TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Gejala Impostor Syndrome, Selalu Merasa Seperti Tukang Tipu

Orang dengan impostor syndrome biasanya kurang percaya diri

ilustrasi seorang perempuan memeluk dirinya sendiri (pexels.com/Pixabay)

Setiap orang pasti mempunyai talenta di bidangnya masing-masing. Ada yang gemar menulis, bermain musik, olahraga, dan masih banyak lagi. Mencapai prestasi di bidang kegemarannya pasti membuat siapa pun merasa bahagia. Sayang, hal ini tidak berlaku untuk mereka dengan impostor syndrome. 

Dilansir Very Well Health, menurut Kimberly Charleson, seorang penulis mental health, impostor syndrome merupakan kondisi ketika seseorang merasa insecure dan merasa seperti tukang tipu ketika mendapat perhatian atau pujian atas pencapaian mereka. Orang-orang ini percaya mereka gak berhak atas pencapaian mereka dan selalu tenggelam dalam self doubt. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sindrom satu iniberikut merupakan beberapa gejala impostor syndrome yang perlu kamu ketahui.

1. Takut dijauhi karena dikira penipu

ilustrasi seorang laki-laki dengan gestur menolak (pexels.com/Monstera)

Orang dengan impostor syndrome merasa semua yang ia miliki, entah itu kecerdasan, prestasi, pekerjaan, dan lain-lain, sebagai suatu hal yang harusnya bukan miliknya. Mereka percaya bahwa mereka adalah penipu dan karenanya mereka merasa takut ketauan oleh orang lain.

Rasa takut ini menumbuhkan rasa cemas, yang akan sangat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Gak sedikit orang dengan impostor syndrome akhirnya berpindah haluan menjadi people pleaser karena mereka takut dijauhi oleh orang lain ketika kebohongannya terungkap. Mereka juga takut gak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang di sekelilingnya.

2. Merasa gak berharga untuk mendapat kesuksesan

ilustrasi seseorang duduk sendirian (pexels.com/Jewin Thomas)

Orang dengan impostor syndrome memiliki self esteem yang rendah. Alhasil, mereka gak pernah percaya sampai sejauh mana kemampuan yang mereka miliki itu bisa membawa mereka. Ketika mereka mendapat prestasi atau menang penghargaan, mereka selalu bilang mereka lagi hoki aja. Pola pikir mereka salah. Mereka melihat alasan presentasi bisa lancar adalah karena mereka gak tidur semalaman untuk berlatih. Semua pencapaian terjadi karena pengaruh faktor luar.

Orang dengan impostor syndrome juga paling gak suka dipuji atau dikasih feedback positive. Semua itu membuat mereka merasa terbebani dan merasa makin gak berhak atas prestasi yang mereka miliki. Alhasil, mereka juga jadi gak mudah percaya sama orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Post Holiday Syndrome usai Liburan Lebaran, Jangan Abai!

3. Terlalu berlebihan dalam menyiapkan sesuatu

ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Judit Peter)

Rasa takut akibat kegagalan dan gak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang membuat orang dengan impostor syndrome ini selalu berlebihan dalam mempersiapkan sesuatu. Bukannya positif, hal seperti ini malah berakibat negatif. Untuk satu hal sederhana yang bahkan gak disiapkan oleh orang lain akan mereka siapkan. 

Sebenarnya perilaku ini bukan tanpa alasan. Orang dengan impostor syndrome bekerja terlalu keras dan menyiksa diri sendiri untuk memastikan gak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa mereka itu tukang tipu. Mereka gak mau sampai kebohongan mereka terungkap. Padahal sejak awal, gak pernah ada kebohongan, hanya ada keraguan aja.

4. Perfeksionis

ilustrasi perempuan menutup telinga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tentu ujung-ujungnya orang dengan impostor syndrome ini akan jadi perfeksionis. Mereka ingin melakukan sesuatu dengan sempurna, gak mau sampai membuat orang lain kecewa. Mereka sengaja membuat goals yang nyaris gak mungkin dicapai dan akan merasa sangat mudah kecewa ketika sesuatu gak berjalan sesuai keinginannya.

Gak hanya itu, karena mereka merasa kemampuan mereka itu sangat rendah, mereka cenderung menyiksa diri sendiri supaya jadi lebih dan lebih sempurna. Mereka merasa undeserving atas segala pencapaian mereka.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Alami Post Holiday Syndrome, Masih Malas Bekerja? 

Verified Writer

Agnes Z. Yonatan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya