TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara Mudah Memaksimalkan Area Kebun yang Sempit

Hasil panen lebih melimpah meski di lahan terbatas

Ilustrasi berkebun (pexels.com/Greta Hoffman)

Berkebun kini menjadi kegemaran sebagian orang karena memiliki banyak manfaat, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Dahulu, berkebun identik dengan kebutuhan lahan yang luas, namun kini berkebun dapat dilakukan bahkan tanpa adanya lahan khusus.

Meskipun memiliki lahan yang sempit, kamu tetap bisa memperoleh hasil yang melimpah jika menerapkan langkah-langkah yang tepat. Ada beberapa konsep yang dapat diaplikasikan untuk mengoptimalisasi lahan sempit sehingga mendapat hasil yang maksimal, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: 8 Cara Memanfaatkan Area Dinding Kecil jadi Ruang Kreatif, Gak Sulit!

1. Menggunakan konsep taman vertikal

Ilustrasi vertikal garden (pexels.com/Magda Ehlers)

Taman vertikal atau vertical garden merupakan taman yang dibuat secara vertikal dalam bidang tegak lurus. Dengan menerapkan konsep ini, kamu bisa menanam lebih banyak tanaman meskipun di lahan yang sempit. Untuk membuat taman vertikal, kamu bisa menggunakan teralis vertikal atau frame yang digantung pada tembok.

Selain lebih efisien tempat, keberadaan taman vertikal dapat memiliki segudang manfaat lain. Dilansir Planet Natural, vertical garden dapat membantu meningkatkan kualitas udara, mengurangi tingkat kebisingan yang masuk dan lebih hemat air. Tanaman yang dapat dibudidayakan dengan sistem ini biasanya berupa sayur-sayuran dengan ukuran yang relatif kecil hingga sedang, misalnya bayam, kangkung, basil, dan selada.

Baca Juga: 8 Trik Cerdas Mengoptimalkan Area Kebun Sayur yang Sempit

2. Sistem tanam tumpang sari

Ilustrasi berkebun (pexels.com/Kampus Production)

Kamu tentunya tidak asing dengan istilah tumpang sari bukan? Tumpang sari atau polikultur yakni budidaya dua jenis tanaman atau lebih dalam satu lahan sehingga memberikan hasil yang lebih beraneka ragam. Sistem ini banyak dilakukan di Indonesia, terutama pada lahan persawahan guna mengistirahatkan lahan setelah periode budidaya padi.

Jika ingin menerapkan sistem ini, kamu perlu memperhatikan jenis tanaman yang akan dibudidayakan. Pastikan memilih tanaman yang saling memberikan manfaat satu sama lain dan tidak bersifat antagonis. Beberapa tanaman yang bisa kamu pertimbangkan yaitu bawang-bawangan dengan tomat dan cabai, kacang-kacangan dengan kubis dan terong, serta asparagus dengan tomat dan adas.

3. Pilih tanaman dengan produktivitas tinggi

Ilustrasi berkebun (pexels.com/Anna Shvets)

Kalau kamu ingin mendapatkan hasil panen yang melimpah pada area yang relatif sempit, pemilihan jenis tanaman menjadi kunci utama yang perlu diperhatikan. Hasil panen tidak hanya dipengaruhi faktor lingkungan dan kebutuhan nutrisi, namun juga genetik tanaman. Setiap tanaman memiliki karakteristik masing-masing yang nantinya berpengaruh pada hasil panen.

Sebagai contoh, tanaman cabai dengan produktivitas tinggi biasanya dicirikan dengan jumlah daun dan cabang produktif yang cenderung lebih banyak. Kamu bisa melakukan research terlebih dahulu mengenai varietas-varietas tanaman unggul dengan produktivitas tinggi. Pastikan juga menggunakan benih bersertifikat yang mutunya lebih terjamin

Baca Juga: 9 Ide Kursi di Area Pojok, Maksimalkan Seluruh Ruang!

Verified Writer

Abinaya

A girl who likes to write about anything interesting

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya