TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Marchella FP Rilis Tabi, Novel tentang Perjalanan Cinta dan Jati Diri

Buku Tabi, novel grafis pertama dengan virtual influencer

Peluncuran buku terbaru karya Marchella FP di ASTHA District 8 Jakarta pada Jumat (13/10/2023). (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Bagi penggemar Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI), mungkin kamu sangat familier dengan penulis Marchella FP. Berbeda dengan karya-karya sebelumnya, perempuan yang akrab disapa Cecel ini baru saja mengeluarkan novel grafis berjudul 'Tabi'. Butuh waktu yang cukup lama untuknya mengeluarkan karya tersebut.

Uniknya, novel grafis ini disertai dengan virtual influencer dari karakter Tabi. Marchella pun mengungkapkan fakta-fakta menarik dan kisah di balik lahirnya buku Tabi saat press conference yang berlangsung di Art and Science ASTHA District 8 Jakarta pada Jumat, (13/10/2023).

1. Novel panjang pertama yang mengangkat problematika cinta dan perempuan

Peluncuran buku terbaru karya Marchella FP di ASTHA District 8 Jakarta pada Jumat (13/10/2023). (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Acap disebut 'penulis quotes', kini Marchella FP membawa hawa yang berbeda dalam karya terbarunya. Bila sebelumnya aktif mengangkat kisah tentang quarter life crisis, buku Tabi justru mengusung nuansa percintaan.

"Pas NKCTHI aku melihat di publik sering sekali bentuk seperti itu, kaya quote, ilustrasi. Aku merasa kalau melakukan hal yang sama, aku gak melakukan hal baru. Sejak itu, aku bingung mau bikin apalagi. Akhirnya aku mikir, aku menghindari kata cinta. Aku gak tahu gimana menggunakan kata itu yang indah menurutku. Akhirnya dari situ, aku mau nulis buku cinta," ungkapnya.

Novel grafis TABI yang mengangkat premis “Katanya Manusia Jatuh Cinta Tiga Kali Sepanjang Hidupnya" ini ditulis dalam perjalanan Marchella FP di Jepang dan diilustrasikan oleh Lalita Prima. Buku ini akan membawa pembaca mendalami seperti apa kisah seorang perempuan dengan momen-momen patah hatinya hingga bisa menemukan jati diri.

2. Terinspirasi dari drama Korea Yumi's Cells

Peluncuran buku terbaru karya Marchella FP di ASTHA District 8 Jakarta pada Jumat (13/10/2023). (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Marchella mengaku bahwa ia sangat suka menonton drama Korea. Banyak kisah cinta yang dikemas dengan cara berbeda. Yumi's Cells merupakan drama Korea yang menjadi sumber inspirasi terbesarnya. 

Katanya, "Suatu hari aku nonton drakor namanya Yumi's Cells. Dari nonton itu aku merasa ada satu kata yg gak pernah aku tulis. Aku suka banget, itu ceritanya sederhana. Kisah percintaan 30an yang dikemas dengan sangat ringan dan lucu. Dari situ aku mikir, aku gak pernah nulis kata cinta, aku merasa cinta itu over-used".

Setelah itu, ia juga membaca buku 'The Alchemist' hingga menemukan satu kalimat yang menarik perhatiannya. Dari kalimat tersebut, Marchella memandang bahwa ternyata banyak orang menjalani hidup hanya sebatas takdir saja.

"Ada satu kalimat yang men-trigger aku. Kebohongan terbesar adalah manusia yang percaya kalau takdir itu diberikan bukan diusahakan. Dari situ, aku berpikir 'oh iya ya, banyak orang menjalani hidup karena takdir. Lalu, aku berpikir apa yang bisa aku bikin dari kata itu," sambungnya.

Baca Juga: 6 Kiat Jitu dari Marchella FP untuk Menjadi Penulis Profesional

3. Novel grafis pertama disertai virtual influencer

Peluncuran buku terbaru karya Marchella FP di ASTHA District 8 Jakarta pada Jumat (13/10/2023). (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Selang empat tahun, Marchella keluar dari zona nyaman dengan menciptakan cerita panjang. Buku 'Tabi' bukan hanya judul saja, tetapi disertai dengan virtual influencer yang hadir untuk menemani para pembaca. Karakter Tabi sudah diperkenalkan Marchella sejak Agustus 2023 melalui akun TikTok @tabi.tabinda yang dikelolanya secara anonim. 

Marchella FP mengungkapkan, “Dengan misi untuk terus memberikan dampak positif dan menunjukkan bahwa pesan serta kreasi tak mengenal batas media, kali ini karya yang saya luncurkan tidak hanya berupa novel grafis melainkan juga sosok virtual. TABI (旅) dalam bahasa Jepang artinya perjalanan. Perjalanan yang dimulai saat luka tidak mampu disembuhkan sendiri".

"Bercerita tentang seorang perempuan menyusun ulang rasa senang dan luka secara acak di memorinya, membuat ia memutuskan untuk menulis perjalanan cinta yang hampir tidak pernah dibicarakannya. Semua disimpan dalam potongan-potongan pelajaran yang membawanya ke wahana tak terduga. Ini perjalanan penulisan kisah cinta yang terlalu banyak gagalnya, lebih tepatnya tidak ada yang berhasil satu pun,” imbuhnya.

Jepang menjadi negara kesukaannya, sekaligus tempat yang aman baginya berproses dengan karakter Tabi. Marchella menjelaskan, bahwa karakter Tabi merupakan proses perempuan dalam menemukan dirinya sendiri.

4. Ada sentuhan isu psikologis yang diangkat dalam novel Tabi

Peluncuran buku terbaru karya Marchella FP di ASTHA District 8 Jakarta pada Jumat (13/10/2023). (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Marchella mengatakan, "Poin utamanya bahkan bukan dari kisah cinta. Tapi, tentang proses berdamai dia dengan dirinya. Kurang lebih kita semua punya satu atau dua kisah cinta yang mirip-mirip. Entah diselingkuhi, beda agama, di-ghosting. Jadinya mungkin pas baca akan ke-trigger kisah kalian sendiri. Nah kalau Tabi, dia menemukan dirinya dan orang-orang ini yang jadi pelajaran terbesar yang akhirnya bikin dia menemukan diri sendiri".

Sepanjang perjalanannya membuat buku ini, Marchella menemukan buku psikologi yang menyatakan bahwa manusia akan menemukan luka yang sama dan berulang saat ia tidak bisa menyembuhkan lukanya.

"Jadi, misalkan ada luka sama bapak tentang satu hal. Unconsciously, manusia akan menemukan orang yang mirip atau orang di sekitarnya yang bikin dia menyadari sebenarnya yang perlu disembuhkan adalah luka masa lalunya. Itu yang coba aku terjemahkan di karyaku," imbuh Marchella.

Poin tentang inner child, berdamai dengan orangtua, membuka luka-luka yang ditemui dari laki-laki, merupakan beberapa sentuhan psikologis yang ada di bukunya. Karakter Tabi menemukan luka-luka besar dari tiga orang yang ditemui selama perjalanan di Jepang.

"Yang sebenarnya, ending-nya bukan tentang cinta, tapi tentang Tabi yang akhirnya mengenal dirinya sendiri," katanya.

Baca Juga: Marchella FP: Kita Dititipkan Potensi oleh Tuhan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya