TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Kamu Harus Berhenti Mengeluh di Media Sosial

Kurang-kurangin mengeluh di medsos!

Unsplash.com/Claudio Schwarz

Mengeluh merupakan sebuah reaksi wajar yang ditunjukkan seseorang saat sudah gak tahu lagi harus berbuat apa atau harus bagaimana menghadapi serentetan peristiwa dalam kehidupannya. Namun, mengeluh di media sosial sebetulnya gak begitu diperlukan, lho, guys.

Seperti halnya sederet alasan berikut yang akan mengungkap alasan di balik mengapa kamu harus berhenti mengeluh di media sosial. Penasaran gak alasan apa saja yang dimaksud? Gak usah lama-lama lagi simak bersama penjabarannya di bawah ini, yuk.

1. Mengeluh gak jadi solusi atas masalah yang kamu alami

Unsplash.com/Sebastian Herrmann

Memang secara sementara kamu akan merasa lebih lepas saat mengeluarkan segala unek-unek yang kamu rasakan lewat media sosial. Bahkan, beberapa keluhan khususnya yang menyasar pelayanan sebuah brand besar akan dapat terdengar dan menyelesaikan masalahmu bila kamu posting di media sosial.

Namun, lain cerita jika keluhan yang kamu ungkapkan sifatnya lebih pribadi masalahmu dengan rekan kerja, orang rumah, pasangan, atau bahkan orang gak dikenal yang membuatmu jengkel saat berada di luar.

Keluhan seperti itu gak akan pernah jadi solusi atas masalah yang kamu alami. Jadi lebih baik berhenti saja, deh mengeluh di media sosial.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Perlu Melakukan Detoks Media Sosial, Mau Coba?

2. Membuat orang lain terpapar energi negatif yang kamu sebarkan

Unsplash.com/Maxim Ilyahov

Sesekali mengeluh di media sosial boleh, lah. Tapi jika setiap hari bahkan setiap waktu isi unggahanmu hanya keluhan dan keluhan lama-lama orang juga akan jengah melihatnya. Mereka juga gak segan melabelimu dengan istilah toksik.

Sebetulnya mereka juga gak peduli dengan apa yang tengah menimpamu mungkin sesekali bersimpati namun kalo kamu terus saja memenuhi lini masa dengan keluhanmu siapa yang gak bosan, sih?

Mereka jadi mau gak mau membaca apa yang tengah kamu keluhakan, mereka akan menyerap energi negatif yang kamu sebarkan, bisa-bisa kamu kehilangan satu per satu temanmu di media sosial karena ulahmu sendiri.

3. Dapat merusak citra diri

Unsplash.com/Leon Seibert

Banyak yang sering bercanda saat kamu kerja dan isinya hanya mengeluh terus menerus bisa jadi kamu gak kerja tapi dikerjain. Omongan itu ada benarnya juga, lho. Akhirnya karena hal tersebut kamu jadi punya keluhan yang berbeda setiap hari. Citra dirimu yang menyenangkan dapat langsung berubah jadi toksik saat kamu terus menerus mengunggah keluhanmu.

Apa yang sering kamu bagian di media sosial juga akan sedikit banyak terbawa di kehidupan nyatamu, lho. Apalagi jika teman-temanmu juga menjadi mutualmu di media sosial sudah pasti citra dirimu akan langsung berubah di mata mereka.

4. Bisa jadi malapetaka untukmu

Unsplash.com/Austin Distel

Jejak digital akan terus terekam di media sosial dan bisa jadi malapetaka jika seseorang melakukan tangkapan layar atas apa yang kamu unggah di akunmu. Bisa jadi mereka akan menyebarkan unggahanmu dan menjadikan permasalahan yang kamu hadapi sebagai bahan gosip di antara mereka.

Kejamnya lagi saat kamu tengah mencari kerja dan tim perekrut mendapati kebiasaanmu yang gemar mengeluh di media sosial. Bisa-bisa kamu gagal seleksi, deh. Untuk itu sebelum terlambat sebaiknya kamu mulai menghentikan kebiasanmu yang satu ini, ya.

Baca Juga: 5 Ciri Oversharing Kehidupan Di Sosial Media, Sudah Tahu?

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya