TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Quote Fakta Kehidupan dari Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Fakta kehidupan yang pahit perlu penerimaan yang baik

Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodoh Amat (dok. pribadi/Akromah Zonic)

Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck atau Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat pertama kali diterbitkan pada 2016 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada 2018. Meski begitu, buku self-improvement satu ini masih relevan untuk dibaca hingga sekarang. Isi bukunya cukup relate dengan kehidupan kita.

Penulis buku tersebut, Mark Manson, ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa seharusnya kita mempedulikan hal-hal yang penting saja. Sebaliknya, kita tidak perlu peduli pada hal-hal yang kurang penting. Ia juga memaparkan fakta-fakta kehidupan yang sulit diterima, tetapi jika dipikirkan lebih dalam, ternyata benar adanya. 

Terdapat banyak kutipan fakta kehidupan di dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Dengan meresapi tiap kutipannya, kita bisa menemukan fakta yang selama ini mungkin tidak kita sadari. Termasuk delapan kutipan berikut ini!

 

1. "Hidup pada dasarnya adalah serangkaian masalah yang tak ada habisnya. Solusi untuk satu masalah hanyalah penciptaan yang lain."

ilustrasi seseorang sedang merenung di dalam kamarnya (pexels.com/cottonbro studio)

Terdengar agak kejam, tetapi memang faktanya masalah akan terus ada selama kita masih hidup. Setelah selesai satu masalah, maka masalah lain akan muncul lagi dan lagi. Namun, masalah-masalah yang kita hadapi itulah yang membuat kita menjadi lebih baik. 

2. "Kita menderita karena alasan sederhana bahwa penderitaan itu berguna secara biologis. Itu adalah agen pilihan alam untuk menginspirasi perubahan."

ilustrasi menikmati ketenangan dengan damai (pexels.com/Spencer Selover)

Penderitaan adalah perkara yang tidak menyenangkan. Namun, tidak bisa disangkal, penderitaan secara alami dapat menginspirasi kita untuk melakukan perubahan. Sebaiknya lakukan perubahan ke arah yang baik. 

3. "Rasa sakit merupakan sebuah tenunan yang mengagumkan yang membentuk kain kehidupan."

ilustrasi orang sedang melakukan pernapasan dalam (pexels.com/Kelvin Valerio)

Di dalam penderitaan, ada sakit yang kita rasakan. Rasa sakit dapat melukai kita secara fisik maupun mental. Jangan menyerah, karena makin banyak sakit yang kita rasakan, makin banyak pula benang-benang kuat yang tumbuh untuk menghadapi kerasnya kehidupan. 

Baca Juga: 5 Pesan dari Buku 'Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah', Dalam Banget!

4. "Menginginkan pengalaman positif adalah pengalaman negatif; menerima pengalaman negatif adalah pengalaman positif."

ilustrasi seorang pria sedang merenung (pexels.com/Spencer Selover)

Pengalaman positif memacu kita untuk mendapatkan hal-hal lebih yang tidak ada habisnya. Di sisi lain, ketika kita menerima pengalaman negatif, justru kita akan mendapatkan pelajaran positif yang berharga. Temukan hikmah dalam pengalaman negatif yang pernah kamu alami.

5. "Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal; tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting."

ilustrasi berbaik hati dengan berempati (unsplash.com/Zac Durant)

Seringkali kita mengabaikan apa yang harus diperhatikan. Kita malah terlalu peduli pada hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Padahal, kehidupan yang biak akan tercapai saat kita hanya fokus pada apa yang benar, penting, dan mendesak.

6. "Semakin sempit dan langka identitas yang kamu pilih untuk dirimu sendiri, semakin banyak hal yang tampak mengancam kamu. Oleh karena itu, definisikan dirimu dengan cara yang paling sederhana dan paling biasa."

ilustrasi pria yang bahagia (unsplash.com/christian buehner)

Berlagak seperti orang bijak, sok cerdas, sok paling tahu, sok paling bisa, sok paling mampu, hanya akan membuatmu sulit. Ketika ada orang yang jauh di atas levelmu, kamu akan merasa terancam. Oleh karena itu, definisikan dirimu dengan cara yang sederhana dan tetaplah bersikap rendah hati.

7. "Semakin kita mengakui kalau kita tidak tahu, akan ada semakin banyak kesempatan yang kita peroleh untuk belajar."

ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/nappy)

Kebalikan dari yang tadi, daripada berlagak paling tahu, lebih baik merendah dengan mengakui kalau kita tidak banyak tahu. Faktanya, dengan cara tersebut kita bisa menggali banyak pengetahuan dari orang lain. Perbanyak bertanya agar wawasan makin luas. 

Baca Juga: 15 Kutipan Inspiratif dari Novel The Alchemist Karya Paulo Coelho

Writer

Akromah Zonic

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya