5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat Madura

Seru dan menegangkan!

Jika berbicara tentang tradisi dari wilayah Madura, maka salah satu hal yang wajib dibahas adalah tradisi karapan sapi. Karapan sapi adalah tradisi lomba pacuan sapi yang sering diadakan di bulan Agustus hingga September, dan finalnya di bulan Oktober.

Tujuan dari kegiatan ini adalah harapan dan ucapan syukur atas suburnya tanah pertanian. Nah, untuk mengenal lebih dalam mengenai festival adat ini. Berikut ada lima fakta menarik seputar karapan sapi Madura.

1. Dilatarbelakangi oleh kondisi tanah pertanian yang kurang subur

5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat MaduraInstagram.com/dwiprasetya2178

Tradisi ini tercipta di masa keberadaan Pangeran Katandur yang awal perkenalannya di abad ke-13. Ia diceritakan datang dari Pulau Sapudi, Sumenep.

Melihat kondisi pertanian di Tanah Madura yang kurang subur, Pangeran Katandur menerapkan ide untuk menggunakan sepasang bambu yang kemudian ditarik oleh kedua ekor sapi yang menjadi media bajak. Petani hanya tinggal mengarahkan sapi tersebut mengelilingi lahan.

Usai panen tiba, Pangeran Katandur mengajak masyarakat lokal untuk merayakan atas berkat tanah yang subur dengan mengadakan karapan sapi. Mulai dari sini, masyarakat mulai melanjutkan tradisi ini dan tersebar ke pelosok pulau Madura dan sekitarnya.

2. Ketangkasan joki menjadi kunci

5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat MaduraInstagram.com/firansyah8

Joki adalah sosok yang menjadi driver  yang berperan di dalam mengendalikan pergerakan sapi. Dengan kondisi berdiri di atas kereta kayu, sosok joki harus bisa dengan piawai mengontrol pergerakan sapi.

Seorang joki juga harus bisa membuat sapi yang ditungganginya mampu berlari secepat mungkin. Dengan jarak 100 meter, seorang joki harus bisa memastikan sapinya menjadi yang terdepan.

Baca Juga: Inilah 5 Tradisi Daerah yang Menjadi Kebanggaan Sumatera Barat, Unik!

3. Perlombaan kejuaraan karapan sapi terbagi dalam dua jenis

5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat MaduraInstagram.com/reihan.annauval
dm-player

Dalam kegiatan lomba karapan sapi, umumnya terdapat dua jenis piala kejuaraan yang harus diperebutkan. Piala tersebut adalah Bupati Cup dan Presiden Cup. Sapi yang berhak masuk ke tahap Presiden Cup adalah sapi terbaik yang telah lolos Bupati Cup.

Saat kegiatan pertandingan, penonton bukan hanya bisa melihat sensasi langsung serunya pertandingan. Penonton juga dapat menikmati musik lokal yaitu seronen yang membuat acara kian meriah.

4. Festival karapan sapi terbagi dalam empat babak

5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat MaduraInstagram.com/reihan.annauval

Dalam babak pertama sebagai babak penyisihan, dua joki akan bersaing untuk menentukan siapa yang akan menang dan yang kalah. Setelah itu, masuk ke babak kedua yaitu pihak yang menang di babak pertama akan bertanding kembali untuk menentukan siapa yang layak jadi pemenang.

Setelah lolos, tahap ketiga adalah tahap seleksi untuk siapa yang layak masuk ke tahap final. Untuk sesi di babak keempat, peserta yang lolos akan beradu untuk siapa yang layak jadi pemenang tunggal.

Dalam sesi ini, pemenang di dalam babak tiga juga akan adu kecepatan untuk memperoleh gelar juara dari satu hingga tiga. 

5. Bukan sembarang sapi yang boleh ikut kompetisi

5 Fakta Karapan Sapi, Tradisi Ekstrim Kebanggaan Masyarakat MaduraInstagram.com/papaoty

Umumnya, sapi-sapi yang akan dilombakan di ajang karapan sapi akan mendapat makanan khusus. Misalnya, seperti jamu serta puluhan telur ayam setiap hari. Pemberian asupan ini dimaksudkan agar sapi mempunyai fisik dan tenaga besar di hari perlombaan.

Bukan hanya itu, sapi yang dilombakan juga merupakan sapi yang sudah terlatih dengan kondisi trek perlombaan serta kondisi fisik yang kuat. Sehingga, tidak adanya tindakan yang membahayakan joki ataupun penonton. 

 

Nah itulah lima fakta seputar karapan sapi Madura. Semoga bermanfaat, dan membuat kita berniat untuk menyaksikannya secara langsung.

Baca Juga: 5 Balapan Hewan Khas Nusantara yang Jadi Tradisi dan Agenda Budaya

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya