TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelajaran Hidup dari Film Cek Toko Sebelah 2, Angkat Isu Childfree

Setiap orang memiliki jalan masing-masing

Cuplikan film Cek Toko Sebelah 2 (instagram.com/filmcektokosebelah2)

Setelah mengeluarkan film Cek Toko Sebelah 6 tahun silam, Ernest Prakasa dan Meira Anastasia menghadirkan sekuelnya yang tayang tepat pada Hari Ibu, 22 Desember 2022 lalu. Bukan hanya dibalut unsur komedi, Cek Toko Sebelah 2 ini juga mengandung banyak pesan seputar keluarga.

Kisahnya dibumbui banyak konflik dari perjuangan Erwin (Ernest Prakasa) untuk mendapatkan restu dari ibu Natalie (Laura Basuki), hingga keinginan Koh Afuk (Chew Kinwah) untuk memiliki cucu dari Yohan (Dion Wiyoko) dan Ayu (Adinia Wirasti). Konflik-konflik inilah yang menunjukkan beberapa pelajaran hidup dari film Cek Toko Sebelah 2.

1. Kejujuran dalam suatu hubungan itu penting

Cuplikan film Cek Toko Sebelah 2 (instagram.com/filmcektokosebelah2)

Kejujuran merupakan value penting yang seharusnya dimiliki dan diterapkan semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam film ini, Erwin dikisahkan terpaksa berbohong mengenai pekerjaan orangtuanya di hadapan Natalie dan ibunya. Bukan karena malu, melainkan terdesak dan berusaha menjaga harga diri ayahnya.

Hal ini sontak menjadi permasalahan serius dalam keluarga Erwin dan Natalie. Bagaimana tidak, Koh Afuk sendiri menegaskan bahwa ia tidak pernah mendidik anaknya untuk berbohong, meski untuk kebaikan.

Momen ini menjadi bahan refleksi bahwa kejujuran itu sangat penting nilainya. Meski dihadapkan dengan situasi yang sulit, kejujuran tetap harus dijunjung tinggi. Pasalnya, berbohong bisa membuat orang lain menjadi tidak percaya padamu.

2. Belajar saling memahami dan menghormati prinsip maupun privasi orang lain

Cuplikan film Cek Toko Sebelah 2 (instagram.com/ernestprakasa)

Konflik yang intens nyata terlihat dari kisah Yohan dan Ayu. Sudah menikah lama tetapi belum dikaruniai anak, membuat Koh Afuk merindukan kehadiran cucu untuk melengkapi masa tuanya.

Mengangkat isu childfree (pilihan untuk tidak memiliki anak), di sini Ayu mampu menunjukkan bahwa perempuan pun harus bisa tegas mengutarakan pendapat dan keinginannya. Sayangnya, kondisi ini bertentangan dengan keinginan suami dan mertuanya.

Cek Toko Sebelah 2 ingin mengajarkan kita untuk belajar saling memahami dan menghormati orang lain. Setiap orang pasti memiliki alasan di balik keputusan yang diambil. Hendaklah kita belajar untuk memosisikan diri di 'sepatu' orang lain, memahami ketakutan mereka, dan tidak memaksakan kehendak diri sendiri.

Baca Juga: 5 Filosofi dari Kembang Api, Bisa Dijadikan Pelajaran Hidup!

3. Jangan biarkan hidupmu dikontrol oleh orang lain

Cuplikan film Cek Toko Sebelah 2 (instagram.com/filmcektokosebelah2)

Kamu berhak mengambil keputusan atasan atas pilihan hidupmu sendiri. Rupanya, hal ini tidak dirasakan oleh Natalie sepanjang hidupnya. Sejak kecil, Natalie hidup di bawah perintah dan permintaan sang ibu.

Bahkan, ia hampir tidak bisa mewujudkan pernikahan impiannya hanya karena keinginan dan ambisi si ibu. Sebenarnya hal ini wajar terjadi, di mana seorang ibu menginginkan yang terbaik untuk anak. Namun, jangan sampai kamu hidup seperti 'boneka' yang tidak berdaya.

Apa yang terjadi pada Natalie mengajarkan kita agar lebih bijak dan tegas. Orangtua pun juga perlu belajar menaruh kepercayaan pada anak, seperti apa yang diinginkan Natalie.

4. Masa lalu gak seharusnya menentukan masa depan anak

Cuplikan film Cek Toko Sebelah 2 (instagram.com/filmcektokosebelah2)

Kejadian masa lalu yang memilukan memberikan dampak cukup besar dalam keluarga Natalie. Proses berdamai dengan masa lalu pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perceraian orangtua Natalie membuat Agnes (Maya Hasan), cukup protektif terhadap anaknya.

Perbedaan status sosial membuat Agnes kurang bisa mempercayai Erwin yang bersikeras ingin menikahi Natalie. Meski begitu, Cek Toko Sebelah 2 ingin mengingatkan kita bahwa masa lalu orangtua gak seharusnya menentukan masa depan anak karena orangtua tidak melulu tahu apa yang terbaik untuk anaknya.

Orangtua perlu menyadari bahwa anak juga punya keinginan dan privasi yang harus dihormati. Meski bertentangan pendapat dengan orangtua, kita bisa meneladani sikap Natalie dan Erwin yang tetap sopan.

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Seekor Laba-laba, Jadilah Sabar dan Tekun!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya