Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Journaling Jadi Tren di Kalangan Milenial dan Gen Z

ilustrasi perempuan menulis
ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Journaling membantu meredakan stres dan memberi ruang pada emosi
  • Journaling selaras dengan kebutuhan self-improvement dan goal setting generasi muda
  • Visual dan kreativitas membuat journaling lebih menyenangkan dan bisa menginspirasi banyak orang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu merasa pikiran penuh tapi gak tahu harus menyalurkannya ke mana? Di era serba cepat, milenial dan Gen Z semakin butuh ruang untuk menata emosi sekaligus menjaga kewarasan. Salah satu cara yang kini jadi tren adalah journaling, aktivitas menulis catatan harian yang ternyata punya banyak manfaat.

Uniknya, journaling kini berkembang jadi gaya hidup baru yang erat dengan kebutuhan generasi muda. Dari meredakan stres sampai menata tujuan hidup, aktivitas ini terus digandrungi dan ramai diperbincangkan di media sosial. Yuk simak lima alasan kenapa journaling bisa jadi tren besar di kalangan milenial dan Gen Z.

1. Jadi cara simpel untuk meredakan stres

ilustrasi perempuan menulis
ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Letícia Alvares)

Milenial dan Gen Z hidup di era yang serba cepat, di mana tekanan kerja, kuliah, hingga hubungan sosial terasa menumpuk. Menulis dalam jurnal jadi cara sederhana untuk menyalurkan pikiran yang kacau dan memberi ruang pada emosi. Aktivitas ini membantu mereka lebih lega tanpa harus selalu berbagi cerita ke orang lain.

Banyak psikolog juga menyarankan journaling sebagai metode stress release yang efektif. Dengan menuliskan keresahan, pikiran jadi lebih tertata dan hati terasa ringan. Gak heran kalau aktivitas ini dianggap sebagai bentuk self-care yang murah tapi ampuh.

2. Tren journaling selaras dengan kebutuhan self-improvement

ilustrasi perempuan menulis
ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/senivpetro)

Generasi muda punya kesadaran tinggi terhadap perkembangan diri dan produktivitas. Journaling membantu mereka mengevaluasi langkah yang sudah diambil sekaligus merencanakan tujuan ke depan. Dari sini, mereka bisa menilai progres diri lebih jelas.

Apalagi milenial dan Gen Z terbiasa dengan budaya goal setting. Dengan menuliskan target harian, mingguan, atau tahunan, mereka lebih termotivasi untuk mencapai sesuatu. Hal ini membuat journaling tak sekadar hobi, tapi juga strategi untuk tumbuh lebih baik.

3. Visual dan kreativitas bikin makin seru

ilustrasi menghias jurnal
ilustrasi menghias jurnal (freepik.com/freepik)

Bagi Gen Z yang dekat dengan estetika visual, journaling bukan hanya soal menulis, tapi juga tentang menghias halaman dengan doodle, stiker, atau highlight warna-warni. Sentuhan personal ini membuat jurnal jadi cerminan kepribadian mereka. Hasilnya, aktivitas ini terasa lebih menyenangkan dibanding menulis biasa.

Tak sedikit yang membagikan hasil journaling mereka di media sosial seperti Instagram atau TikTok. Dari situ, lahirlah tren baru yang membuat orang lain ikut tertarik mencoba. Aktivitas yang awalnya pribadi pun berubah jadi gaya hidup estetik dan bisa menginspirasi banyak orang.


4. Jadi alternatif digital detox di era serba layar

ilustrasi perempuan menulis
ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/freepik)

Hidup milenial dan Gen Z hampir gak pernah lepas dari layar, mulai dari ponsel, laptop, hingga televisi. Journaling menawarkan ruang untuk berhenti sejenak dari dunia digital dan menikmati interaksi dengan pena dan kertas. Sensasi menulis manual terasa menenangkan di tengah banjir notifikasi.

Menariknya, banyak yang merasa lebih fokus ketika menulis di jurnal dibanding mengetik di perangkat digital. Ada nuansa intim yang muncul saat setiap kata ditulis dengan tangan. Inilah yang membuat journaling jadi semacam ritual kecil untuk menjaga keseimbangan hidup.

5. Komunitas online membuatnya makin populer

ilustrasi perempuan melakukan Zoom
ilustrasi perempuan melakukan Zoom (freepik.com/benzoix)

Tren journaling juga gak bisa dilepaskan dari peran komunitas daring yang berkembang pesat. Di berbagai platform, milenial dan Gen Z berbagi tips, inspirasi desain, hingga ide konten untuk mengisi jurnal mereka. Kehadiran komunitas ini membuat aktivitas yang awalnya individual terasa lebih terhubung.

Komunitas tersebut memberi rasa kebersamaan dan dukungan, sehingga siapa pun termotivasi untuk terus menulis. Bahkan, banyak orang menemukan identitas diri dan jaringan pertemanan baru lewat kegiatan ini. Dari sini, journaling bukan hanya tren gaya hidup, tapi juga media untuk membangun relasi sosial yang positif.

Tren journaling di kalangan milenial dan Gen Z membuktikan bahwa menulis masih relevan di era digital. Aktivitas sederhana ini menawarkan manfaat besar, mulai dari kesehatan mental, kreativitas, hingga pengembangan diri. Jadi, kenapa gak coba isi jurnalmu sekarang juga dan rasakan manfaatnya langsung? Yuk mulai dari satu halaman hari ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Ucapan Natal 2025 untuk Calon Mertua, Sopan dan Ramah

05 Des 2025, 05:15 WIBLife