5 Amalan Perempuan Haid Saat Lailatul Qadar, Jangan Ketinggalan!

- Perempuan haid bisa melakukan zikir seperti istighfar, tasbih, tahlil, dan tahmid di malam Lailatul Qadar.
- Doa terbaik yang dapat dibaca pada malam Lailatul Qadar adalah: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni".
- Bersedekah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan luar biasa, karena setiap amal ibadah di malam ini dilipatgandakan lebih baik dari seribu bulan.
Lailatul Qadar adalah malam dengan banyak keutamaan dalam bulan Ramadan yang paling ditunggu seluruh umat Islam di dunia, karena pahala ibadah dilipatgandakan dan doa-doa diijabah. Lailatul Qadar bisa didapatkan di sepuluh malam terakhir, terutama di malam-malam ganjil.
Namun, bagi perempuan yang sedang haid, keterbatasan dalam melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadar sering kali menimbulkan kebingungan tentang bagaimana tetap meraih keutamaan malam mulia ini. Meski terhalang dari ibadah tertentu, perempuan haid dapat melakukan amalan untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar. Apa saja amalan itu? Simak di sini!
1. Berzikir

Bagi perempuan yang sedang haid, tentu tidak diperbolehkan untuk menunaikan salat malam saat Lailatul Qadar. Namun, perempuan haid bisa melakukan amalan lain, selain salat.
Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, perempuan yang sedang haid diperbolehkan untuk memperbanyak zikir. Adapun bacaan zikir seperti bacaan istighfar (astaghfirullah), tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), dan tahmid (alhamdulillah). Zikir yang dilakukan perempuan haid tercantum dalam HR. Bukhari Muslim yang berbunyi:
"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid."
"Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut.”
2. Memperbanyak doa

Selain zikir, perempuan yang sedan haid dianjurkan memperbanyak doa. Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa terbaik yang dapat dibaca pada malam Lailatul Qadar. Rasulullah menjawab dengan doa berikut:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni"
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi No. 3513, Ibnu Majah No. 3850)
Doa ini menjadi salah satu amalan yang paling dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Dengan membaca doa, artinya memohon ampunan dari Allah SWT dan berharap agar dosa-dosa yang disengaja maupun tidak disengaja dapat dihapuskan.
3. Meningkatkan sedekah

Amalan lain yang tidak kalah penting adalah bersedekah dan berbagi kepada sesama. Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau semakin meningkat saat Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir.
Bersedekah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan luar biasa, karena setiap amal ibadah di malam ini dilipatgandakan lebih baik dari seribu bulan. Perempuan yang sedang haid dapat melakukan sedekah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
"Rasulullah SAW pernah ditanya 'Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadan?' Rasulullah SAW kemudian bersabda 'Puasa di bulan Syakban untuk mengagungkan Ramadhan.' Setelah itu, Rasulullah ditanya kembali 'Lalu sedekah apa yang paling utama?' Dan Rasulullah menjawab, 'Sedekah di bulan Ramadan',” (HR. Tirmidzi)
4. Menuntut ilmu atau diskusi

Dari HR. Ibnu Majah, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke dalam masjid. Di dalam masjid tersebut, terdapat dua kelompok sahabat yang sedang berkumpul. Kelompok pertama sedang membaca Al-Qur'an dan berdoa, sedangkan kelompok kedua sedang belajar dan mengajar.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Mereka semua berada dalam kebaikan, yakni mereka yang membaca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mereka minta) dan jika Allah berkehendak Dia akan menahannya dan (kedua) mereka yang belajar dan mengajar. Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru. Kemudian, Rasulullah SAW duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.”
Seorang perempuan yang sedang haid dapat melakukan diskusi dengan orang-orang saleh, mendengarkan ceramah, ataupun membaca buku untuk mencari ilmu. Hal ini akan terhitung pahala yang besar baginya di sisi Allah SWT.
5. Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur’an juga menjadi amalan malam Lailatul Qadar yang utama, yang sebaiknya diperbanyak pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Namun, terdapat perbedaan di kalangan ulama mengenai hukum perempuan yang sedang haid membaca Al-Qur'an.
Menurut laman Almanhaj, terdapat beberapa pendapat dari mayoritas ulama Madzhab Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali, yang mengatakan bahwa membaca Al-Qur'an saat sedang haid haram hukumnya.
Namun, ada juga yang membolehkannya secara mutlak. Pendapat ini dipegang oleh Madzhab Zhahiri yang dipimpin oleh Ibnu Hazm. Menurutnya, seorang perempuan yang sedang haid tetap diperbolehkan membaca Al-Qur'an tanpa syarat. Alasannya, membaca Al-Qur'an merupakan perbuatan baik dan tidak ada larangan khusus bagi siapa pun untuk melakukannya.
Jadi, hukum perempuan yang sedang haid membaca Al-Qur'an boleh dilakukan dalam beberapa kondisi, tergantung pada mazhab dan interpretasi fiqih yang dianut. Selain membaca dan memahami maknanya, menghafal Al-Qur'an hingga membaca surat-surat pendek menjadi amalan yang bisa dilakukan perempuan haid saat malam Lailatul Qadar.
Perempuan yang sedang haid masih bisa mendapatkan peluang untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar. Hanya tinggal disesuaikan saja dengan kemampuan, serta pemahaman fikih masing-masing. Semoga kita semua bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan memaksimalkan ibadah, ya!