik-baik pun tidak menutup kemungkinan pernikahannya akan gagal. Banyak faktor sebenarnya, tapi dengan adanya komitmen kamu bisa mempertahankan pernikahan dengan baik.
Zaman sekarang, kita tidak bisa mengandalkan menikah hanya dengan kepercayaan. Harus ada bukti nyata, yang membuat Gen Z semakin yakin untuk menikah. Karena modal cinta dan percaya saja bisa ditinggalkan. Itulah mengapa komitmen tentang pernikahan saat ini semakin sulit dan tidak ideal. Lagi-lagi, semua karena perubahan zaman yang semakin berkembang pesat.
Gen Z hidup di zaman serba digital. Mereka terbiasa dengan adanya berita desas-desus tentang kehidupan. Hal ini, membuat mereka melek terhadap pernikahan. Bukan tidak mau menikah, tapi lebih selektif lagi dalam memilih pasangan. Sebab, seumur hidup itu lama, mereka tidak mau membangun cinta dengan orang yang salah. Oleh karenanya, memilih berkarier dulu bukan suatu keputusan yang buruk bagi Gen Z.