TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bahaya Kekerasan Verbal yang Lebih Sakit Dibanding Kekerasan Fisik

Kekerasan verbal dalam bentuk apa pun harus dihentikan!

pexels.com/Pixabay

Baik pria atau wanita secara psikologis pasti pernah mengalami mengalami perlakuan agresif berupa kalimat kasar dari teman, pasangan, atau keluarga. Untuk diketahui, kekerasan verbal lebih menyakitkan dibanding kekerasan fisik. Berikut beberapa hal yang bisa membuat kamu paham bahwa kekerasan verbal dalam bentuk apa pun harus dihentikan.

1. Rasa sakit kekerasan verbal terbawa seumur hidup, tidak seperti kekerasan fisik yang bisa hilang setelah beberapa saat

pexels.com/Pixabay

Kamu bisa menahan dan melupakan rasa sakit saat kaki terkilir, tapi rasa sakit karena kamu direndahkan dalam pekerjaan atau dalam hubungan asmara susah dilupakan. Kekerasan verbal menghasilkan sakit secara emosional yang menghantui seseorang sepanjang hidupnya. Dampak yang muncul saat kamu mengingat kejadian itu selalu akan memicu rasa sakit lagi meski sudah bertahun-tahun berlalu.

Baca Juga: Ini Tanda Kalau Kamu Ada di Kondisi Verbally Abusive Relationship

2. Meruntuhkan kepercayaan diri dan memicu masalah kesehatan mental

pexels.com/Tess Emily Seymour

Jika kamu pernah dalam hubungan yang tidak sehat atau pernah mengalami kekerasan verbal saat anak-anak, kamu pasti sadar bahwa pengalaman itu menghantuimu. Pengalaman seperti itu bisa meruntuhkan kepercayaan diri seseorang. Sang korban kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri dan merasa tidak berharga.

3. Anggota keluarga dan teman tidak paham bahaya kekerasan verbal, memicu hilangnya dukungan pada korban

pexels.com/Daniel Reche

Kekerasan fisik biasanya meninggalkan bekas. Bayangkan situasi saat kamu mengalami pengeroyokan di jalan, akan ada orang-orang lewat yang setidaknya menghentikannya dan bersimpati untukmu. Tapi kondisi tersebut hampir tidak pernah terjadi jika kamu mengalami kekerasan verbal. Orang-orang bersimpati pada rasa sakit fisik, tapi mereka hampir selalu meremehkan penderitaan emosional.

4. Kekerasan verbal bisa membuat korban selalu merasa bersalah

pexels.com/Nathan Cowley

Kekerasan verbal meruntuhkan kepercayaan diri seseorang, mereka merasa tidak dicintai dan dihormati. Sang korban merasa penasaran apa kesalahan yang telah dilakukan sampai harus menderita dalam kesendiriannya. Dalam rasa putus asa mencari pelipur lara, dia mungkin merasa pantas mendapatkannya, dan terbiasa direndahkan dalam pergaulan.

Baca Juga: Bisa Fatal, 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan kepada Teman yang Depresi

Verified Writer

Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya