TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Langkah untuk Lepas dari Jeratan Silent Treatment, Hindari!

Meski ini bukan salahmu, ambil tindakan segera, ya!

ilustrasi silent treatment (pexels.com/Alex Iby)

Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Dari sana, sering kali tercipta konflik yang tak terhindarkan. Kamu akan menyadari bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda dalam menghadapi permasalahan.

Salah satunya adalah tipe orang yang menggunakan cara diam dan menolak segala respon atau yang disebut dengan silent treatment. Ini akan membingungkan orang lain dalam mengambil sikap dan menimbulkan perasaan tersiksa bagi orang yang diacuhkan.

Pelaku silent treatment akan memposisikan kamu sebagai pihak yang bersalah, membiarkanmu menebak apa yang salah, memanipulasi keadaan, dan akan membuatmu terjebak dalam depresi dalam jangka waktu yang panjang. Mereka terkadang tidak sadar telah menyakiti orang lain dengan tindakannya, sehinga kamu perlu untuk sesekali menegurnya.

Jika saat ini kamu tengah terlibat ketegangan dengan pribadi sejenis ini, berikut deretan cara yang bisa kamu coba.

1. Ketahui alasan seseorang melakukannya

Ilustrasi introspeksi diri (pexels.com/Keegan Houser)

Sebelum melangkah lebih lanjut, ada baiknya kamu bertanya ke dalam dirimu sendiri. Berusahalah mencari penyebab ia mendiamkanmu, mungkin saja ini bentuk kekecewaannya atas kesalahan yang akhir-akhir ini kamu buat.

Melakukan introspeksi diri bukan berarti kamu mengalah dan menyalahkan diri sendiri, namun kamu sedang berupaya menjadi pribadi yang dewasa. Jika kamu menemukan kesalahan ada di pihakmu, segeralah minta maaf.

2. Minta penjelasan

Ilustrasi berbicara (pexels.com/rodnaeproductions)

Cara paling sederhana yang dapat kamu ambil adalah bertanya secara langsung kepada pelaku. Katakan apa yang kamu rasakan secara jujur dan ajak dia untuk mencari solusi bersama agar masalah tidak semakin berkepanjangan.

Mungkin di titik ini dia akan mulai berbicara tentang alasan dia melakukan silent treatment kepadamu dan semua akan kembali baik-baik saja.

3. Jangan balas marah atau mendiamkan

Ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada banyak faktor yang membuat seseorang memilih mengambil sikap diam dan bersembunyi jika sedang ada masalah. Kita tak bisa menuntut seseorang untuk selalu menuruti keinginan diri sendiri. Meski terasa berat, cobalah memahami posisi orang lain dengan kepala dingin. Jangan sekali-kali membalas dengan emosi dan amarah, karena itu tidak akan menyelesaikan apapun.

Sebaliknya, kamu pun sebaiknya tidak bersikap pasif dengan cara membiarkan sebuah masalah berlarut-larut, ya.

Baca Juga: 5 Alasan Silent Treatment Tak Bisa Selesaikan Masalah dalam Hubungan 

4. Minta bantuan orang lain

Ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Kindel Media)

Beberapa hal yang tidak mampu kamu tanggung sendiri, ada kalanya memang harus dibagi dengan orang lain.

Kamu bisa menghubungi teman, saudara, rekan kerja, atau bahkan orangtuanya untuk membantumu meredam suasana. Jelaskan kepada mereka situasinya dan bisa jadi mereka mempunyai solusi untukmu.

5. Menjauh dari pelaku silent treatment

Ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Keenan Constance)

Kalau kamu sudah mencoba berbagai cara dan belum juga membuahkan hasil, sebaiknya kamu memberikan jeda sekaligus jarak untuk beberapa saat. Kamu berhak untuk melindungi perasaanmu dari kekerasan emosional seperti ini.

Bahkan jika seseorang melakukan silent treatment berulang-ulang kali dan menjadikannya senjata untuk menyiksamu dengan rasa bersalah, kamu perlu untuk menghindarinya. Kelilingi dirimu dengan hal positif, itu akan membuat tubuh dan mentalmu lebih sehat.

Baca Juga: 5 Fakta Silent Treatment yang Sebaiknya Dihindari, Menyakitkan!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya