5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat Madura
Seru dan menegangkan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika berbicara tentang tradisi dari wilayah Madura, maka salah satu hal yang wajib dibahas adalah tradisi karapan sapi. Karapan sapi adalah tradisi lomba pacuan sapi yang sering diadakan di bulan Agustus hingga September, dan finalnya di bulan Oktober.
Tujuan dari kegiatan ini adalah harapan dan ucapan syukur atas suburnya tanah pertanian. Nah, untuk mengenal lebih dalam mengenai festival adat ini. Berikut ada lima fakta menarik seputar karapan sapi Madura.
1. Dilatarbelakangi oleh kondisi tanah pertanian yang kurang subur
Tradisi ini tercipta di masa keberadaan Pangeran Katandur yang awal perkenalannya di abad ke-13. Ia diceritakan datang dari Pulau Sapudi, Sumenep.
Melihat kondisi pertanian di Tanah Madura yang kurang subur, Pangeran Katandur menerapkan ide untuk menggunakan sepasang bambu yang kemudian ditarik oleh kedua ekor sapi yang menjadi media bajak. Petani hanya tinggal mengarahkan sapi tersebut mengelilingi lahan.
Usai panen tiba, Pangeran Katandur mengajak masyarakat lokal untuk merayakan atas berkat tanah yang subur dengan mengadakan karapan sapi. Mulai dari sini, masyarakat mulai melanjutkan tradisi ini dan tersebar ke pelosok pulau Madura dan sekitarnya.
Baca Juga: Inilah 5 Tradisi Daerah yang Menjadi Kebanggaan Sumatera Barat, Unik!
Baca Juga: 5 Balapan Hewan Khas Nusantara yang Jadi Tradisi dan Agenda Budaya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.