Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata bullying? Pastinya rasa kesal, sakit hati, dan marah pada pelaku. Merundung bukan hanya dalam bentuk menyakiti secara fisik, melainkan juga emosional. Mudah bagi kita untuk mengenali kegiatan perundungan pada orang lain.
Tapi, bagaimana kalau sebenarnya kamu lah yang menjadi perundung pada dirimu? Caramu memperlakukan dirimu dapat menunjukkan apa kamu sudah menjadi sahabat yang baik bagi diri sendiri. Orang yang telah menjadi sahabat bagi dirinya tidak akan melakukan lima hal ini.
1. Membiarkan diri sendiri dikontrol perasaan negatif
ilustrasi wanita (pexels.com/Karolina Grabowska) Mungkin kelihatannya sepele, tapi membiarkan diri sendiri dikendalikan perasaan negatif sama dengan merundung dirimu. Kamu jadi terus dihantui perasaan tersebut, jadi mudah gelisah dan tidak bahagia. Padahal, kamu punya pilihan untuk melawan.
Bukannya salah untuk merasa sedih, khawatir, atau marah. Yang salah ketika kamu tahu perasaanmu sudah berlebihan, tapi tidak melakukan apa-apa untuk mengatasinya.
2. Mampu memaklumi kesalahan orang lain, tapi mengritik pedas saat diri sendiri melakukannya
ilustrasi wanita (pexels.com/Pavel Danilyuk) Siapa yang seperti ini? Hobi sekali mengritik diri sendiri, bahkan untuk kesalahan kecil. Coba kamu bayangkan andai yang melakukan kesalahan ini adalah orang lain alih-alih dirimu. Apa kamu akan tetap semarah itu?
Kalau jawabannya “tidak”, berarti cobalah kembali introspeksi diri. Jangan-jangan kamu menetapkan standar yang terlalu tinggi hingga terkesan tidak realistis pada diri sendiri.
Baca Juga: 6 Tanda Kamu Mengalami Impostor Syndrome dan Bagaimana Mengatasinya
3. Tidak bisa menerima kegagalan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi wanita (pexels.com/Andres Ayrton) Wajar bersedih ketika merasa gagal. Tapi, apa kamu tipe orang yang akan “menghukum” diri sendiri karena sebuah kegagalan? Kamu merasa kesalahanmu konyol dan tidak dapat diampuni, kamu merasa kegagalan itu adalah akhir dari perjalananmu.
Ini adalah tanda kamu merundung dirimu. Setiap akan mencoba hal baru, kamu pasti resah akan kemungkinan untuk gagal. Padahal tidak ada yang memaksa harus berhasil. Hanya kamu yang menekan diri sendiri secara berlebih.
4. Selalu membandingkan diri dengan orang lain
ilustrasi wanita menunggu (pexels.com/cottonbro studio) Entah melalui medsos atau secara langsung, kamu tidak bisa berdamai dengan dirimu apa adanya. Selalu ada saja yang kurang, apalagi kalau melihat hidup orang. Ini kebiasaan yang toksik, kamu akhirnya jadi sulit untuk mencintai diri sendiri.
Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itulah yang memberi warna dalam hidup mereka, termasuk dalam hidupmu. Jadi, untuk apa dibandingkan?