TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Buang Sampah Sembarangan di Bioskop yang Perlu Dipikir Ulang

Karena kita manusia beradab

people.com

Membuang sampah sembarangan sudah menjadi masalah sejak dulu, karena itulah kita menemukan banyak tanda “buanglah sampah pada tempatnya” di mana-mana. Kalau semua orang sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, pastinya tidak perlu ada tanda peringatan ini.

Namun masalah ini menjadi serius ketika baru-baru ini ada himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya di media sosial, saat menonton di bioskop. Yang menjadi perdebatan adalah alasan yang dikemukakan beberapa netizen terkait kenapa mereka membuang sampah sembarangan di studio bioskop. Inilah tujuh alasan buang sampah sembarangan di bioskop yang perlu dipikir ulang!

1. “Kan sudah bayar!”

getcontrol.co

Ini adalah bentuk pemikiran “raja” yang berbahaya. Istilah “konsumen adalah raja” jangan sampai disalahartikan dengan berhak melakukan apapun. Sama saja jika kamu membuang kulit pisang sembarangan di lantai rumahmu dan berpikir bahwa ada pembantu, itu bisa serupa perbudakan. Ini bukan soal sudah menggaji/membayar, tapi soal bagaimana memanusiakan orang lain dan memanusiakan hatimu sendiri.

2. “Kan ada petugas kebersihannya. Kalau buang sampah harus di tempatnya, mereka kerja apa?”

justdial.com

Menyambung dari poin sebelumnya, ketika kamu membuang kulit pisang sembarangan di lantai rumahmu, sebenarnya kamu menambah pekerjaan yang tidak perlu bagi pembantumu atau bahkan ibumu. Membuang sampah pada tempatnya adalah etika yang berlaku untuk semua orang. Lagi pula, dengan waktu membersihkan tiap studio yang sangat singkat, petugas kebersihan bisa lebih fokus memastikan studio tempatmu menonton bebas dari debu dan tetap sehat nyaman, tanpa ditambahi sampah yang diletakkan sembarangan.

3. “Karena makanan dan minuman di bioskop mahal! Harusnya boleh membawa makanan dan minuman dari luar, baru boleh ribut soal buang sampah di tempatnya.”

home.bt.com

Layanan yang mahal (bagimu) tidak menjustifikasi perilakumu dalam membuang sampah sembarangan. Seberapa sering kamu melihat pelanggan hotel bintang lima atau resort mewah membuang sampah di sembarang tempat? Ini hanya soal pola pikir dan kebiasaan saja. Tidak ada salahnya membiasakan perilaku yang baik, apalagi jika perilaku kita bisa berdampak ke orang lain.

Baca Juga: 6 Film Hollywood yang Akan Menggebrak Bioskop Indonesia di April 2019

4. “Tidak ada sampah terdekat dengan studio, harus buang ke lobby.”

turbosquid.com

Sebagian besar penduduk negara maju, dari kalangan apa pun, terbiasa mengantongi dan membawa sampah mereka sampai menemukan tempat sampah. Bahkan penduduk Jepang, yang di tempat umumnya cukup jarang tempat sampah, akan membawa sampai rumah. Sampah tidak seberat itu untuk dibawa, ini hanya soal membiasakan diri tidak kebanyakan alasan untuk sesuatu yang baik.

5. “Analoginya kalau makan di restoran, masa’ kita beresin dan cuci piring gelasnya dengan alasan membantu kerja tukang bersihnya? Ya wajar dong kalo beli makanan minuman di bioskop kita biarkan aja sampahnya.”

uloop.com

Analogi ini jelas tidak berlaku karena memang berbeda kasusnya. Makan di restoran, mengharuskan peralatannya untuk dipakai ulang oleh pelanggan berikutnya, sehingga memang harus dibereskan atau dicuci oleh petugas kebersihannya. Kita pun bisa meringankan kerja mereka dengan menumpuk piring bekas kita menjadi satu, sehingga langsung diangkut.

Bahkan penduduk negara maju terbiasa membuang sendiri bekas makan mereka saat bersantap di restoran cepat saji. Sikap menjaga kebersihan akan membuat kita lebih terbiasa disiplin, kita sendiri yang akan merasakan manfaatnya.

6. “Tidak ada peringatan di layar untuk harus buang sampah di tempatnya, mestinya ada.”

deancopyeditor.com

Hanya anak kecil yang belum bisa memilah baik dan benar atau demensia/pikun yang perlu diingatkan terus terkait etika dasar, seperti membuang sampah pada tempatnya. Jika kamu bukan salah satu dari mereka, “tidak diingatkan” itu tidak bisa menjadi alasan, untuk hal mendasar yang harusnya semua orang sudah paham betul. Ini hanya soal kedewasaan dalam menerima kesalahan sendiri dan bertanggung jawab untuk itu.

Baca Juga: Nonton Avengers: Endgame, Bioskop Buka 24 Jam Termasuk Medan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya