Mengupas Masa Depan Dunia Karier di Tengah Teknologi AI, Ancaman?

Apakah ada posisi yang terancam?

Jakarta, IDN Times - Di zaman yang semakin didorong oleh teknologi, tentunya gak ada sektor yang terlepas dari pengaruh revolusi digital. Namun, salah satu area yang paling dipengaruhi adalah dunia karier. Teknologi Artificial intelligence (AI) telah menjadi kekuatan utama dalam mengubah lanskap pekerjaan. AI juga dikatakan menciptakan banyak tantangan dan ancaman.

Namun, di sisi lain, sebenarnya teknologi AI pun menghadirkan banyak peluang baru. Hal ini disampaikan dalam acara Tech in Asia Conference oleh JobStreet by Seek dengan topik 'Jobscape of Tomorrow' pada Rabu (18/10/2023) di The Ritz-Carlton Jakarta. Lantas, bagaimana masa depan dunia karier di tengah perkembangan AI? Apakah ada posisi yang terancam?

1. AI sebenarnya adalah 'produk' lama, tetapi perkembangannya semakin signifikan

Mengupas Masa Depan Dunia Karier di Tengah Teknologi AI, Ancaman?Tech in Asia Conference oleh JobStreet by Seek dengan topik 'Jobscape of Tomorrow' pada Rabu (18/10/2023) di The Ritz-Carlton Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Kehadiran AI atau kecerdasan buatan sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak dulu pun, AI sudah hadir. Contoh sederhananya adalah sistem di Google yang bisa menyajikan apa yang kita butuhkan atau cari. Hanya saja, di era modern ini, kehadiran AI sudah semakin berkembang secara signifikan. Selain itu, sudah banyak orang yang mulai mengetahui dan menggunakan AI.

"AI itu kan tools, AI tuh bukan barang baru, AI itu develops terus. Semakin lama, develops-nya semakin ngagetin. Sama aja kayak Google, udah ada dari dulu, tapi semakin canggih. AI juga sebenarnya ada di mana-mana. Yang bikin kaget itu karena AI sudah bisa diakses oleh semua orang. Begitu ChatGPT dan tools lainnya keluar, itu bikin orang-orang kaget," jelas Sawitri, Indonesia Country Marketing Manager JobStreet by SEEK.

Saat ini, masyarakat sudah bisa mengakses AI dengan mudah. Contoh sederhananya adalah penggunaan ChatGPT yang bisa diakses oleh semua orang. Dahulu, mungkin teknologi AI hanya diketahui secara mendalam oleh beberapa pihak saja. Berbeda dengan sekarang yang penggunaannya semakin meluas. Karenanya, AI memang bukan produk yang baru, namun semakin berkembang dan canggih setiap tahunnya.

2. Apakah ada posisi yang terancam?

Mengupas Masa Depan Dunia Karier di Tengah Teknologi AI, Ancaman?Tech in Asia Conference oleh JobStreet by Seek dengan topik 'Jobscape of Tomorrow' pada Rabu (18/10/2023) di The Ritz-Carlton Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Kemunculan AI yang semakin canggih, termasuk ChatGPT, mungkin jadi keresahan bagi beberapa pihak. Khususnya, bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia karier dan posisinya terancam digantikan oleh AI. Contohnya, bagi penulis atau desainer, kini AI sudah bisa membuat karya tulis serta desain. Sawitri turut mengiyakan bahwa ada beberapa posisi pekerjaan yang terancam.

"Pertanyaan yang paling umum: apakah AI dapat menggantikan pekerjaan manusia? Ya dan tidak, tergantung dari jenis pekerjaannya. Ada beberapa pekerjaan yang terdampak secara besar oleh AI, tetapi ada juga yang terdampak minim. AI dapat mengambil alih pekerjaan yang berfokus pada pemrosesan data ataupun tugas yang berulang, seperti pengisian data (data entry) serta pembuatan konten (content creation)," katanya.

Sawitri menekankan, pekerjaan yang mungkin terdampak adalah jenis pekerjaan bersifat repetitif (pengulangan). Contohnya seperti admin yang memasukkan data. Pekerjaan semacam itu mungkin saja bisa digantikan oleh AI. Sawitri juga menyebutkan, pekerjaan yang berhubungan dengan data processing mungkin bisa terdampak.

Baca Juga: 5 Tindakan untuk Meningkatkan Target dalam Pekerjaan, Ukur Kemampuan 

3. AI juga sebenarnya menciptakan peluang kerja yang baru

Mengupas Masa Depan Dunia Karier di Tengah Teknologi AI, Ancaman?Tech in Asia Conference oleh JobStreet by Seek dengan topik 'Jobscape of Tomorrow' pada Rabu (18/10/2023) di The Ritz-Carlton Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)
dm-player

Meskipun ada beberapa pekerjaan yang terancam, tetapi di sisi lain AI pun menciptakan lapangan kerja baru. Sawitri menyebutkan, ada beberapa pekerjaan baru yang mungkin muncul ketika teknologi AI sudah semakin berkembang dan digunakan oleh banyak orang.

"Pekerjaan yang melibatkan pengambilan keputusan, penyelesaian masalah kompleks, interaksi manusia, serta hal yang berhubungan dengan moral dan etika tidak bisa digantikan oleh AI. Akan tetapi, di sisi lain, AI juga menciptakan pekerjaan baru, misalnya untuk mengembangkan, mengoptimalkan, dan mengawasi keamanan AI," katanya.

Ketika teknologi AI berkembang, tentunya kita memerlukan 'pawang' atau posisi yang mengelola sistem AI. Sawitri mengatakan, mungkin saja di masa depan nanti, ada pekerjaan semacam AI Developer. Selain itu, ada juga posisi yang mungkin banyak dibutuhkan seperti Software Engineer (AI) dan Cybersecurity Specialist.

4. Di tengah perkembangan AI, kita harus memiliki growth mindset

Mengupas Masa Depan Dunia Karier di Tengah Teknologi AI, Ancaman?Tech in Asia Conference oleh JobStreet by Seek dengan topik 'Jobscape of Tomorrow' pada Rabu (18/10/2023) di The Ritz-Carlton Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Bagi yang pekerjaannya terancam AI, mungkin akan muncul rasa resah dan khawatir. Perkembangan teknologi semacam ini gak bisa dihentikan. Cepat atau lambat, penggunaan AI akan semakin masif dan meluas. Menurut Sawitri, penting bagi kita untuk memiliki growth mindset.

"Nah, itu yang membuat orang mulai mikir. Gimana nih pekerjaannya? Apakah masih bisa selamat? Kalau mau selamat dan kalian tidak punya kemampuan tech, harus benar-benar expert dan berkembang. Pekerjaan yang terancam tuh semacam posisi repetitif, kayak admin. Misalnya, ada penjaga tol kan, sekarang udah diganti sama mesin. Jadi, kita harus punya mindset yang bertumbuh, mau belajar," kata Sawitri.

Maksudnya adalah kita harus mau belajar dan menyesuaikan diri. Contoh kecilnya, dulu mungkin kita berjualan hanya mengandalkan sistem konvensional (offline). Namun, di era teknologi ini, kita harus mulai bertransformasi dengan menggunakan online shop. Perkembangan teknologi mungkin memang gak bisa dihentikan sehingga kita perlu menyesuaikan dengan keadaan.

"AI tuh kan berpengaruh pada pekerjaan yang repetitif. Misalnya, untuk posisi seniman, itu kan sekarang udah bisa menciptakan lukisan hanya dengan perintah aja. Tapi kan untuk standar bagus atau gak tuh, gak bisa pakai AI. Itu kenapa, tetap dibutuhkan expert di satu bidang. Jadi, mungkin selanjutnya, kita perlu terus belajar dan menjadi expert di bidang/posisi kita. Intinya, harus terus belajar dalam fenomena perkembangan teknologi ini," tambah Adham Somantrie, Head of PR, Social, dan Content JobStreet Indonesia.

5. Industri pekerjaan yang saat ini berkembang di Indonesia

Mengupas Masa Depan Dunia Karier di Tengah Teknologi AI, Ancaman?Tech in Asia Conference oleh JobStreet by Seek dengan topik 'Jobscape of Tomorrow' pada Rabu (18/10/2023) di The Ritz-Carlton Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Terlepas dari perkembangan AI, sebenarnya lapangan kerja di Indonesia masih sangat luas. Sawitri memberikan beberapa lapangan pekerjaan yang perkembangannya sangat signifikan di Indonesia. Jika dilihat, sebenarnya sektor teknologi memang mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia.

"Ada lima sektor yang akan membuka lapangan kerja terbesar di Indonesia, yakni F&B, Retail, Bank dan Keuangan, Manufaktur, dan Teknologi. Kami juga melihat kebangkitan sektor teknologi di Indonesia, diikuti dengan perubahan fokus bisnis yang mengedepankan profitabilitas dan produktivitas. Sehingga, pencapaian ROI (Return on Investment) dalam SDM teknologi menjadi penting, diikuti optimalisasi SDM dengan perampingan jumlah karyawan yang disertai peningkatan kapasitas karyawan, serta perubahan strategi perekrutan secara global guna mencapai produktivitas perusahaan. Bahkan di sektor lain, di luar teknologi, transformasi digital dalam bisnis sudah menjadi keharusan agar perusahaan dapat terus tumbuh," jelas Sawitri.

Itu dia beberapa fenomena dunia karier dan perkembangan teknologi AI. Meskipun ada beberapa pekerjaan yang terancam, tetapi ternyata ada juga berbagai lapangan kerja baru. Kuncinya adalah kita harus mau dan terus berkembang serta belajar.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Penyuka Pekerjaan dengan Detail Oriented Skill

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya