7 Alasan Tidak Ikut Bukber Paling Masuk Akal, Jangan Merasa Terbebani

Bukber atau buka bersama merupakan tradisi yang biasa dilakukan umat muslim di Indonesia selama bulan puasa Ramadan. Namun, tak sedikit yang memilih untuk tidak mengikuti acara tersebut.
Ada beberapa alasan yang bisa menjadi pertimbangan seseorang untuk tidak ikut bukber. Berikut adalah tujuh alasan paling masuk akal yang bisa melandasi keputusan tersebut. Apa saja?
1.Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan menjadi alasan yang paling masuk akal bagi seseorang untuk tidak ikut bukber. Terlebih usai pandemik seperti sekarang, menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan masih menjadi sangat penting.
Jika seseorang sedang sakit, menghindari kerumunan dan berkumpul dengan banyak orang sangat disarankan untuk mengurangi risiko tertular penyakit. Orang-orang dengan kondisi seperti ini pun biasanya memilih untuk absen dalam acara buka bersama.
2.Sibuk bekerja
Alasan kedua yang dapat menjadi pertimbangan seseorang untuk tidak mengikuti bukber adalah kesibukan kerja. Di Indonesia, budaya lembur atau kerja melebihi jam kerja normal menjadi hal yang umum terjadi, terutama pada akhir bulan.
Hal ini dapat mengakibatkan seseorang tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman pada saat buka puasa. Terlebih jika lokasi bukber juga jauh dari tempat kerja seseorang, maka kesibukan kerja menjadi alasan yang masuk akal untuk absen.
3.Jarak tempuh yang jauh
Jarak tempuh yang jauh dapat menjadi alasan yang masuk akal untuk tidak ikut bukber karena akan memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk sampai ke lokasi acara. Terlebih jika lokasi tersebut sulit dijangkau dengan transportasi umum, semangat seseorang untuk ikut bukber pun akan menurun drastis.
Selain itu, ketika seseorang sudah capek atau lelah akibat perjalanan yang jauh, ia mungkin tidak bisa menikmati suasana bukber dengan maksimal. Jarak tempuh lokasi bukber pun jadi pertimbangan penting bagi seseorang untuk memutuskan apakah ingin ikut atau tidak.
4.Masalah finansial
Masalah finansial menjadi alasan tidak ikut bukber karena acara tersebut biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, baik untuk makanan maupun transportasi. Jika seseorang mengalami masalah finansial, prioritasnya adalah memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan sehari-hari dan biaya transportasi untuk bekerja atau bersekolah.
Oleh karena itu, mengikuti acara bukber mungkin bukanlah prioritas yang utama bagi mereka yang mengalami masalah finansial. Selain itu, ada tekanan sosial yang mungkin terjadi jika seseorang tidak bisa memberikan sumbangan yang cukup saat bukber. Hal ini dapat menambah beban finansial yang sudah ada.
5.Mengutamakan kebersamaan dengan keluarga dan ibadah
Keluarga adalah prioritas utama bagi banyak orang. Terlebih di bulan Ramadan, tak sedikit orang yang ingin menghabiskan waktu buka puasa dengan keluarga karena momen tersebut hanya datang setahun sekali. Gak hanya itu, bagi banyak orang, bulan Ramadan adalah waktu untuk beribadah dan merenungkan diri menjadi lebih penting.
Jika seseorang merasa bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga atau beribadah adalah prioritas utama, maka tidak mengikuti bukber mungkin menjadi pilihan yang masuk akal bagi mereka. Apakah kamu setuju?
6.Punya pengalaman traumatis
Acara bukber dapat memicu perasaan tidak nyaman atau mengingatkan seseorang tentang pengalaman traumatis di masa lalu. Acara bukber yang padat dan ramai dapat meningkatkan tingkat stres bagi mereka yang mengalami trauma sosial atau cemas dalam kerumunan.
Bukber juga melibatkan interaksi sosial yang intens, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan ketakutan bagi mereka. Jika seseorang merasa bahwa kehadiran pada acara bukber dapat memicu atau memperburuk kondisinya, maka tidak mengikuti acara tersebut mungkin menjadi pilihan yang bisa diambil.
7.Merasa tidak nyaman
Acara bukber biasanya melibatkan interaksi sosial dengan orang yang mungkin tidak dikenal atau belum akrab. Orang-orang memiliki preferensi dan kenyamanan yang berbeda dalam interaksi sosial dan mungkin merasa tidak nyaman dalam kerumunan orang.
Beberapa orang mungkin juga merasa terbebani oleh tekanan sosial untuk tampil baik di depan orang lain yang dapat menambah beban ketidaknyamanan. Kalau kamu mengalami hal yang serupa, tidak hadir ke acara bukber bisa jadi alternatif yang kamu pilih.
Tidak mengikuti bukber bukan berarti seseorang tidak menghargai nilai sosial dan kebersamaan, karena masih ada banyak cara lain untuk tetap menjalin hubungan baik dengan orang di sekitar kita. Oleh karena itu, setiap individu berhak untuk memilih apakah ingin ikut bukber atau tidak, tanpa harus merasa terbebani dengan keputusan tersebut.