Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perayaan tahun baru Imlek (pexels.com/rdne)

Tahun Baru Imlek jatuh pada Minggu, 10 Januari 2024. Hari istimewa ini sangat penting bagi mereka yang memiliki keturunan Tionghoa. Tidak hanya identik dengan warna merah yang dominan, saat perayaan Imlek juga selalu ada makanan lezat yang menggugah selera, bahkan hujan dan keberuntungan.

Keberkahan yang dihubungkan dengan musim hujan menjadi daya tarik tersendiri. Ini mengingatkan akan hubungan erat antara alam dan budaya dalam tradisi Tionghoa. Tetapi, mengapa Imlek terkait dengan musim hujan dan keberuntungan?

1. Penyebab hujan turun saat perayaan Imlek di Indonesia

ilustrasi perayaan tahun baru Imlek (pexels.com/khoavo)

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tahun Baru Imlek selalu terjadi pada bulan yang merupakan bagian dari musim hujan, yaitu Januari atau awal Februari. Pada waktu Imlek, beberapa daerah di Indonesia sedang menghadapi puncak musim hujan pada waktu tersebut. Beberapa faktor menjadi penyebab utama curah hujan pada periode itu.

Dr. Agie Wandala Putra, Ketua Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), juga menegaskan, bahwa hujan yang sering terjadi selama perayaan Imlek sebenarnya disebabkan oleh Imlek jatuh pada periode musim hujan, yaitu bulan Januari dan Februari. Oleh karena itu, secara ilmiah, keberadaan hujan pada saat perayaan Imlek merupakan hasil dari penempatan waktu yang tepat, yakni saat bulan tersebut memang tengah mengalami musim hujan.

2. Hujan merupakan simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa

Editorial Team

Tonton lebih seru di