TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tradisi Jepang untuk Hidup Sehat dan Sejahtera, Mau Coba?

Bisa diterapkan dalam kehidupan kita

ilustrasi orang jepang (freepik.com/freepik)

Jepang, negara yang terkenal dengan julukan “Negeri Matahari Terbit” ini telah memainkan peran besar dalam budaya global. Dalam berbagai aspek, mulai dari seni, desain, teknologi, hingga filosofi, Jepang telah menjadi pusat perhatian bagi banyak peminat budaya di seluruh dunia. Bagaikan dua sisi koin, Jepang memiliki sisi kemegahan kota besar dengan teknologi canggih dan kesederhanaan di sisi lainnya. 

Negara dengan keunikan budaya dan warisan sejarah ini, memiliki tradisi yang meningkatkan ketenangan, perhatian, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Aktivitas sehari-hari yang paling sederhana pun bisa menjadi kebiasaan sehat bagi orang Jepang, tanpa perlu mengeluarkan biaya mahal untuk membayar gym atau paket diet yang saat ini makin simpang siur. Hal ini bisa kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup lebih sehat dan sejahtera. 

1. Hara hachi bu

ilustrasi orang jepang makan (freepik.com/freepik)

Pernah mendengar tentang ini? Ya, hara hachi bu disebut-sebut sebagai rahasia panjang umur orang Jepang, terutama bagi penduduk Okinawa sebagai salah satu wilayah di dunia dengan angka harapan hidup tertinggi. Hara hachi bu berarti “Makanlah hingga 80 persen kenyang”. Istilah ini digunakan sebagai nasihat untuk mengontrol kebiasaan makan mereka agar tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan. 

Praktik ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti memperkuat sistem pencernaan, menjaga berat beban tetap sehat, dan mencegah masalah pencernaan lainnya. Penduduk Okinawa, yang telah mengikuti hara hachi bu selama berabad-abad, memiliki tingkat radikal bebas yang rendah dalam darah. Ini berarti risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit lain yang berkaitan dengan usia, lebih rendah pula.

Baca Juga: Workaholic Bak Orang Jepang, Ini 5 'Sinyal' kalau Tubuhmu Lagi Gak Fit

2. Shojin ryori

ilustrasi shojin ryori (allabout-japan.com)

Shojin ryori dapat diterjemahkan sebagai “makanan pengabdian”. Ini adalah salah satu tradisi masakan vegetarian Jepang yang dikembangkan oleh para biksu Buddha sejak zaman kuno. Seorang juru masak menggunakan bahan-bahan segar pada musimnya dan memastikan tidak menyisakan setiap bagian dari bahan makanan. Ciri khas shojin ryori adalah makanan tanpa daging atau ikan, menggunakan bahan nabati, minim rasa, porsi kecil, serta memakai lima prinsip keseimbangan dalam makanan (lima rasa dan lima warna). 

Tradisi shojin ryori tidak hanya berfokus pada aspek makanan, tetapi juga mencerminkan etika dan spiritualitas dalam persiapan dan konsumsi makanan. Bagi para biksu, kegiatan menyiapkan makanan sering dihubungkan dengan praktik meditasi dan kesadaran penuh (mindfulness). Sedangkan bagi non-biksu, resep ini sederhana dan mudah diikuti oleh siapa saja. 

3. Shinrin yoku

ilustrasi berada di hutan (freepik.com/jcomp)

Untuk menemukan kedamaian, orang Jepang mempraktikkan sesuatu yang disebut shinrin-yoku atau "mandi di hutan". Praktik ini bertujuan untuk terhubung dengan alam dan 'memandikan' diri sendiri di alam untuk mendapatkan manfaat terapeutiknya. Pada dasarnya, kita hanya perlu keluar dari kota, mengunjungi daerah yang rimbun, dan menikmati ketenangan alam. 

Pemandangan, aroma, suara dari hutan dapat memberikan manfaat kesehatan mental dan fisik. Ini meliputi penurunan tingkat stres, peningkatan kualitas tidur, peningkatan fokus dan kreativitas, percepatan pemulihan dari penyakit, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, dan kebahagiaan yang lebih tinggi. Meskipun praktik ini biasanya dilakukan di hutan, kita dapat mencoba berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Fokuslah untuk menenangkan pikiran dan gunakan kelima indra untuk merasakan manfaatnya. 

4. Chado

ilustrasi membuat matcha (freepik.com/freepik)

Chado adalah tradisi minum teh tradisional Jepang, juga dikenal sebagai "the way of tea”. Tradisi ini berasal dari Buddhisme Zen dan masih menjadi bagian penting dari budaya Jepang hingga saat ini. Chado bukan sekadar minum teh, tetapi seni yang melibatkan persiapan, penyajian, dan konsumsi teh hijau (matcha) dengan etika, ritual, dan kesadaran penuh (mindfulness) yang tinggi. 

Beberapa elemen penting dalam chado yaitu pemilihan perlengkapan, etika cara minum teh dan interaksi antara tuan rumah dengan tamu, serta penghargaan terhadap alam melalui perlengkapan dan dekorasi ruangan. Tradisi ini memungkinkan kita untuk sejenak melepaskan diri dari kesibukan dunia dan meluangkan waktu untuk sepenuhnya hadir dalam kedamaian, ketenangan, dan rasa syukur. Chado juga mengajarkan pentingnya relaksasi dan mengambil jeda di tengah kesibukan era modern saat ini. 

Baca Juga: Patuhi Etika yang Berlaku, 5 Budaya Jepang yang Unik Saat di Kereta

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya