Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Sebagian Orang Enggan Pelihara Hewan, Bukan Karena Gak Suka

ilustrasi merawat anjing peliharaan (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi merawat anjing peliharaan (pexels.com/Samson Katt)
Intinya sih...
  • Khawatir peliharaan buang kotoran sembarangan, terutama untuk hewan seperti kucing atau anjing yang butuh penanganan khusus.
  • Waswas bila bulunya menempel di banyak tempat, karena proses membersihkan bulu hewan dapat menjadi pekerjaan melelahkan.
  • Merasa belum mampu merawat hewan peliharaan dengan baik, karena memelihara hewan bukan hanya soal memberi tempat tinggal saja.

Beberapa dari kamu mungkin heran saat mengetahui bahwa ada sebagian orang yang tidak tertarik sama sekali untuk memiliki hewan peliharaan. Padahal, dengan tingkah laku mereka yang bikin gemas, paling tidak setiap orang perlu memiliki satu hewan peliharaan di rumahnya. Bukan begitu?

Nah, bagi kamu yang sering dibuat kebingungan. Sebenarnya, alasan sebagian orang tidak memiliki hewan peliharaan di rumahnya, tidak melulu disebabkan karena mereka tidak suka binatang atau tidak punya dana untuk merawat hewan. Tapi, bisa saja ada alasan tersendiri yang membuat mereka ragu untuk memiliki hewan peliharaan. Beberapa alasan spesifik tersebut akan dijabarkan pada artikel berikut ini. Yuk, disimak!

1. Khawatir peliharaan buang kotoran sembarangan

ilustrasi anjing peliharaan (pexels.com/Monica Silvestre)
ilustrasi anjing peliharaan (pexels.com/Monica Silvestre)

Untuk peliharaan seperti hamster, burung, atau ikan, mungkin hal seperti ini bukanlah masalah, mengingat hewan seperti tadi dapat ditempatkan pada kandang dan tidak memerlukan penanganan khusus terkait kotoran mereka. Namun, bila hewannya tergolong tipe yang tidak cocok dikandang, macam kucing atau anjing. Sebagian orang cukup khawatir dengan permasalahan yang timbul setelah memeliharanya.

Ditakutkan hewan seperti tadi bakal membuang kotoran mereka sembarangan di area dalam rumah. Meskipun problem-nya bisa diatasi dengan membeli litter box (bagi kucing), serta melatih hewan untuk buang kotoran pada tempat yang disediakan. Namun, sebagian hewan peliharaan tetap belum terbiasa melakukannya. Karena alasan inilah, beberapa orang masih belum tertarik memiliki peliharaan sendiri.

2. Waswas bila bulunya menempel di banyak tempat

ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Tim-Oliver Metz)
ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Tim-Oliver Metz)

Sebagian orang sebenarnya cukup tertarik untuk memiliki hewan peliharaan macam kucing yang cukup umum ditemui di setiap rumah. Namun, tidak hanya soal kotoran saja yang dikhawatirkan. Terkadang, bulu-bulu mereka juga dapat menjadi masalah tersendiri bila menempel pada baju, kasur, atau sofa di ruang tamu.

Meskipun diri sendiri tidak alergi dengan bulu hewan peliharaan. Namun, proses untuk menangani bulu yang tertinggal pada area-area tersebut dapat menjadi pekerjaan yang cukup melelahkan buat dilakukan secara rutin. Dengan itulah, beberapa orang akhirnya mengurungkan niat mereka untuk memiliki hewan peliharaan.

3. Merasa belum mampu merawat hewan peliharaan dengan baik

ilustrasi memberi makan peliharaan (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi memberi makan peliharaan (pexels.com/Kampus Production)

Sebenarnya, terdapat keinginan besar untuk memelihara hewan. Apalagi, dengan fakta bahwa hewan peliharaan memiliki tingkah laku yang random dan bikin gemas. Tapi, keinginan itu seringkali terhalang oleh realita yang harus dihadapi saat sudah berhasil membeli atau mengadopsi hewan untuk dipelihara.

Dalam memelihara hewan, tugas kita bukan hanya sekadar menyediakan tempat tinggal semata. Di samping itu, sebagai pemilik kita tentu juga perlu rutin memberikan makan, memandikan, serta berinteraksi dengan mereka. Dikarenakan sebagian orang merasa belum mampu untuk melakukan rutinitas seperti tadi, akhirnya mereka pun menunda keinginan untuk memiliki hewan peliharaan.

4. Tidak ingin hewannya kesepian

ilustrasi meninggalkan kucing sendirian (pexels.com/Michael Dupuis)
ilustrasi meninggalkan kucing sendirian (pexels.com/Michael Dupuis)

Keinginan untuk memiliki hewan peliharaan, mungkin baru muncul ketika kita sudah hidup sendiri di perantauan. Dikarenakan merasa kesepian jauh dari keluarga, akhirnya di momen inilah kita baru mulai berpikir untuk memelihara hewan sebagai teman sekaligus penghibur kita. Meskipun pilihan ini cukup positif untuk diambil. Tapi, sebagian orang masih memikirkan konsekuensi saat hewan peliharaan harus ditinggal selama berkegiatan ke luar.

Beberapa orang merasa cukup kasihan dengan hewan yang dibiarkan sendirian. Walaupun hal ini bisa diatasi dengan membeli sepasang hewan peliharaan agar mereka dapat bermain bersama. Namun, sebagian orang belum cukup mampu untuk membeli dua peliharaan sekaligus. Juga, ada kalanya tidak sanggup untuk merawat mereka semua dalam waktu bersamaan.

5. Bingung menitipkan ke mana saat harus bepergian jauh

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Sam Lion)

Kalau masih tinggal bareng orangtua, kita mungkin bisa merasa tenang untuk meninggalkan hewan peliharaan di rumah. Toh, ada orangtua dan saudara yang bisa dipercaya untuk merawatnya. Tapi, bagi yang tinggal seorang diri, keputusan seperti ini tidak selalu bisa dengan mudah dilakukan.

Pastinya, tidak mungkin kita bisa meninggalkan hewan peliharaan begitu saja selama berhari-hari. Tapi, kalau diajak ikut pun, belum tentu prosesnya bakal selalu mudah, karena bisa saja ada larangan untuk membawa hewan peliharaan ke event atau tempat yang dituju. Akhirnya, dengan semua alasan tadi, maka bukan hal yang aneh bila sebagian orang belum bersedia memiliki hewan peliharaan sendiri.

Yup, beberapa orang memang cukup berpikiran jauh ke depan, sebelum memutuskan untuk memiliki hewan peliharaan. Ini karena mereka tidak ingin hewan yang dipelihara merasa tidak nyaman atau kesepian selama ada dalam kendali mereka. Daripada hanya memikirkan kesenangan pribadi, jalan terbaik pun dipilih dengan mengadopsi peliharaan hanya di saat diri sendiri sudah benar-benar siap dan situasi juga mendukung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us