TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Sederhana yang Punya Pengaruh Besar dalam Hidup, Biasakan ya!

Coba praktikkan dalam keseharian dan lihat perbedaannya

ilustrasi berterima kasih kepada seorang pelayan di kafe (pexels.com/Kampus Production)

Percaya, gak, kalau untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bisa dimulai dari diri sendiri? Kebiasaan kecil yang kita lakukan bisa memengaruhi orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang serupa atau bahkan lebih baik, lho.

Meski mungkin dinilai biasa dan sepele, perubahan sekecil apa pun bisa membawa pengaruh yang besar. Memangnya, hal kecil dan sederhana apa, sih, yang dimaksud? Ini dia penjelasannya untuk kamu!

1. Datang tepat waktu saat ada janji 

ilustrasi datang tepat waktu saat ada janji (pexels.com/Mikhail Nilov)

Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan, rasanya semua orang sepakat dengan ini. Namun, saat memiliki janji dengan seseorang upayakan untuk datang tepat waktu, ya. Meski harus menunggu, setidaknya kamu menunjukkan rasa hormat kepada orang yang memiliki janji denganmu. Kalau kamu datang tepat waktu, orang yang datang terlambat pasti akan lebih sungkan, bukan?

Kebiasaan sepele ini mungkin terlihat biasa, namun bila dilakukan akan memberi dampak yang besar. Seperti contoh tadi, orang yang datang terlambat pasti ke depannya akan berusaha untuk datang lebih awal agar tidak mengulangi kesalahannya. Bayangkan, betapa besar pengaruh hal sekecil ini apabila semua orang mau berubah untuk datang tepat waktu saat ada janji.

Baca Juga: 5 Cara Bangkit dari Kehidupan yang Tidak Seimbang, Yuk Terapkan!

2. Membiasakan diri dengan tiga kata ajaib, yaitu maaf, tolong, dan terima kasih

ilustrasi seorang pria membantu temannya untuk berdiri (pexels.com/Allan Mas)

Kata "maaf", "tolong", dan "terima kasih" adalah tiga kata ajaib yang selalu kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bila diucapkan mungkin terasa biasa saja, tapi dampaknya pasti akan luar biasa. Tiga kata ajaib tersebut bisa membuat orang lain bahagia, gak hanya kita saja yang mengucapkannya.

Mengapa? Dengan mengucapkan maaf, secara gak langsung kita menyadari kesalahan kita, membuat kita merasa bersimpati dan menyesal. Ucapan maaf pada situasi tertentu juga sebagai bentuk menghargai orang lain.

Kemudian banyak orang ragu mengucapkan kata "tolong" karena merasa dirinya mampu atau terkadang gensi. Padahal meminta tolong gak lantas membuat seseorang tampak lemah, lho. Sebagai makhluk sosial, ke depannya kita pasti juga butuh bantuan orang lain, bukan?

Terakhir adalah kata "terima kasih". Mungkin sederhana tapi mengucapkan terima kasih pada orang-orang di sekeliling kita bisa memberi senyuman untuk mereka. Terima kasih kepada tukang parkir, pelayan kafe, supir angkot, office boy di kantor, satpam dan sebagainya. Jadi, jangan ragu untuk membiasakan diri dengan tiga kata ajaib ini, ya!

3. Lebih banyak mendengar bukan menjawab 

ilustrasi seseorang sedang bercerita (pexels.com/mentatdgt)

Saat seseorang mempercayai kita sebagai tempat bercerita, seharusnya kita menempatkan diri sebagai seorang pendengar. Akan tetapi, kalau dia meminta pendapat baru, deh ajukan beberapa pendapatmu. Kalau dia gak meminta hal tersebut sebaiknya, cukup dengarkan saja.

Sayangnya, kenyataan di lapangan kita lebih sering menjawab dan mengintervensi omongan orang lain, entah disadari atau tidak. Kalau kamu sadar akan kebiasaan ini, lebih baik hentikan, yuk!

Hal kecil seperti lebih banyak mendengarkan apa yang dibicarakan orang lain dibanding menjawabnya, ternyata punya dampak yang besar. Sebab, orang itu secara gak langsung akan merasa nyaman berbagi cerita dengan kita tanpa takut dihakimi.

4. Memilih untuk diam daripada berkata yang tidak baik 

ilustrasi menutup mulut (pexels.com/Sound On)

Hal kecil yang satu ini mudah dikatakan tapi bagi sebagian orang sulit dilakukan, nih. Terutama di media sosial, di mana kita bisa berlindung di akun anonim, sehingga kadang kita jadi merasa bebas beropini. Selagi opini yang dilemparkan baik, jelas tidak ada masalah sama sekali.

Lantas bagaimana kalau opini kita malah menyudutkan atau bahkan memicu pertengkaran? Lebih baik diam saja, bukan? Begitu pula di dunia nyata, meski kita selalu berkata jujur dan apa adanya, tetap harus tahu situasi dan memfilter omongan yang akan kita ucapkan.

Mungkin bagi kita kalimat tersebut biasa aja, tapi bagi orang yang mendengarnya bisa jadi kalimat tersebut terasa menyakitkan. Yuk, mulai ditata apa saja yang sebaiknya tidak keluar dari lisan kita.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh untuk Melatih Rasa Percaya Diri Demi Menggapai Impian

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya