TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belajar Storytelling dari Menjadi Manusia: Buat Konten yang Menggugah!

Jangan lupa beri element of surprise

Dok. Menjadi Manusia

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu, IDN Media selenggarakan webinar sebagai ajang berbagi dengan komunitas blogger. Dalam acara tersebut, Adam Abednego selaku Co-Founder Menjadi Manusia, hadir sebagai pengisi acara. Mengusung tema “Storytelling in Digital Era”, Adam, begitu ia biasa disapa, membagikan cerita perjalanan Menjadi Manusia sebagai alternatif media dan social-platform untuk mereka yang ingin berbagi dan mendengar cerita-cerita tentang kehidupan dari berbagai sudut pandang. Tak lupa, ia membagikan kiat-kiat membuat konten yang powerful seperti yang selama ini dilakukan oleh Menjadi Manusia.

1. Menyampaikan cerita yang menggugah untuk audiens

Dok. Menjadi Manusia/Adam Abednego

Pada dasarnya, storytelling merupakan suatu hal yang mudah dilakukan. Namun, kendati mudah, storytelling harus dilakukan dengan saksama agar dapat menyentuh audiens pada bagian yang tepat. "Bila mereka tersentuh di titik yang tepat, storytelling bisa menjadi suatu medium transmisi ide yang sederhana, namun efektif dan memikat perhatian," tegas Adam. 

Dengan memikat perhatian mereka, audiens akan semakin merasa relate dengan konten yang kita produksi. "Secara emosional, mereka telah menginvestasikan diri mereka pada konten yang kita ciptakan. Bila ini sudah terjadi, bisa dibilang audiens akan terus stay tuned. Mengapa? Karena mereka simply akan penasaran, kemudian cenderung menebak-nebak hal apa lagi yang akan kita hadirkan," tutur Adam. 

2. Ketahui tujuan kita membuat konten

Dok. Indonesia Social Blogpreneur

Mengeksekusi rencana harus diimbangi dengan menetapkan tujuan kita ke depannya. Adam menegaskan, "Segala sesuatu harus dilaksanakan dengan fondasi yang kuat. Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk mengetahui tujuan dari pembuatan suatu konten. Coba refleksikan, apa yang ingin kita sampaikan, bagaimana kita ingin audiens dapat menerima nilai tersebut?"

3. Membuat konten yang emosional

Dok. Indonesia Social Blogpreneur

Dengan menerapkan pendekatan emosional pada audiens, tingkat relevansi konten dengan kehidupan sehari-hari pun akan kian meningkat. Lebih dari itu, konten tersebut juga akan digemari oleh lebih banyak orang, lho. "Menurut sudut pandang Menjadi Manusia, audiens memiliki keinginan untuk diterima, disukai, dan dimengerti. Oleh karenanya, bila audiens merasa konten kita itu 'mereka banget', delivery konten pun akan lebih efektif," kata Adam. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya