TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Stereotip Negatif yang Sering Kita Dengar, Iya Gak?

Pikiran positif bisa bikin hidup makin positif juga lho

Pexels/Juan Pablo Arenas

Banyaknya aturan hidup yang ada di masyarakat membuat suatu keputusan dianggap menyimpang jika tidak sesuai dengan kebiasaan yang ada. Padahal alangkah lebih baik kalau kita bisa berpikiran terbuka dan tidak hanya melihat suatu perkara dari sudut pandang kita saja. 

Setiap orang punya hak atas kehidupan yang mereka jalani. Termasuk membuat suatu keputusan.

Meski terkadang, keputusan mereka tidak sesuai dengan pemikiran orang lain dan mendapat penolakan. Memberi saran memang boleh, tapi jangan sampai memaksakan kehendak ya. Setiap keputusan pasti punya alasan dibaliknya. Karena itu, coba mengerti lagi 6 hal berikut ini.

1. Meninggalkan pekerjaan yang mempunyai gaji besar

Pexels/Martin Péchy

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa menolak gaji besar itu sombong dan tidak bersyukur. Mereka tidak mengerti bahwa untuk sebagian orang, gaji bukanlah segalanya. Ada orang yang mencintai bidang pekerjaan mereka dan rela totalitas untuk melakukan yang terbaik. Meskipun harus meninggalkan tempat yang memberi mereka gaji tinggi, mereka tidak akan menyesal karena memilih tempat yang lebih bisa membuat mereka mengembangkan diri.

Sebagian orang juga memilih meninggalkan pekerjaan mereka yang terlalu sibuk karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang mereka sayang.

Banyak orang yang menganggap itu sangat disayangkan. Padahal yang bersangkutan saja tidak merasa dirugikan. Terkadang dihargai menjadi hal yang lebih penting dari sekedar mendapat gaji. 

Baca Juga: Kisah Inspiratif 4 Perempuan Lawan Stereotipe, Kini Mendulang Prestasi

2. Menitipkan orang tua di panti jompo

Pexels/pixabay

Menitipkan orang tua di panti jompo seringnya mendapat komentar negatif dari orang lain. Seperti dianggap tidak tau terima kasih dan balas budi pada orang yang sudah membesarkan mereka selama ini. Padahal bagaimana kalau justru orang tua merekalah yang ngotot meminta? Orang tua mereka tidak ingin merepotkan dan lebih senang tinggal di panti jompo karena punya banyak teman. 

3. Drop out padahal sudah kuliah semester akhir

Unsplash/PriscillaDuPreez

Menjadi sarjana kuliah dengan predikat cumlaude tidak selalu menjamin masa depan yang cerah. Bisa saja mereka terkena DO karena terlalu sibuk menjalankan usaha mereka yang sedang berkembang pesat. Lagipula mereka terkena drop out bukan karena keinginan mereka. Orang tua mereka juga selalu mendukung dan memberi semangat.

Banyak orang yang mengkasihani mereka, mengganggap waktu mereka sudah terbuang sia-sia. Padahal ilmu yang sudah mereka dapatkan bukanlah hal yang sia-sia. Mereka juga justru bisa jadi lebih sukses daripada yang orang perkirakan. 

4. Tidak menikah meski sudah sukses dan cukup umur

Unsplash/Tamara Bellis

Menikah adalah keputusan yang besar. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup. Ada banyak alasan mengapa seseorang menunda untuk menikah. Bahkan memang tidak ada rencana untuk menikah sama sekali. Tapi apapun alasannya, dan siapapun orangnya, persoalan tentang keinginan menikah adalah hal yang sangat pribadi lho. Membahasnya bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman.

5. Menikah bertahun-tahun tapi belum punya momongan

Pexels/Daria Shevtsova

Tujuan seseorang menikah tidak melulu untuk memiliki momongan. Apakah itu hal yang buruk? Sebenarnya tidak juga karena itu adalah hak mereka. Banyak orang yang menganggap bahwa keputusan mereka aneh. Tapi mereka pasti punya alasannya masing-masing. Ada banyak juga ketakutan yang membuat seseorang memilih untuk tidak memiliki anak.

Atau mungkin mereka hanya ingin mencari teman hidup saja. Mereka sudah merasa cukup dan puas tanpa harus punya momongan. Dan itu bukan hal aneh karena itu sepenuhnya keputusan mereka.

Baca Juga: Ini 5 Stereotipe Keliru yang Sering Dikaitkan Pada Orang Introvert

Verified Writer

Berliana Cahya

Trying is not tiring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya