Ini Tanda Kalau Kamu Ada di Kondisi Verbally Abusive Relationship

Mirisnya, banyak yang gak sadar...

"Diem gak kamu!"
"Jangan males-malesan kenapa sih? Ngeselin banget!"
"Kamu kenapa sih kayak gitu? Gak ngerti aku tuh sama kamu sekarang."

Frase-frase tipikal seperti ini sering keluar dengan mudahnya dari mulut seseorang tiap hari. Jadi, adakah yang salah dengan kalimat-kalimat itu? Memang, kita pernah mengatakan hal serupa, paling gak memikirkannya.

Tapi apakah itu verbal abuse?

Tergantung.

Kamu mungkin mikir kalau itu hal yang memang sering dikatakan pasangan kalau sedang dalam hubungan verbally abusive. Tapi masalahnya gak semua orang menyadarinya. Contohnya, kalau kamu dibesarkan dengan orangtua yang sering mengajakmu berbicara dan diskusi, kamu mungkin bisa dengan mudah menyadarinya. Orang yang dibesarkan dengan cara seperti ini biasanya tak suka jika lawan bicaranya meninggikan nada bicara saat bercakap-cakap.

Kemudian, kalau kamu tumbuh di lingkungan di mana orangtuamu saling berteriak satu sama lain dan penuh dengan pertengkaran, kamu mungkin gak bisa dengan mudah menyadari verbal abuse ketika kamu sebenarnya sedang berhadapan dengannya. Kenapa? Karena pola komunikasi dengan cara seperti itu kamu anggap 'normal'. Itu adalah zona nyamanmu karena kamu tumbuh di tengah-tengahnya sehingga itulah yang kamu ketahui tentang komunikasi.

Hanya karena cara ini familiar, bukan berarti cara seperti ini dibenarkan. Verbal abuse tak akan pernah bisa diterapkan di situasi apa pun.

Oke, mari kita mulai dengan melihat karakter verbal abuse secara umum.

1. Apa itu verbal abuse?

Ini Tanda Kalau Kamu Ada di Kondisi Verbally Abusive Relationshiprawpixel.com/378614

Verbal abuse bisa diartikan sebagai cara komunikasi yang menimbulkan kerusakan emosional paling tidak pada satu orang. Jika pola ini berlanjut, maka akan memiliki kekuatan untuk merusak rasa percaya diri korbannya dengan serius. Mungkin mereka juga akan percaya bahwa apa yang dikatakan orang tersebut itu benar.

Ketika verbal abuse selalu melukai perasaan, tapi tak semua verbal abuse dengan mudah, biasanya seperti ledakan kemarahan. Kadang hal tersebut juga tersembunyi, hampir tak disadari, kayak menulis komentar negatif di media sosial gitu.

Tapi yang paling penting, verbal abuse selalu bertujuan untuk memanipulasi dan mengontrol korbannnya.

Baca Juga: Apa Itu Relationship Anxiety & Kenapa Kamu Bisa Saja Mendapatkannya?

2. Seperti apa sih contoh verbal abuse?

Ini Tanda Kalau Kamu Ada di Kondisi Verbally Abusive Relationshiprawpixel.com/404733

Karena kamu sudah mengerti definisi verbal abuse, kamu juga harus tahu apa saja contoh kalimat-kalimat yang termasuk ke dalamnya.

1. "Menggoda" dan "bercanda"
Ini adalah salah satu taktik paling umum yang digunakan pelaku verbal abuse, bertujuan untuk membuat korbannya kebingungan. Contoh, pacarmu memanggilmu dengan sebutan "si pantat besar dan hitam" dengan senyuman di wajahnya, bahkan kadang disertai tawa. Apa yang ia katakan sebenarnya kamu itu gendut, itu adalah bentuk verbal abuse yang menyamar menjadi sebuah candaan atau godaan... padahal gak lucu.

2. Meremehkan
Misalnya kamu sedang kelelahan karena beban pekerjaan yang sedang ekstra. Kamu curhat ke pasanganmu tentang apa yang kamu rasakan. Alih-alih membuatmu nyaman, pasanganmu malah menyebutmu lemah karena gak bisa menerima tekanan yang ada. Orang kayak gini sebaiknya gak usah didengerin semua omongannya karena menurutnya gak ada yang lebih penting di dunia ini selain dirinya sendiri.

3. Mengalihkan pembicaraan
Misalnya kamu lagi ngomong ke pasanganmu tentang sesuatu. Orang normal biasanya akan mendengarkanmu dan merespon dengan baik. Tapi pelaku verbal abuse bakal mengalihkan pembicaraan mengenai topik yang hanya ingin mereka bicarakan, bukan topik yang ingin kamu bicarakan. Mereka gak bakal memberimu kuasa lebih untuk ngomongin hal yang kamu ingin.

4. Menghakimi
Kamu habis bersih-bersih rumah dan merasa bangga sama diri sendiri. Pelaku verbal abuse bakal selalu mencari kesalahan yang kamu lakukan, kayak cari-cari spot di rumah yang masih kotor dan kelewat buat dibersihin. Atau mereka bakal mengkritik tentang perasaan bahagiamu mengenai rumah yang bersih. Tujuannya? Ya biar kamu kehilangan percaya diri.

5. Merendahkan
Kalau mereka ngomong dengan pola, "Kamu harusnya bersyukur ketemu sama aku, siapa lagi yang mau pacaran sama kamu selain aku? Gak ada yang bisa tahan sama sikap dan semua keburukan yang ada di diri kamu selain aku!" itu artinya pasangan kamu merendahkanmu dan menunjukkan kalau mereka lebih baik dari kamu.

6. Menuduh
Pelaku verbal abuse bakal menuduh orang lain apa pun. Mungkin mereka bakal selalu menuduhmu selingkuh, tukang bohong, dan apa pun yang mereka rasa bakal bisa digunakan untuk menuduhmu. Mereka bakal menemukan cara untuk menuduh orang lain hal-hal yang mungkin gak dilakukan.

dm-player

7. Gaslighting
Gaslighting adalah taktik yang digunakan untuk memanipulasi dan memengaruhi seseorang untuk meragukan diri mereka. Lama-kelamaan, ini akan memengaruhi identitas dan perspektif seseorang. Mungkin kamu bakal dengan pelaku verbal abuse ini ngomong, "Kenapa sih kamu bikin gara-gara kayak gini?" atau "Semua itu cuma di pikiranmu doang." Mereka bakal membuatmu ragu-ragu tentang dirimu sendiri sehingga mereka bisa lebih menguasaimu.

8. Name-calling
Kalau kamu dengar seseorang memanggilmu dengan sebutan "goblok", "tukang males", "banci" atau apa pun dengan konteks merendahkan, kamu seharusnya tahu itu bukan hal yang benar.

9. Tak menghargai ide dan pendapatmu
Ketika kamu mengutarakan pendapat atau ide, mereka biasanya bakal langsung menolaknya mentah-mentah dan bahkan tak menanggapinya. Bahkan ketika ide itu sesepele "Aku pengen makan di McD soalnya ngidam Big Mac." Pelaku verbal abuse bakal langsung ngoceh soal alasan-alasan kenapa kamu gak bisa makan Big Mac di McD. Mereka bakal membuat ide atau pendapatmu terasa konyol sehingga kamu gak percaya diri.

10. Mengumpat kepadamu
Tentu saja, orang-orang menggunakan umpatan dan kata sumpah serapah. Tapi orang normal gak menggunakan umpatan untuk menghina orang lain dalam keseharian mereka. Ketika orang mengumpat padamu dalam konteks kemarahan, itu adalah verbal abuse.

11. Mengungkit kesalahanmu berulang kali
Mungkin mereka ngomong kamu terlalu gendut, kurus, bodoh, jelek... atau apa pun. Kalau orang lain selalu mengungkit kesalahan dan kekuranganmu berulang kali, itu namanya verbal abuse. Kita semua punya kesalahan, dan gak ada yang pengen kesalahan itu diungkit-ungkit melulu.

12. Mengancam
Ancaman bisa datang dalam berbagai bentuk. Bisa seperti ancaman untuk melukai, atau bahkan membunuh. Bisa juga itu ancaman yang menyatakan mereka akan melukai diri mereka sendiri atau bunuh diri untuk memanipulasimu.

Mengancam seseorang untuk menakuti, memanipulasi, atau membuatmu merasa bersalah itu bukan hal yang baik dalam hubungan.

13. Menyalahkan tindakan
Pelaku verbal abuse gak pernah bertanggung jawab terhadap apa pun. Justru mereka bakal mencari orang lain untuk disalahkan atas perbuatan mereka sendiri. Bahkan ketika kesalahan itu sudah jelas hasil perbuatannya, mereka bakal mati-matian membuktikan bahwa itu kesalahan milik orang lain.

14. Mengatur dan memerintahmu secara berlebihan
Pelaku verbal abuse butuh mengendalikan pasangannya. Biasanya mereka adalah tipikal orang yang bossy dan selalu menyuruh orang lain untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Mereka mungkin bakal membatasi waktumu ke luar rumah atau bahkan soal makanan apa yang sebaiknya kamu telan. Kalau sudah melebihi tingkah orangtua pada anaknya, tentu ini verbal abuse.

3. Apa yang harus dilakukan kalau kita terjebak di dalam hubungan verbal abuse?

Ini Tanda Kalau Kamu Ada di Kondisi Verbally Abusive Relationshiprawpixel.com/429172

Instingmu mungkin bakal meminta alasan atau menenangkan diri. Sayangnya, jarang sekali hal ini berhasil, jadi kamu harus berhenti memaklumi tindakannya karena mereka hampir gak pernah memaklumi tindakannya terhadapmu.

Justru kamu harus melakukan hal-hal ini:

1. Katakan padanya bahwa tindakan-tindakannya itu termasuk abusive
Kalau kamu dipanggil dengan sebutan "pecundang" kamu bisa meresponnya dengan "Ngatain aku pakai sebutan negatif gak bakal membantu, stop. Aku tahu aku bukan pecundang, jadi gak ada hubungannya."

Mengatakan bahwa tindakan mereka abusive akan mengambil alih kekuasaan mereka terhadapmu. Mereka bakal tahu kalau kamu berani dan siap ditantang karena menyadari ada yang salah dalam hubungan ini.

2. Hilangkan dirimu dari situasi ini
Kalau kamu bisa pergi, pergilah. Pergi ke mana gitu, ke mall, ke gym, atau ke mana pun asal gak sama dia. Pergi dari situasi itu dan katakan padanya bahwa kamu akan bersedia ngomong kalau mereka sudah tenang dan bisa menghargaimu.

3. Tinggalkan dirinya dan hubungan abusive ini, jika memungkinkan
Kamu harusnya tahu bahwa ini sudah saatnya meninggalkannya dan move on. Kamu berhak mendapat kehidupan yang lebih baik.

4. Jadi, kita harusnya gimana kalau ada di hubungan seperti ini?

Ini Tanda Kalau Kamu Ada di Kondisi Verbally Abusive Relationshiprawpixel.com/379575

“We teach people how to treat us.”

Dengan kata lain, apa yang kita biarkan dari orang lain akan terus berlanjut. Jika kita membiarkan mereka untuk memperlakukan kita dengan semena-mena, mereka akan melanjutkannya.

Tapi jika kita hanya mau menoleransi hal-hal yang penuh respek, mereka tak akan berani mempermainkanmu. Semuanya berawal dari self-love, kamu harus mencintai dirimu sendiri sehingga tak akan membiarkan orang lain abusive terhadapmu.

Baca Juga: Jangan Berlebihan! Ini 7 Tanda Gurauanmu Sudah Jadi Verbal Abuse

Ice Juice Photo Verified Writer Ice Juice

A dyslexic peculiar organism capable of turning caffeine into words.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya